Enjoy your reading
Dave memakai elbow tongkat ditangan kanannya mengikuti kemanapun Reya berjalan membuat wanita itu merasa jengah.
"Berhenti mengikutiku" ucapnya kesal sambil menyambar baju dilemari dengan kasar.
Pria itu hanya diam sambil terus mengikuti Reya kearah kamar mandi.
"Apa? mau ikut masuk juga?"
"Boleh?"
Mata Reya terbelalak, "Nggak" jawabannya sambil menutup pintu kamar mandi keras.
Dave tertawa kemudian duduk dan meletakkannya elbow tongkatnya untuk mengambil ponsel.
"Cari dilaci meja. Cari semuanya" ucapnya kemudian segera menutup panggilan saat pintu kamar mandi kembali terbuka.
"Berubah pikiran?" tanya Dave sambil berdiri menggunakan elbow tongkatnya.
Reya mendengus kemudian berjalan cepat mengambil kimono yang ia tinggal diatas kasur.
"Hati-hati"
Dave melihat halaman depan rumah utama dari balik kaca besar balkon kamar. Melamun sebentar kemudian menoleh saat mendengar suara ketukan pintu.
"Masuk"
'Ceklek'
"Dokter?" Dave tersenyum menyapa kemudian berjalan mendekat kearah Bima.
"Ada apa pagi-pagi menemuiku? apa perbannya harus diganti lagi"
"Dave hari ini ikutlah denganku kerumah sakit"
Dave diam sebentar kemudian mengangguk, "Baiklah"
"Kalau begitu aku keluar dulu. Turunlah buat sarapan"
Pintu tertutup Dave berjalan keluar balkon kamar, melihat dari jauh sebuah bangunan kecil yang masih didalam lingkungan milik Matthew.
Dave melihat seorang pria yang menatap kearahnya dari dalam bangunan.
"Sedang apa?"
Dave berbalik melihat Reya memakai kimono dengan perutnya yang sudah membesar.
"Itu sedikit menakutkan"
"Apa?"
"Perutmu"
Reya tersenyum kemudian mengelus perutnya, ia terdiam saat benda kenyal menyentuh keningnya.
"Terimakasih sudah menungguku, dokter Bima bercerita banyak tentangmu"
Reya mengangguk kemudian menunjuk jam dinding, "Kita turun sarapan. Orang-orang akan memarahiku kalau kau terlambat makan"
Keluar dari dalam kamar orang-orang yang berjaga diluar langsung mendekat kearahnya. Dave mengangkat jarinya menyuruh mereka berhenti.
"Tidak usah aku bisa sendiri" ucapnya sambil berjalan disamping istrinya.
Sampai dimeja makan semua orang berdiri menunggu Dave duduk. Dave melihat satu persatu wajah orang-orang disana kemudian mendudukkan dirinya dikursi diikuti orang-orang disana.
Suara dering ponsel langsung membuat semua orang melihat kearah Reya. Wanita itu minta maaf kemudian berdiri menjauh dari meja makan.
Amerra tersedak saat bola matanya tidak sengaja bertemu dengan mata biru milik Dave. Wanita itu langsung mengalihkan pandangannya melihat kearah ibunya yang sedang memotong roti panggang.
Danise melihat kearah putra sulungnya, ia tersenyum saat melihat anaknya bisa makan dengan sehat lagi.
"Dave-"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...