26. Malu

20 9 0
                                    

Rezy berada di parkiran motor setelah jam istirahat dirinya tidak masuk karena mood nya tidak bagus rasanya ingin membolos saja. Saat Rezy menyalakan mesin motornya dia mendengar suara seseorang.

"Hei! berisik nanti ketauan, matiin motor lo" Titah seorang gadis yang tidak berada jauh. "Kalo gue udah pergi lo bisa pergi"

"Eh, lo mau bolos juga?" Tanya Rezy sedikit terkejut. Cewek itu menatapnya tajam.

"Emangnya gue kesini mau ketemu lo gitu" Gadis melangkahkan kaki mendekat ke arah Rezy.

Rezy mendecih. "Lagi pula lo gak menarik perhatian jadi gak bakal ketauan"

"Asal lo tau gue itu menarik perhatian."

"Mau numpang?" Tanya Rezy. Gadis itu bersedekap dada.

"Gue punya motor dan asal lo tau merk-nya Beat yang pasti gak berisik kayak motor lo itu" Sarkasnya menunjuk motor Rezy.

"Ngiri ya lo?"

"Kagak"

"Bye!" Rezy menjalankan motornya sembari melambaikan tangan ke udara.

"Gue duluan harusnya. Sialan" umpatnya.

Saat di jalan raya Rezy sempat melihat gadis yang tadi bertemunya, entah daya tarik dari mana membuat Rezy memutar motor dan berhenti tepat di depan motor beat gadis itu. Sepertinya motornya mogok. Gadis itu terlihat kebingungan sembari menggaruk kepala, sampai tidak menyadari ada Rezy yang memperhatikan.

Saat melihat sekeliling baru gadis itu melihat Rezy dengan mata yang membelalak kaget. "L-Lo ngapain di sini? Ngikutin gue?"

Rezy tidak menghiraukan pertanyaan gadis di depannya melirik ke arah motor beat kuning.

"Kenapa motor lo?"

Gadis itupun sepertinya enggan menjawab, untuk apa menjawab toh, Rezy pasti sudah tau.

"Kenapa lo keliatan gelisah gitu?" Tanya Rezy kembali. Baru gadis itu menjawab.

"Gue harus ke suatu tempat," Ucapnya.

"Ayok gue anterin" Gadis itu melohok kaget.

"Beneran?"

Rezy mengangguk. "Cepetan naik."

Saat sampai di tempat tujuan gadis tersebut langsung turun dari motor kemudian mengoleskan lip balm ke bibirnya sambil bercermin di kaca spion motor.

"Apa gue keliatan cantik?" Tanyanya mendekatkan wajahnya kepada Rezy.

"Saking cantiknya pengen rasanya tinju lo" Balas Rezy. "Lo pake foundation kebanyakan, muka lo pucet kayak orang mati."

Gadis itu ingin membalas perkataan Rezy tetapi handphone-nya berdering terdengar panggilan masuk. Gadis itu segera menjawab berjalan tiga langlah membelakangi Rezy. Ia masih berada di tepat yang sama karena gadis ini belum mengucapkan Terimakasih makanya belum pergi.

"Iya, umur aku masih 15 tahun"

"Bayarannya sesuai yang di janjiin kan?"

Rezy terkejut saat mendengarkan pembicaraan itu.

"Oke, makasih"

"See you"

Rezy menatap name tag di seragam gadis di hadapannya. membuatnya geleng-geleng tidak percaya.

"Nama lo Gadis Athena," Rezy berdecih. "Tapi sayang kelakuan lo bukan gadis"

Gadis mengerutkan dahinya bingung. "Maksud lo?"

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang