Dave terbantuk kemudian membuka matanya setelah Jersy menyuntikkan obat. Dave masih mengatur nafas melihat langit-langit kamar dengan pandangan kosong.
"Aku akan panggil Bima" ucap Jersy kemudian berjalan keluar.
Sepuluh menit berlalu sebuah mobil sedan hitam berhenti didepan rumah utama. Biru dan Bima keluar bersamaan kemudian berlari masuk kedalam.
"Bagaimana?" tanya Biru tersengal sambil melihat kearah Dave yang masih menatap langit-langit kamarnya.
"Kalian keluar dulu aku butuh waktu dengan Dave" ucap Bima langsung dituruti kedua pria itu.
Reya yang baru saja akan melangkah kembali ke tempatnya setelah mendengar ucapan Bima.
"Kecuali Sreya"
Biru dan Jersy sudah keluar hanya ada keheningan dikamar sebelum Bima membuka suaranya lagi. Reya melihat Dave yang sudah duduk bersender tanpa mengeluarkan suara.
"Dave" panggil Bima pelan membuat Dave terkejut kemudian menatap pria itu.
"Obat bim"
Bima menggeleng, "Kamu baru proses kesembuhan jangan ketergantungan obat Dave"
"Susah"
"Kamu bisa" ucap Bima tegas.
"Besok pindah keapartemen" lanjut Bima melihat Dave yang hanya diam saja menatap kedepan.
"Semuanya sudah berlalu Dav, kejadian itu bukan salahmu. Kamu dan Delvin sama-sama korban, Jangan dipaksakan jika memang tidak kuat. Kau tidak bisa disini Dave, kau belum siap. Jadi besok pulanglah keapartemen"
Dave mangangguk mendengar ucapan Bima, Bima yang melihat itu tersenyum lega kemudian memeluk tubuh Dave.
"Tenanglah semua itu sudah lewat"
****
Setelah Bima keluar meminta Dave dan Reya melanjutkan istirahat mereka. Disinilah suasana canggung melanda wanita yang sedang hamil muda itu. Ingin tidur tapi tidak enak karena sejak tadi ekor matanya melihat Dave berbaring ditempat tidur sambil menatap keatas.
Astaga bagaimana ini, sebenarnya apa yang dilaluinya sampai membuat dia butuh penanganan psikiater batin Reya sambil mengigit bibirnya.
Reya bangun dari sofa kemudian berjalan kearah tempat tidur. Persetan dengan respon balik pria itu nanti, tapi dari pada dirinya tidak bisa tidur karena rasa tidak enak.
Reya naik ketempat tidur, mendekat ketubuh Dave kemudian memeluk tubuh kekar itu sambil mengelus rambutnya.
Reya sudah menutup mata bersiap menerima penolakan yang sedikit menggores harga dirinya. Tapi ternyata respon pria itu tak terduga, Dave memiringkan tubuhnya membalas pelukan Reya, menyelusupkan kepalanya keperut wanita itu.
Reya dibuat syok sampai melotot melihat respon balik pria itu.
"Jangan berhenti" ucap Dave membuat Reya menahan nafas.
Jantung Reya berdegup kencang saat merasa hembusan nafas pria itu sampai keperutnya karena kaos yang ia kenakan cukup tipis.
Merasa nafas Dave sudah teratur, tangan Reya berniat melepaskan tangan pria itu yang memeluk tubuhnya agar ia bisa berpindah tidur disofa. Berada sedekat ini dengan Dave membuat hawa disekitarnya menjadi panas.
Reya mengurungkan niatnya untuk memindahkan Dave saat pria itu kembali bergumam.
Akhirnya Reya pasrah dan mereka berdua tertidur diranjang yang sama sampai pagi menjelang.
****
Dave membuka mata merasa lengannya kebas pria itu menengok kesamping.
Apa-apaan ini batin Dave sambil menarik kasar lengannya yang dijadikan bantal oleh Reya. Ajaibnya wanita itu sama sekali tidak terusik dan malah melanjutkan tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...