Malam yang tenang dua insan saling berpelukan dibawah selimut yang hangat, Dave membekap tubuh Rea yang berada dipelukannya erat. Rea memejamkan mata mencium aroma tubuh Dave yang segar tanpa penghalang sehelai kain pun.
"Dave"
"Hemm?''
"Apa ada yang mau kamu ceritakan?"
"Apa yang ingin kamu tau?" jawabnya sambil terus menciumi kepala Rea.
"Apa kau benar-benar berniat menyerahkan anakku pada wanita itu?"
Gerakan Dave terhenti mendengar pertanyaan Rea, ia langsung melepas pelukannya bangun dari tidurnya dan menyalakan lampu kamar untuk melihat ekspresi istrinya.
"Tidak" jawabnya langsung sambil menatap kedua mata istrinya.
Dave menghela nafas kemudian turun dari ranjangnya mengambil laptopnya dimeja kemudian kembali menghampiri Rea.
"Aku berpikir memang akan menjelaskannya padamu sayang, tapi belum menemukan waktu yang pas"
"Kalau begitu ceritakan, aku akan mendengar semuanya"
Dave tersenyum tipis, membuka laptopnya mencari file foto miliknya yang menjadi awal mula masalahnya.
"Kamu pernah membaca dokumen ini?" tanya Dave beralih menatap istrinya.
Rea mengangguk
"Ya" jawabnya sambil berkaca, saat membacanya rasanya sesuatu besar terenggut dari hidupnya. Kenyataan pahit yang membenarkan jika suaminya menandatangani penyerahan hak asuh anak.
Dave mengangguk, "Sudah kuduga" jawabnya pelan.
"Kau pergi gara-gara membaca ini?" tanya Dave diangguki pelan istrinya.
"Aku menemukannya dimeja kerjamu"
"Aku tau" jawab Dave lalu menutup laptopnya.
"Kamu tau?" tanya Rea tidak mengerti, surat itu langsung ia bakar setelah menemukannya.
"Aku pura-pura lupa waktu itu karena ingin memastikan apakan ada seseorang yang mengusikmu selama aku tidak sadar. Dan ternyata benar, aku merasa kamu berbeda saat pertama kali menatapku. Aku takut, benar-benar takut saat itu. Apa saja yang kamu tau? bagaimana aku menjelaskanya? dan darimana aku menjelaskannya agar hal itu tidak membuatmu sakit hati"
"Aku benar-benar berpikir kamu tidak menginginkan anak ini. Aku bisa merawatnya kalau kamu tidak mau, kenapa harus memberikannya pada orang lain saat ibunya saja sehat" Rea menangis membayangkan waktu itu hatinya kembali berdenyut.
Dave memeluk istrinya bergumam kata maaf yang dibalas pukulan kecil dipunggungnya.
"Kamu juga menginginkan abrosi. Kenapa?! aku merasa kau pria paling jahat yang penah aku kenal waktu itu"
"Itu karena aku berpikir aku melakukan kesalahan padamu. Merebut apa yang seharusnya tidak aku sentuh, padahal aku sudah janji pada diriku sendiri untuk menjagamu dari orang luar saat kamu masuk kekeluarga ini. Aku tau itu pertama untukmu, karena itu aku merasa bersalah. Aku pikir aku akan memberikanmu saham untuk hidup saat sudah tidak bersamaku untuk menebus dosaku. Aku semakin merasa bersalah saat mendengar kamu hamil apalagi kau sudah menunggu hari untuk bebas denganku"
"Kau tau?" tanya Rea mendongak mentap Dave yang sedang tersenyum.
"Aku tidak berniat menahanmu untuk tetap berada dilingkungan Matthew, aku pikir kamu masih terlalu kecil untuk masuk kelingkungan menyeramkan ini Rea. Jadi aku berniat akan melepaskanmu untuk bebas tampa ada halangan apapun untukmu dan juga untukku kedepanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...