BAGIAN 10 : ADA APA DENGAN PAPA?

464 79 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment!!!

Happy Reading🎉🎉🎉

.
.
.
.
.

10. ADA APA DENGAN PAPA?

"Lebih baik kamu berhenti, Haidar."
-Han

Haidar keluar dari pintu indomaret dengan satu kaleng minuman bersoda di tangannya. Sengaja ia singgah sebentar karena ingin menghindari orang tuanya yang hari ini pulang ke rumah. Entah! Rasanya malas jika harus bertemu dengan mereka. Mereka adalah pendusta. Mereka selalu bilang jika mereka menyayangi Haidar. Tapi pada kenyataannya mereka lebih menyayangi perkerjaan mereka. Namun, ia sedikit bersyukur karena kedua orang tuanya tidak pernah menuntut apapun terhadapnya. Soal nilai maupun nakalnya dia di sekolah tak pernah dipermasalahkan. Entah karena dibebaskan atau memang tidak diperdulikan ia tidak tau.

Tiba tiba telintas di pikirannya tentang pembicaraan di markas tadi. Jika kasus murid yang hilang tidak pernah dilaporkan, berarti semua yang terjadi ada sangkut-pautnya dengan pihak sekolah. Pasti ada keterlibatan didalamnya. Karena tidak mungkin seorang murid bisa melakukan hal sekriminal itu. Salah satu otak dari semua ini pasti adalah orang yang cerdik dengan segala hal licik. Terlebih dengan tidak adanya pemasangan cctv di sekolah seperti sudah direncanakan.

"Mungkin nggak sih bokap tau sesuatu?" guman Haidar pelan.

Han, ayah dari Haidar adalah pewaris yayasan SMA Garuda. Sang kakeklah yang mendirikan sekolah itu dulu. Dan sudah pasti Haidarlah yang akan menjadi pewaris selanjutnya. Dan inilah yang menjadi alasan Haidar menyetujui bergabung dalam Black Diamond. Haidar ingin sekolah ini menjadi aman sebagaimana sekolah pada umumnya. Haidar memang nakal. Tapi ia sudah memikirkan apa yang akan ia lakukan dimasa depan. Ia memang malas belajar disekolah. Namun di dalam kamarnya ada banyak buku tentang dunia bisnis seperti yang dijalankan papanya, Han.

Tak ada yang tau fakta ini. Bahkan teman-temannya hanya tau jika dia adalah anak pengusaha. Dan di sekolah pun yang mengetahui hanya kepala sekolah yang memang beberapa kali datang ke rumah untuk menyerahkan dokumen yang entah tentang apa.

"Gue harus tanya sama bokap." Haidar meneguk sisa minuman sodanya sampai habis lalu membuang kaleng kosong itu ke tempat sampah didekatnya. Ia akan pulang sekarang. Ia harus mendapatkan informasi dari papanya dan mengungkap dalang dari kasus penculikan ini sesegera mungkin.

****

"AAAAAA!!"

Citttt.....

Haidar menarik rem motornya dengan kuat kala seorang perempuan dengan tiba tiba melintas di depannya.

"Lo gila ya?! Lo mau mati, hah?! Cari pengendara lain kalo lo pengen mati ketabrak!" pekik Haidar.

Perempuan yang tadinya menutup mata sambil berjongkok itu kini bangkit menghampiri Haidar yang masih duduk di atas motor.

"Tolongin gue, please!" pinta perempuan itu.

"Gue bukan polisi yang bisa dimintai tolong," ucap Haidar. Ia mulai memasang kembali helm yang tadi ia lepas. Namun pergerakannya terhenti karena perempuan itu tanpa izin malah menaiki jok belakang motornya.

"Please, gue mohon tolongin gue! Gue di kejar preman. Please, bawa gue pergi dari sini," pinta perempuan itu sedikit bergetar.

DUA BELAS KSATRIA GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang