Halooooo
Siapa yang nungguin?
Makasih buat kalian yang udah nungguin bahkan ngikutin cerita ini walaupun updatenya lama wkwk
Kepo deh kalian tau cerita ini dari mana sih?
Jangan lupa vote dan komen
Happy reading semuanyaaa
.
.
.
.
.
.33. KEMARAHAN SEORANG DIRGA SADEWA
Di sebuah ruang minimalis tersebut sembilan orang sedang duduk sembari melakukan kegiatan lainnya. Ada yang bermain game atau hanya mengotak atik hanphonenya saja atau bahkan makan cemilan. Tinggal satu orang yang belum terlihat sejak tadi. Dan orang itu juga yang meminta mereka berkumpul tanpa menjelaskan alasan apa laki-laki itu menyuruh mereka berkumpul di markas baru mereka hari ini. Hal itu tentu membuat mereka bingung. Jarang sekali laki-laki itu memerintahkan sesuatu. Dia cenderung mengikut saja tanpa pernah protes. Dirga Sadewa Wikrama, laki-laki itu cenderung diam tanpa banyak omong tentang apapun. Kepribadiannya yang tenang membuat orang nyaman berada di dekatnya. Dirga tidak suka memerintah. Apapun sebisa mungkin ia kerjakan sendiri. Namun tiba-tiba laki-laki itu mengirimkan pesan dengan kata yang memerintah tanpa bantahan.
"Ini yang nyuruh kumpul mana sih?" Rafka menatap sebal kearah pintu. Sudah hampir setengah jam mereka menunggu Dirga namun batang hidung laki-laki itu belum terlihat.
Ajun yang mendengar gerutuan Dirga ikut menegakkan tubuhnya. "Lihat aja kalau tuh bocah nggak ada hal penting yang mau diomongin gue geprek palanya!"
"Sabar," ucap Gema.
"Tuh anaknya!"
Sontak semua mata tertuju pada laki-laki yang kini sedang berjalan tergesa-gesa dengan wajah yang menahan amarah.
"Dir—"
Bugh...
Ucapan Gema terhenti saat Dirga tiba-tiba memukul menarik Mahesha dan memukul nya hingga tersungkur. Tak sampai di situ, Dirga kembali melayangkan pukulannya ketika Mahesha masih sibuk mengusap sudut bibirnya yang terluka akibat pukulannya.
"BANGSAT! GUE PIKIR LO TEMEN YANG BAIK TAPI TERNYATA LO ADALAH BAJINGAN YANG SELAMA INI GUE CARI!"
Bugh...
"LO HARUS MEMBALAS APA YANG LO LAKUIN BANGSAT!"
Bugh...
"LO NGGAK PANTES ADA DISINI!"
Bugh...
"BAHKAN LO JUGA NGGAK PANTES BUAT HIDUP!"
Bugh...
Dirga terus memukuli Mahesha dengan membabi buta. Bahkan ia sama sekali tak memberi Mahesha celah sedikitpun hanya sekedar untuk menangkis pukulan Dirga.
Inilah Dirga. Seperti air danau yang terlihat tenang. Dirga terlihat seperti malaikat tanpa keburukan. Namun diam-diam seorang Dirga Sadewa menyimpan sosok yang paling menyeramkan jika amarahnya diambang batasnya.
Teman-temannya yang lain diam tak berkutik. Serangan yang dilakukan Dirga terlalu tiba-tiba ditambah ketidak-percayaan mereka terhadap laki-laki dihadapannya ini bisa semenyeramkan itu. Jendra pun bahkan sampai tak berkutik ditempatnya.
"MATI LO ANJING!"
Dirga masih terus memukul Mahesha dengan membabi buta. Sedangkan Mahesha sama sekali tak membalasnya. Ia cenderung menerima setiap pukulan yang dilayangkan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BELAS KSATRIA GARUDA
Teen Fiction⛔ JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA⛔ - Kami Ada Untuk Mereka - Kisah ini tentang dua belas murid SMA GARUDA yang awalnya saling bermusuhan namun akhirnya bekerja sama demi menjalankan sebuah misi besar. Menghilangnya beberapa siswa SMA GARUDA mem...