Suasana dimeja makan sedikit tegang, Reya yang sebenarnya tidak ingin sarapan bersama diseret paksa oleh Raeyon atas perintah dari Dave.
Yang dipikiran Reya pasti karena masalah teh panas pagi tadi, ia tau itu pasti akan menimbulkan masalah besar.
Melihat ibu mertuanya yang berkali-kali menyentuh perban putih ditangannya membuat Reya kesal sendiri.
Reya sebenarnya merasa bersalah dan sempat ingin minta maaf tapi setelah kejadian dikolam renang tadi. Wanita itu mengatakan didepan Dave seolah ia sengaja menumpahkan teh ketangannya.
Setelahnya Dave meminta dokter Bima mengobati luka ibunya kemudian ia berakhir dimeja makan ini.
Tenang Rea kau kan tidak sengaja, ibunya yang mulai dulu tadi batin Reya menenangkan dirinya.
Dintingan sendok dari Dave membuat semua orang mengakhiri sarapan mereka. Dave menyeka mulutnya kemudian melihat kearah Reya.
"Apa harus aku suruh minta maaf?" satu kalimat dari Dave membuat tubuh Reya menegang.
Reya menatap kearah Sarah yang seolah sedang menghindari kontak mata dengannya.
"Maaf nyonya karena aku tidak sengaja menyenggol tehnya dan membuat tangan anda terluka"
Sarah menatapnya sambil menarik salah satu sudut bibirnya "Aku maafkan, lain kali lebih hati-hati ya jangan ceroboh"
"Baik nyonya"
"Sudah ku bilang jangan panggil nyonya panggil saja ibu" ujarnya.
Reya menatap wanita itu tidak percaya, sejak kapan dia memintanya memanggil dengan sebutan ibu?
"Kalau aku salah aku minta maaf Reya, dari awal sepertinya kau tidak menyukaiku"
"Aku tid-"
Dave berdehem membuat suasana kembali hening, pria itu berdiri dari duduknya membuat semuanya ikut berdiri kecuali Reya. Reya yang belum terbiasa dengan ritual keluarga ini lagi-lagi meringis canggung kemudian ikut berdiri.
"Berangkat bersamaku" ucap Dave sebelum meninggalkan meja makan.
Reya paham jika ucapan itu ditujukan padanya menoleh tidak percaya tubuh tegap yang sedang berjalan meninggalkan mereka.
***
Reya melangkah ragu kearah mobil hitam berlogo Matthew yang terparkir tepat didepan pintu utama.
Membuka pintu mobil disamping sopir kemudian terjingkit kaget saat sebuah wajah tak asing sedang menatapnya tidak bersahabat.
"Apa?! mau aku pangku?!" Ujar Jersy sinis sambil memakan keripik kentangnya.
Reya berdecih kemudian menutup pintu mobilnya dengan keras. Berganti membuka pintu belakang, melihat kedalam ada Dave yang sedang berkutat dengan iPad ditangannya.
"Masuk. Tunggu apa lagi" ucap Dave tanpa mengalihkan pandangannya.
Reya masuk kemudian menutup pintu mobil, Biru kemudian menjalankan mobilnya keluar dari kediaman Matthew.
Hanya suara deru mesin mobil dan kunyahan keripik Jersy yang terdengar.
Dave meletakkan iPad kemudian menoleh kearah kaca mobil. Sedangkan Reya melihat mulut Jersy yang tidak berhenti mengunyah sejak tadi dari kaca depan. Jersy yang sadar sedang diperhatikan tersenyum smirk.
Reya melotot saat melihat ekspresi Jersy yang terkesan dilebih-lebihkan saat memakan keripiknya. Sepertinya pria itu tau jika ia menginginkannya.
Dave menoleh melihat Reya yang sedang mengelus perutnya sendiri sambil melihat kekaca depan. Dave berdecak pelan membuat Biru melihat kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Baby
RomanceMengandung anak seorang CEO? Pria keras kepala yang perintahnya menjadi titah bagi setiap orang. *** Perjodohan antara aku dan CEO itu akan berakhir beberapa hari lagi. Lima bulan lebih aku bertahan, akhirnya akan terbebas. Aku bersuami tapi merasa...