Kaki Reya tidak bisa diam didalam mobil, suasana canggung membuat mereka semua terdiam. Mungkin hanya Reya saja yang merasakan ada hawa tidak enak didalam.
"Tidak mau menjelaskan sesuatu?" Reya menoleh menatap Dave dengan alis mengkerut.
Menjelaskan apa? pikirnya.
Ah itu ternyata.....Reya mengangguk kemudian mengambil sesuatu disaku celana belakangnya.
Giliran Dave yang melihat wanita itu sambil mengangkat satu alisnya.
"Ini. Kata dokter resepnya harus ditebus hari ini. Aku lupa minum vitamin jadi perutku kram tadi pagi" ucapnya sambil memberikan selembar kertas.
Bibir Dave berkedut, pria itu memalingkan wajahnya kedepan menendang kursi kemudi Biru membuat sang empunya terkejut.
"Ada apa tuan?" tanya Biru, Dave tidak menjawab pria itu melipat tangannya sambil menoleh kekaca jendela.
"Perempuan tadi pacarmu ya?" Reya gantian bertanya sambil memasukkan kembali resep vitaminnya kesaku celana.
Biru terkejut bahkan pria itu sempat menginjak rem mendadak.
"Kenapa? cemburu?"
"Siapa yang cemburu? aku cuma tanya"
"Berandal tadi siapa? pacarmu?" Dave gantian bertanya. Nadanya sedikit tidak enak masuk ketelinga Reya.
"Kak Axel? dia-"
"Namanya Axel? kampungan" Reya membelalakkan matanya, apa-apaan pria ini sih.
"Dia ketua BEM dikampus"
"Cuma BEM? biasa"
"Dia juga pernah masuk tv main film yang baru-baru ini tayang"
Dave tergelak mengejek, "Artis baru?"
"Orang tuanya yang punya perusahaan entertainment"
"Aku juga"
"Dia idola cewek-cewek dikampus"
"Peminatku lebih dari wanita-wanita dikampusmu"
Reya membuka mulutnya, "Kenapa jadi banding-bandingin kamu sama kak Axel? kalian jelas bedalah kak Axel masih kuliah"
"Kenapa? nggak terima kalau aku lebih dari pacar kamu itu?"
"Siapa bilang kak Axel pacar aku?"
"Emang bukan?"
"Bukanlah!" Reya menyentak tapi anehnya itu membuat Dave diam sambil memalingkan wajahnya.
Suara getaran ponsel membuat keduanya berhenti. Suara Biru didepan sedang menerima telepon terdengar samar.
"Tuan"
"Hmm"
"Telpon dari Roberto Carlos, beliau baru sampai disini pagi tadi. Sekarang ada dikantor ingin menemui anda"
"Weekend begini?"
"Iya tuan, asistennya bilang pak Carlos akan terbang lagi nanti malam"
Dave berdecak sambil memalingkan wajahnya melihat Reya, "Kita kekantor dulu ya"
Reya menoleh, " Aku pulang naik taksi aja"
"Tidak bisa, kalau kenapa-kenapa lagi bagaimana? ingat anak itu anakku"
Reya diam sambil mengelus perutnya melihat jalanan dari kaca mobil.
****
Bola mata Reya tidak bisa berpaling dari bangunan yang menjulang tinggi didepannya. Mereka masih diperjalanan kurang setengah kilometer lagi, tapi bangunan bertuliskan MTH' Group terlihat jelas walau diapit bangunan-bangunan tinggi lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...