"Eughh" Suara erangan kecil keluar dari mulut seorang wanita yang sedang mengucek matanya sambil menguap lebar.Sreya nama wanita yang sedang mengumpulkan nyawanya setelah tertidur pulas semalaman.
"Haus sekali" Ucapnya dengan suara serak sambil turun dari ranjang dan melangkah menuju pintu keluar setelah melihat tidak ada air diatas meja.
Umphh
Sreya menutup mulutnya berlari menuju kamar mandi, berdiri didepan wastafel mencoba mengeluarkan isi diperutnya tapi nihil, tidak ada yang keluar sama sekali mulutnya.
Huek
Huek
Huek
"Hah...hah....gila maunya apa sih?" ucapnya kesal sambil mengatur nafasnya dan menyeka bulir-bulir keringat di dahinya.
*****
Sreya turun dari tangga sambil melihat para pelayan yang sedang melakukan tugas mereka. Miris sekali, disini statusnya adalah seorang istri tapi tetap saja tidak semua pelayan segan padanya, jarang mereka membantu dan melayani dirinya.
Memang siapa yang mau melayani seorang wanita yang sama sekali tidak dipedulikan oleh majikan mereka?.
Disini suaminya adalah tuan besar mereka, titahnya adalah sebuah keharusan besar yang mereka laksanakan. Sekali tuan mereka tidak mempedulikan sesuatu maka para orang-orang setianya juga akan melakukan hal yang sama.Kaki Sreya melangkah memasuki dapur, ia bisa melihat empat orang juru masak sedang berkutat dengan pekerjaan mereka.
Sreya tidak mempedulikan tatapan para pelayan yang seakan mengejeknya, mungkin mereka berpikir jika dirinya adalah seorang istri yang menyediakan. Menikah dengan seorang pengusaha kaya raya tapi tidak mendapat perlakuan istimewa.
Rasanya aku ingin mencongkel mata kalian satu persatu, batin Sreya kesal kemudian meletakkan gelasnya kasar dimeja sampai menimbulkan bunyi keras membuat para pelayan yang mencemoohnya terkejut.
"Apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain melihatku dengan tatapan kagum seperti itu?." Sreya mengangkat dagunya seolah sedang menyombongkan diri.
Haha apa?! kenapa diam?, Batin Sreya tertawa dalam hati.
"Kagum? sepertinya kau terlalu percaya diri nona, kami sedang mengasihani hidupmu." Suara seorang wanita dari arah samping membuat perhatian Sreya teralihkan.
Ini lagi, pelayan sok berkuasa, hei pangkatku jauh lebih tinggi darimu sialan, batinnya lagi geram.
Didepan Sreya sekarang ada seorang wanita berpakaian pelayan identitas keluarga Matthew sedang melipat di dada, dia adalah Melly seorang kepala pelayan keluarga Mattew.
"Aku? kau mengasihani hidupku? apa kau tidak punya kaca? Jelly jelas-jelas hidupmu yang harus lebih dikasihani, kau hanya pelayan yang mengejar cinta pangeran. Tapi sayang pangeran itu sudah memiliki seorang ratu yang pangkatnya jauh diatasmu." Ejek Sreya dengan wajah menyebalkan membuat asap tak kasat mata keluar dari kedua telinga kepala pelayan itu.
Sudah tidak asing lagi di lambe gosip para pelayan jika Melly, sang kepala pelayan kediaman Mattew menyukai Dave Matthew sejak lama. Berbagai cara sudah wanita itu lakukan untuk menarik perhatian Dave tapi sama sekali tidak pernah dilirik pria itu.
"Ratu heh?" ucapnya tertawa mengejek.
"Ratu mana yang ditelantarkan oleh sang pangeran? nona sepertinya mimpimu terlalu tinggi, kau memang istri tuan Dave tapi kau tidak jauh lebih baik dibandingkan kami para pelayan. Kau sama dengan kami Sreya" ucap Melly diakhir kata berbisik ditelinga Sreya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...