"Jadi?" tanya Reya tanpa mengalihkan pandangannya dari para dokter yang sedang bertugas memantau kondisi suaminya.
"Saat ini terlalu beresiko jika membiarkan Dave terbang. Kita semua tau kondisinya belum stabil jika tiba-tiba ada masalah saat dipesawat kita tidak bisa apa-apa"
Reya menoleh menatap Bima yang menunjukkan raut wajah bersalah kepadanya.
"Aku tidak mau pergi kalau Dave masih disini"
"Sreya banyak yang akan menjaga Dave disini, aku juga akan selalu memberi kabar. MTH'Group yang lebih membutuhkanmu"
Reya memejamkan matanya frustasi, "Dokter aku benar-benar tidak punya kemampuan memimpin perusahaan"
"Cobalah, hanya kamu yang bisa mengatasi perpecahan di keluarga Dave. Ibu kandung Dave mengajukan anak tirinya untuk membantu perusahaan padahal seharusnya dia tau jika anaknya tidak akan diterima hanya karena ia tidak mau anak ibu tiri Dave menduduki kursi pimpinan"
***
Sreya memutuskan untuk kembali hari ini, setelah pamitan dengan Dave disinilah ia sekarang duduk dikursi pesawat pribadi keluarga Matthew sambil melihat warna jingga langit.
"Nona ini berkas pertama yang harus anda pelajari. Itu hal dasar sebelum anda memulai semuanya"
Reya menerima beberapa map dari tangan Biru kemudian membukanya.
Berkas pertama berhasil membuatnya tercengang sambil tergelak tidak percaya.
"Asisten Bi-"
"Anda akan paham jika membacanya berulang kali, saya tidak akan menjelaskan tentang ini"
Lebih dari dua belas jam perjalanan udara akhirnya pesawat yang ditumpangi Reya mendarat. Liputan media jurnal bisnis mengerumuni bandara. Mereka langsung berhamburan saat mengetahui penerbangan dengan nomor pesawat pribadi keluarga Matthew telah mendarat.
"Ya tuhan" ucap Reya terkejut melihat banyaknya wartawan diluar sampai menutupi pintu keluar.
"Nona silahkan lewat belakang ada beberapa orang yang akan mengawal anda. Media biar saya saja yang urus"
Reya menganggukkan kepalanya lalu menyeret kopernya menuju pintu belakang.
"Lewat sini nona" salah satu pria merebut koper dari tangan Reya membuat wanita itu terkejut. Saat melihat logo perusahaan dilengan baju tangan kirinya.
Matthew Company
****
Empat hari berlalu dihabiskan Reya hanya dengan membaca berkas penting perusahaan. Reya sampai jarang makan teratur karena otaknya tidak bisa dengan cepat mencerna dokumen-dokumen yang diserahkan padanya.
Suara pintu diketuk kemudian Biru masuk kedalam ruang baca rumah utama.
"Lagi?" tanya Reya frustasi saat melihat tumpukan bekas yang dibawa Biru kepadanya.
Hilang satu tumbuh seribu
Itulah yang Reya pikirkan saat melihat dokumen berdatangan setiap hari.
"Nona kepala pelayan bilang anda belum makan dari pagi, makanlah dulu jangan membuat diri anda terbebani"
"Seharusnya anda mengatakan itu sejak awal tuan Biru, saya sudah terbebani sekarang" ucap Reya kemudian meneguk segelas jus alpukat yang tersisa setengah.
Tiba-tiba ada panggilan vidio di ponselnya, Reya dengan cepat menjawab kemudian menampilkan wajah dokter Bima dilayar.
" Rea bagaimana kabarmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...