Reya melihat tubuh Dave yang perlahan hilang masuk kedalam kemar. Kemudian melepas topi sambil melihat sosok pria yang sedang berbaring sembari makan anggur yang ia letakkan di dadanya.
Reya mengernyit saat melihat acara tv yang ditampilkan memperlihatkan gambar kucing dan tikus disana.
"Dave ketemu siapa dibawah?" tanya pria itu tanpa menoleh kearah Reya.
"Moodnya langsung berubah gitu" lanjutnya sambil memasukkan lagi satu butir anggur kedalam mulutnya.
"Dokter Bima"
"Really? masih berani juga Bima ketemu Dave" ucap Jersy terkejut.
Reya yang mendengar hal itu terpancing. Apalagi saat ia melihat asisten Biru buru-buru menemui Dave saat Raeyon menelfonya.
"Kenapa emang? mereka lagi ada masalah?"
"Big problem. Gara-gara hilangnya kau juga waktu itu. Bima yang bantu adik Dave buat bawa kau pergi" jelas Jersy sambil tetap menatap layar didepannya.
Reya hanya diam sampai mendengar suara pintu kamar terbuka dan Biru keluar dari dalam.
"Nona anda dipanggil tuan Dave masuk kekamar" ucap Biru setelah sampai didepan sofa.
Reya mengangguk kemudian bangkit dari duduknya berjalan masuk kedalam kamar.
Reya melihat Dave yang sedang tersenyum kearahnya, wajah pria itu sedikit pucat pantas saja asisten Biru keluar dengan wajah khawatir tadi.
"Akhir pekan ini mau jalan-jalan?" tanya Dave sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Reya.
Reya melepaskan tangan Dave yang melilit pinggangnya, "Aku mau mandi"
Dave melihat istrinya sampai masuk kekamar mandi lalu mengambil tissu di meja.
******
Keluar dari ruang ganti mengedarkan pandangan melihat asistennya duduk disofa sambil memegang tab. Berdecak kesal membuat Biru mendongak.
"Tuan anda sudah lebih baik?" tanya Biru sambil berdiri dengan cepat. Melihat tuannya duduk disofa pria itu melakukan hal yang sama.
"Hari ini aku tidak mau mendengar apapun tentang pekerjaan. Aku mau jalan-jalan bersama istriku" ucap Dave kemudian mengerutkan keningnya saat Raeyon masuk ke kamarnya mendorong dua stroller bayi.
"Kenapa kalian kesini semua hah! ini kamarku" kesal Dave lagi kemudian mengubah mimik wajahnya saat kedua putranya menatap kearahnya.
"Tuan, nona meminta ijin keluar beliau bilang mau jalan-jalan bersama Jenifer"
"Siapa Jenifer?" tanya Dave mengerutkan keningnya.
"Teman nona tuan. Yang pernah anda minta saya bawa masuk kemari"
Hah
Dave menghela nafas. Wajahnya langsung berubah kemudian menatap Raeyon yang sejak tadi hanya diam.
"Lalu kau? mau bilang apa kesini?"
"Tuan saya ada pekerjaan diluar-"
"Kau juga mau pergi? lalu siapa yang menjaga mereka" ucapnya melirik dua bayi menggeliat didalam stroller.
Raeyon melihat Biru yang tiba-tiba mengambil ponsel dari saku celananya.
"Asisten Biru sepertinya tidak ada pekerj-"
"Kau bilang apa Yon?! tidak lihat aku bawa apa? urusan pemindahan perusahaan belum selesai" Biru menyahut tidak santai. Sepertinya mengerjakan urusan pekerjaan di akhir pekan tidak terlalu buruk dari pada mengurus dua makhluk kecil yang tidak bisa ditebak apa maunya. Apalagi bersama ayah yang belum tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...