BAGIAN 22 : IMPOSTOR YANG SEBENARNYA

349 60 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment!!!

Happy Reading🎉🎉🎉

.
.
.
.
.

22. IMPOSTOR YANG SEBENARNYA

Sagara dan Yohanes berjalan beriringan menuju kantin rumah sakit. Keduanya berniat membelikan makanan untuk teman-temannya yang sedang menemani Regan diruangannya. Selain itu, ada yang ingin mereka bahas juga.

Mereka duduk disalah satu bangku yang disediakan.

"Sekarang rencananya gimana?" tanya Yohanes membuka suara.

Sagara menggeleng lemah. "Lo ada rencana?"

"Sebenernya ada satu rahasia yang gue tau dari dulu." Yohanes mengedarkan pandangannya ke sekitar. Memastikan tak ada yang mencurigakan.

"Haidar. Dia yang masih gue curigain."

Sagara mengerutkan dahinya. "Haidar? Kenapa?"

"Lo tau nama belakangnya dia?"

"Haidar Deepa C. Tapi gue nggak tau C di nama belakangnya itu apa."

"Haidar Deepa Caraka. Cucu dari Handoko Caraka dan anak tunggal Handrian Caraka. Gue yakin lo tau siapa itu keluarga Caraka." Yohanes mengeluarkan ponsel pintarnya. Mengotak-atik benda itu sebentar lalu menyerahkannya kepada Sagara. Terpampanglah sebuah foto keluarga yang tak lain adalah keluarga temannya, Haidar.

"Selain lo yang notabenenya anak kepala sekolah, Haidar pasti tau sesuatu karena dia cucu dari pendiri sekolah yang sekarang sudah diwariskan ke anaknya yang tak lain adalah papanya sendiri."

"Gue belom bisa memastikan keluarganya terlibat apa nggak. Tapi kalo dilihat, nggak mungkin mereka ngga tau. Dan Haidar jadi orang yang mungkin berbahaya kalo emang dia berada dipihak Miracle," jelas Yohanes.

Sagara terdiam. Ia masih mencerna apa yang baru saja dijabarkan Yohanes. Ia memang sudah lama berteman dengan Haidar. Namun ia tak tau banyak tentang temannya itu. Jika di pikir-pikir ia dan Haidar sama. Begitu tertutup tentang keluarga. Bahkan keduanya selalu menolak jika temannya ingin berjunjung ke rumah. Selalu ada alasan yang ia lontarkan untuk mencegah mereka datang.

"Darimana lo tau? Dan kenapa lo nggak ngasih tau yang lain?" tanya Sagara.

Yohanes menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Gue belom bisa memastikan. Kalo gue bilang, sama aja gue fitnah dia karena gue nggak punya bukti. Terlalu sulit buat cari tau tentang Haidar. Ada penjagaan di sekitar dia."

"Penjagaan? Bodyguard maksud lo?"

Yohanes mengangguk. "Dan kayaknya orang yang nolongin kita kemarin itu juga bodyguardnya dia."

"Tapi kalo emang keluarga Haidar terlibat, nggak mungkin mereka berani celakain Haidar dengan ngebiarin dia terjebak api bareng kita."

"Mungkin taktik. Kan akhirnya di selametin."

Yohanes bangkit dari duduknya. Berjalan menuju penjaga kantin untuk mengambil pesanannya.

"Ayo cabut!"

Tanpa mereka sadari, seseorang mendengarkan pembicaraan mereka sedari tadi. Tepat di seberang meja yang mereka tempati, orang itu duduk membelakangi Yohanes dan Sagara membuat kedua orang itu tak mencurigainya. Pembicaraan mereka pun dengan jelas terdengar. Orang itu menatap datar kedua punggung tegap itu yang mulai menjauh dari pandangannya. Lalu akhirnya ikut melangkah pergi.

DUA BELAS KSATRIA GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang