Bertemu Dave Matthew

56.2K 3.2K 30
                                    

Agenda kegiatan Dave hari ini berjalan dengan lancar sampai waktu malam tiba. Pria dengan kemeja putih itu masih setia dengan banyak berkas dimeja kerjanya.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat konsentrasi Dave buyar, mendengus kasar sambil melempar bolpoin menunggu siapa yang menganggu ia bekerja.

Ceklek

"Maaf menganggu waktu anda, Presdir." Biru menundukkan kepalanya saat melihat mata Dave, pria itu tau jika ia sedang menganggu kegiatan yang paling penting bagi majikannya.

Dave melepas kacamata minus yang bertengger dihidungnya. Pria itu mengangkat jari-jari tangannya mengijinkan Biru menyampaikan apa yang ingin dibicarakan.

"Tuan, malam ini bisakah anda pulang kerumah? Ada hal penting yang ingin dibicarakan Nona yang tidak bisa disampaikan kepada saya." Jelas Biru dengan kepala tertunduk.

Hening

"Kau menganggu waktuku hanya untuk menyampaikan itu?." Suara yang terkesan datar penuh tekanan, menandakan ia benar-benar tidak menyukai apa yang baru saja disampaikan sang asisten.

"Maaf tuan, saya hanya menyampaikan permintaan nona."

"Keluar, aku malas membahas ini"

"Tapi tuan, nona bilang ini penting"

Jari-jari Dave mengetuk meja kerjanya, keningnya sedikit mengkerut sepertinya ia sedang sedikit berpikir.

"Apa sekarang kau juga menjadi asisten wanita itu?."

"Tidak tuan, saya setia pada anda."

"Kalau begitu keluar sekarang"

Baru saja akan membuka mulutnya Biru langsung berbalik badan keluar ruangan saat Dave sudah menghela nafas berat.

****

Tepat pukul satu malam, Dave menyenderkan punggungnya dikursi kerjanya. Pria itu memijit pelipisnya sendiri, seharian penuh ini ia hanya berkutat dengan pekerjaannya. Hal yang selalu dilakukan setiap hari sudah mendarah daging ditubuhnya.

Tok..tok..Tok

"Apa?." Tanya Dave tanpa membuka matanya.

"Tuan, telfon dari rumah untuk anda." Ucap Biru sambil memberikan ponselnya kepada Dave yang disambut ukuran tangan malas pria itu.

Dave menempelkan benda pipih itu ke telinganya tanpa berniat membuka suaranya lebih dulu.

"Tuan?" Tanya pria dari sebrang telpon dengan nada sedikit cemas.

"Hm"

"..."

"Apa?"

"...."

"Baiklah"

Dave mematikan sambungan teleponnya, pria itu berdiri dari duduknya sambil melemparkan ponsel ketangan Biru.

"Kita pulang kerumah" Ucapnya mendapat anggukan kepala dari Biru, asisten yang merangkap menjadi sekretaris itu mengambil jas biru tua dikursi kerja Dave dan memasangkannya ketubuh pria itu.

***

Hujan deras mengguyur jalanan kota, mobil Dave melaju dengan kecepatan sedang. Hanya tercipta keheningan malam didalam mobil, Biru sang asisten menerka-nerka hal besar apa yang sedang terjadi di rumah utama yang membuat tuannya ini mau kembali.

Singkat saja, ini pertama kalinya setelah tiga minggu usai kejadian malam pertama yang membuat kemarahan besar seorang Dave Matthew. Tuannya ini mau kembali menemui istrinya.

He's My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang