BAGIAN 9 : FAKTA BARU

458 86 5
                                    

Jangan lupa vote dan comment!!!

Happy Reading 🎉🎉🎉

.
.
.
.
.

9. FAKTA BARU

"Kebohongan ada karena ada hal yang harus ditutupi"

"Hei! Berhenti kalian!"

Suara teriakan Pak Darmo menggema dikoridor kelas 11 MIPA. Sontak semua perhatian siswa yang tadinya fokus mengikuti pelajaran menoleh keluar melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tak terkecuali kelas 11 MIPA 2 yang kini sedang berlangsung pelajaran Fisika.

Diluar sana, terjadi aksi kejar kejaran antara Jendra cs dengan Pak Darmo. Tiada hari tanpa masalah. Kali ini masalah yang mereka buat adalah mereka ketahuan sedang memanjat pagar belakang sekolah. Tak hanya itu mereka juga tak sengaja menendang pot bunga saat berlari menghindari kejaran Pak Darmo.

"Mencar guys!" ujar Jendra menginstruksikan kelima temannya.

"Jangan lari kalian!" teriak Pak Darmo.

Pak Darmo menghentikan kejarannya. Beliau menatap tiga arah yang berbeda secara bergantian lantaran keenam orang itu tepisah menjadi tiga kelompok.

"Kanan? Kiri? atau lurus?" ucap Pak Darmo bingung.

"Ah sama saja." Setelah dilema beberapa saat, Pak Darmo memutuskan mengejar Jendral dan Ajun yang berlari kearah depan.

Didalam kelas 11 MIPA 2, Gema menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan mantan rivalnya itu yang tak pernah tobat.

"Ngapain lagi mereka?" tanya Rafka yang duduk dibelakang Gema.

Gema mengendikkan bahunya acuh. "Manjat pager paling."

"Sekali-kali coba yuk ngelanggar aturan. Keknya seru dah. Biar nggak monoton belajar mulu," tutur Rafka yang langsung mendapat pukulan dari Mahesha yang duduk disebelahnya.

"Nggak usah aneh aneh lo!" decit Mahesha.

"Sekali-kali doang elah. Emang nggak mumet lo mikir pelajaran mulu? Biar ngerasain dihukum sama Pak Darmo gimana atau mungkin masuk daftar hitamnya si Legra," ujar Rafka.

"Gas, Raf! Ama gue," sahut Regan yang sedari tadi diam diam menyimak ucapan Rafka.

"Nah sip!" Rafka mengajak Regan berhigh-five. Senang karena ada yang menyetujui usulannya.

"Tapi gue nggak yakin bakal dihukum. Lo tau kan anak anak kek kita selalu dilindungi dari kesalahan?" kata Regan.

"Yaudah berkali kali kalo gitu. Nggak mungkin kan kalo tetap dilindungi? Kalo nggak suruh aja Jendra cs protes siapa tau kita dapet kesetaraan," ucap Rafka.

"Baru kali ini ketemu orang yang pengen dihukum," celetuk Gema.

"Bosen gue gini gini aja disekolah. Sekali-kali keluar zona aman," kata Rafka.

"Rafka! Perhatikan bukumu! Jangan mengajak teman temanmu berbicara terus!" tegur guru fisika di depan sana.

"Iya, Bu. Maaf."

****

"Sini aja, Jo!" ucap Haidar menarik Jonathan masuk ke dalam kamar mandi yang jarang digunakan siswa disini.

DUA BELAS KSATRIA GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang