"Dia terjatuh dalam posisi kepala terbentur terumbu karang" salah satu dokter siaga disana menjelaskan.
Raeyon memejamkan matanya kemudian menoleh melihat beberapa bawahannya mengikuti dirinya dari belakang.
"Beri dia peristirahatan terakhir dengan hormat, cantumkan marga Mathew dibelakang namanya. Kirim data seluruh keluarganya padaku nanti"
"Siap tuan"
Raeyon menundukkan kepalanya saat para pengawalnya membawa jasad seorang pria yang rela mengorbankan nyawanya untuk berusaha menyelamatkan Dave.
"Dave"
Raeyon langsung menoleh saat gumaman Liam terdengar di telinganya.
Lima orang dokter berlari kearah pesisir sebelah barat saat empat orang penyelam mengangkat tubuh seorang pria.
Liam berlari begitu juga Raeyon, jantung mereka sama-sama berdebar kencang saat melihat para dokter sedang melakukan CPR.
"Bagaimana?"
"Jantungnya masih berdetak tuan"
Raeyon memejamkan matanya lega, Liam menepuk pundaknya "Dave tidak selemah itu"
Raeyon mengangguk
***
"Sreya hati-hati"
Reya berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit, saat matanya melihat Raeyon berdiri didepan ICU ia berlari.
"Bagaimana?" Reya menggenggam kemeja Raeyon menunggu pria itu membuka mulutnya.
"Dokter baru menangani tuan, nona. Anda sebaiknya istirahat"
"Istirahat? bagaimana aku bisa istirahat?" Reya mengusap kasar rambutnya kebelakang.
"Anda juga harus ingat jika ada anak tuan Dave didalam perut anda"
Reya berjalan kearah kaca ICU' "Aku akan menjaga kesehatanku mulai sekarang"
Reya mengusap air matanya, "Apa ini yang dimaksud menjaga?"
Reya memejamkan matanya saat sebuah alat kejut jantung mengguncang tubuh suaminya.
"Anda mau kemana nona?"
"Cari angin. Jangan ada yang mengikutiku" Reya pergi meninggalkan semua orang yang ada disana.
Langkah Reya membawanya duduk dipinggir air mancur, ia melihat kedepan kemudian menangis.
Reya mengelus perutnya, ''Kalau dia pergi, kita bagaimana?"
"Ck dia tidak mungkin meninggal kan? rugi kalau dia pergi sebelum melihatmu"
Reya menunduk, "Jangan ambil dia sekarang, anak ini belum kuat untuk menanggung semua kewajibannya" Reya melihat perutnya yang sudah lumayan membesar.
Tiga jam sudah Reya duduk dipinggir air mancur, Liam datang membawa sebungkus roti dan susu dipaper bagnya.
Reya menghapus air matanya kemudian memberi jarak saat pria itu duduk disebelahnya.
"Makanlah. Kalau bukan untukmu setidaknya untuk anaknya Dave"
Reya menerima paper bag dan meletakkannya disebelah tempat duduknya.
"Aku makan nanti"
"Aku tidak tau kalau Dave sudah menikah"
"Ya ini bukan pernikahan impian semua orang" Liam menoleh mendengarnya.
"Apa Dave sudah bisa dijenguk?"
Liam menggeleng, "Dokter belum keluar"
Mereka berdua saling diam hampir satu jam kemudian Liam melihat Raeyon datang dari jauh menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...