first day magang

40.1K 2.5K 26
                                    

Pyarrr

"M-maaf tuan nyonya" ucap Melly terbata setelah menjatuhkan nampan gelas berisi jus alpukat.

"Apa maksud kamu nak?" tanya Laras tidak percaya.

"Istriku hamil" jawab Dave datar membuat orang-orang disana terkejut. Bagaimana bisa? pikir mereka bersamaan.

"Kakak ipar?" beo Ammera menatap Reya yang berdiri kikuk disana tanpa mengedipkan matanya.

Si gila ini! kenapa tiba-tiba jadi aneh begini batin Reya.

"Tunggu apa lagi? sini"

Tubuh Reya terdorong pelan kedepan pelakunya adalah Raeyon yang sengaja menabrak tubuhnya dengan bahu lebarnya.

"Lama" desis pria itu membuat Reya lagi-lagi merasa geram.

"Bersihkan itu sebelum tuan Dave selesai sarapan" ucap Raeyon membuat Melly tersentak kaget.

"B-baik tuan"

***

Sarapan dimeja makan serasa berada dirumah hantu benar-benar mencekam hanya suara dentingan sendok yang terdengar. Bahkan Reya merasa menelan sebongkah batu saat memakan daging sapi didepannya.

Astaga astaga situasi macam apa ini, jika seperti ini lebih baik aku tidak makan saja batinnya sambil meneguk susu putih digelasnya sampai tandas.

Reya melirik kearah Dave yang sedang memakan sarapannya dengan gerakan santai sama sekali tidak terusik dengan adanya ibu dan adiknya disini. Gaya makan Dave membuktikan betapa terpelajarnya pria itu. Bahkan saat menyeka bibirnya saja gayanya sangat elegan.

Glekk

Menelan ludah saat mata elang itu menangkap netranya. Ketahuan sudah jika sejak tadi Reya menatapnya.

"Apa sarapannya tidak enak?" tanya Dave membuat Ammera tersedak.

Biasanya para juru masak yang akan bertanya begitu pada Dave.

"Minum" nada suara Dave berbeda saat berbicara pada adiknya. Membuat Reya semakin yakin keluarga ini tidak rukun.

"I-iya kak" jawab Ammera menunduk.

Dave kembali menoleh pada Reya membuat wanita itu gelalapan.

"Enak kok, ini enak" jawab Reya cepat.

Suara decitan kursi terdengar Dave berdiri dari tempat duduknya. Laras dan Mera ikut berdiri membuat Reya menatap mereka dengan pandangan bingung.

Ibu mertua dan adik iparnya menatap Reya yang masih diam ditempat.

Dengan kaku Reya ikut berdiri juga dari tempat duduknya

Fiks kalau begini besok-besok aku tidak mau sarapan disini lagi batin Reya menundukkan kepalanya menahan malu.

"Habiskan sarapanmu. Aku berangkat dulu" ucap Dave kemudian berjalan meninggalkan meja makan.

Oh good, lagi? batin Reya saat merasa tatapan-tatapan leser mengarah padanya.

"Mau kemana? Dave memintamu melanjutkan sarapan" ucap Laras, ibu mertuanya itu berucap dengan nada sedikit tak enak didengar di telinganya.

"Eumm aku sudah kenyang nyonya kalau begitu aku pamit kekamar dulu" ucap Reya tanpa menunggu jawaban wanita itu meninggalkan meja makan sedikit berlari kearah lift.

"Cih dasar sombong"

Entah siapa yang mengatakan itu Reya tidak menengok kebelakang. Persetan dengan semua ini lagi pula ia memang tidak seakrab itu dengan mertuanya.

He's My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang