Kecelakaan

34.6K 2.5K 119
                                    

Baru saja Delvin berbalik tangannya langsung ditarik Dave membuat lelaki itu menengok kebelakang.

"Jangan berpikir kau orang yang paling menderita disini"

Delvin tersenyum remeh, "Kakak tau apa selama ini? yang kakak tau itu cuma kata sempurna. Aku pikir setelah melihat mama kemarin kehidupan yang sebelumnya aku inginkan akan tercipta tapi ternyata semua orang sama saja. Mereka egois"

"Delvin, mama berhak bahagia"

"Aku juga mau bahagia kak!" Delvin berteriak dia hanya seorang pria sembilan belas tahun yang sejak dulu ingin memiliki keluarga yang sehat.

"Kau sudah dewasa dan kau sudah tau semua ceritanya Delvin. Mama berhak punya keluarga baru setelah penghianatan yang papa lakukan"

Dave seorang yang dewasa, dia selalu dipaksa dewasa oleh keadaan dari kecil. Ia tau rasanya kecewa tapi disaat yang sama hatinya mengiyakan jika pilihan mamanya itu bukan sesuatu yang salah.

"Punya keluarga baru bukan berarti harus melupakan yang lama kak. Kita itu anaknya!"

Dave diam, dia juga belum tau alasan dibalik itu semua. Alasan kenapa mamanya tidak pernah menemui dirinya dan juga Delvin.

"Mama pasti punya alasan"

"Alasan mama ngga bakalan ngerubah 12 tahun aku yang kebuang"

"Setidaknya bisa mengganti semuanya Delvin, sekarang ayo pulang!"

Delvin menggeleng kemudian melepas tangannya dari cekalan tangan Dave.

"Kak kalau aku bisa aku gak mau lahir dari keluarga ini"

"Delvin!"

"Kak Dave tinggal serumah sama pelakor yang udah bikin keluarga kita berantakan. Tiap hari liat anak haram papa dirumah bukan hal yang mudah buat aku kak. Tapi kakak?" Delvin mengangkat kedua tangannya kearah Dave.

"Kenapa kakak biarin mereka! KENAPA!"

Dave memejamkan matanya sambil menarik nafas dalam, "Jangan bawa-bawa Merra, Delvin"

"Kenapa? gak terima adik kesayangannya dibilang anak haram?. Sebenernya adik kandung kakak siapa sih aku atau si anak haram itu"

"DELVIN" Dave berteriak sambil mengepalkan tangannya.

"KENAPA!" Delvin berteriak balik.

"Delvin kita pulang sekarang, kamu harus istirahat"

Delvin menggelengkan kepalanya

"Kakak minta maaf kalau kamu merasa kakak kurang adil selama ini"

"Telat"

"Kamu mau apa? tinggal sendiri? kakak atur apartemen buat kamu sekarang"

"Usir pelakor dan anak haram itu dari rumah utama"

"Delvin" Dave mengusap wajahnya kasar.

Delvin tertawa, "Kenapa? gak bisa kan?" ucapnya sambil mendesis.

"Delvin, hak penuh rumah utama itu istri sah ayah. Kakak gak bisa minta mereka pergi dari rumah, Merra dan ibu Sarah berhak atas kepemilikan rumah utama"

"Kalo gitu Delvin yang pergi"

"Apa-" ucapan Dave terhenti saat melihat Delvin berbalik dan berlari menuju ujung tebing.

Dave bergerak cepat menarik tangan Delvin membuat tubuhnya sendiri yang berbalik tertarik kedepan.

Dengan cepat semuanya berubah terbalik Delvin jatuh ketanah kemudian mendongak saat semua pengawal berlari kearahnya.

He's My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang