Jangan lupa vote dan comment!!!
Happy Reading🎉🎉🎉
.
.
..
14. SI PEMAKSA
"Jangan pernah paksa gue untuk hal yang nggak akan gue lakuin. Lo bukan siapa-siapa gue! Lo nggak berhak ngatur gue sekalipun lo pernah nolongin gue"
-Zevanya Lianna
"Bisa minggir?"
Vanya mendelik kesal menatap Haidar yang kini menghadang jalannya. Ralat! Menghadang semua orang yang ingin keluar karena laki-laki itu berdiri tepat di depan pintu.
"Gue mau lo balas budi."
Vanya menghembuskan nafasnya. Seketika ia menyesal karena meminta pertolongan laki-laki dihadapannya ini. Andai waktu bisa diulang, ia tak akan meminta pertolongannya hingga harus berurusan dengan laki-laki menyebalkan ini. Andai saja!
Vanya mengeluarkan uang berwarna biru dari dalam sakunya. Lalu menyerahkannya pada Haidar.
"Sekarang minggir."
"Gue nggak miskin. Gue nggak butuh duit lo." Haidar menyerahkan kembali uang itu pada Vanya.
Ingin rasanya Vanya memukul wajah pria tampan dihadapannya. Jika ia tidak ingat pria ini telah menolongnya, sudah dipastikan tangannya sudah melayang memukul wajah tampan itu. Atau tidak menginjak kakinya dengan kuat.
"Terus lo mau apa?!"
"UKS."
Singkat. Namun Vanya paham maksud Haidar.
"Gue udah bilang nggak! Gue nggak butuh bantuan dari orang yang pamrih kayak lo! Jangan ikut campur urusan gue! Minggir! Lo ngehalangin jalan orang!"
Haidar melirik kedalam kelas. Sontak semua pasang mata yang sedang memperhatikan kedua orang itu langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Keluar lo semua!"
Mendengar perintah tegas dari Haidar, mereka langsung menuruti tanpa protes sedikitpun. Tak mau ada yang mencari masalah. Meskipun Haidar dari kelas bawah, ia tetap ditakuti.
Haidar menahan tangan Vanya yang ingin beranjak.
"Apaan sih lo?!" Ayla berontak. Berusaha melepaskan cengkraman tangan Haidar dari tangannya.
"Lo pergi duluan, Ay. Temen lo ada urusan sama gue," ucap Haidar kepada Ayla.
Setelah kelas benar-benar kosong, Haidar segera menarik paksa Vanya masuk kedalam. Sedangkan orang-orang tadi bukannya pergi malah mengintip dibalik jendela. Padahal ini jam istirahat dimana mereka seharusnya pengisi perut dan bersantai merefleksikan otak mereka. Padahal jam istirahat tak seberapa.
"Lo apa-apaan si-"
'Brakkk
Haidar menutup pintu dengan keras. Ayla masih saja terus berontak namun Haidar tak memperdulikan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BELAS KSATRIA GARUDA
Ficção Adolescente⛔ JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA⛔ - Kami Ada Untuk Mereka - Kisah ini tentang dua belas murid SMA GARUDA yang awalnya saling bermusuhan namun akhirnya bekerja sama demi menjalankan sebuah misi besar. Menghilangnya beberapa siswa SMA GARUDA mem...