"Gara-gara jalangkung itu aku harus-"
"Berhenti menggerutu! pekerjaanmu masih banyak. Baru pertama magang sudah telat saja dasar anak muda jaman sekarang tidak ada yang benar!"
Pria kurus berkacamata, dia adalah manager dapertemen tempatnya magang. Pria cerewet yang selalu mengomentari pekerjaan orang lain.
Reya berjalan mengambil piring dan gelas bekas tamu dimeja restoran. Ia magang menjadi seorang waiters.
"Amel kemari!" pak Pedro berteriak di bar, Reya yang sedang membersihkan sisa-sisa gula dimeja hanya bisa menutup matanya. Untung restoran sudah sepi pikirnya.
"Anda butuh sesuatu pak?" Amel datang tergesa dari arah dapur sambil membawa tray ditangannya.
"Owner datang hari ini. Minta pastry untuk menyiapkan coffee break VIP untuk tiga orang"
"Baik pak, ada lagi?"
"Tanya dapur rekomendasi menu makan siang apa yang bisa dihidangkan didepan owner"
"Baik pak"
Amel berjalan cepat masuk kedapur meninggalkan dirinya berdua dengan Pedro.
"Apa lihat-lihat? kerjakan cepat! lelet sekali kerjamu" ucapnya kemudian berjalan pergi ke ruangannya.
"Matamu itu lihat-lihat! dasar cungkring!" umpat Reya pelan sambil melempar kain lap nya keatas meja.
***
Istirahat makan siang Reya berjalan sendiri kekantin. Ia memang belum terlalu akrab dengan orang-orang disini. Tapi ya sudahlah ia juga terbiasa sendiri.
Menarik kursi kemudian duduk sendiri dimeja untuk empat orang. Hotel tempatnya magang ini menyediakan sekali makan untuk semua staff dan anak training seperti dirinya. Jadi lumayan lah ia tidak perlu susah-susah keluar untuk mencari makan.
"Aku gabung ya?"
Reya mendongak melihat siapa yang duduk dihadapannya.
"Iya silahkan" jawabnya sambil melanjutkan makan.
"Siapa namamu?"
"Sreya panggil aja Reya"
"Ohh Reya kalau aku Amelia" ucap Amel sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.
"Magang berapa bulan?" tanya Amel membuka pembicaraan.
"Empat"
Selesai mencuci piring makan siang masing-masing mereka berjalan bersama menuju loker. Saat melewati pos scurity Amel menyapa Reno salah satu FO yang sedang berbicara pada kepala scurity.
"Baru selesai makan?" tanya pria itu melihat Amel kemudian beralih melirik Reya.
"Iya, lagi apa disini? lobi nggak rame?" tanya balik Amel.
"Lumayan. Pak Jersy mau datang jadi ya kamu tau lah"
Amel mengangguk "Geger ya?" jawabnya sambil tertawa.
"Masalahnya dia datang bawa tamu jadi persiapannya ya harus maksimal"
"Oh begitu pantes aja pak Pedro minta CB tiga"
"Iya pak Rudi bilang tamunya bukan orang sembarangan"
"Pak Jersy juga orang besar relasinya pasti nggak main-main kan"
Reno mengangguk membenarkan.
"Kalau begitu aku keloker dulu. Ayo Reya"
"Jadi namanya Reya ya?" ucap Reno membuat Amel berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...