40. Perfect couple.

26 4 0
                                    

•ANGGEROGEBB•

•ANGGEROGEBB•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Malam itu, Thear pergi ke toilet umum membuat Angger kehilangan jejaknya.

Cowok itu menghela nafas. "Thear, kamu kemana?"gumamnya.
Ia mencoba menghubungi Thear tapi, gadis itu tidak mengangkatnya.

Angger berniat kembali ke kafe lagipula tas milik Thear masih disana, ia berjalan dengan perasaan cemas.
Saat Angger memasuki kafe, suasana disana sangat mencekam.

"Gimana?" tanya Zikri.

"Kehilangan jejak Thear," jalas Angger.

"Udah coba hubungin?" tanya Aji.

Angger mengangguk, kemudian mengusap wajahnya gusar. "udah tapi gak diangkat."

Bigi melihat wajah Angger, kentara sekali kalau sedang khawatir. "Hei, nggak usah terlalu khawatir. Nanti juga dia menghubungi."

Angger menatap Safwa yang terlihat kebingungan matanya sedikit sembab, tatapan cowok itu teralihkan kepada Dani yang terlihat gelisah. Angger tidak begitu peduli terhadap Dani toh, ia mengakui jika dulu Dani menyukai Thear, reaksi gelisahnya menggambarkan kalau Dani mengkhawatirkan gadis miliknya.

"Safwa." panggil Angger. "tolong katakan apa masalah lo sama Thear."

"Maksud lo apa?" tanya Bigi bingung.

Safwa menangis. "jadi... itu... sebenarnya dulu gue satu sekolah sama Thear dan Dani. Lalu gue-"

"Ah udahlah. Lo gak perlu ngomong masalah itu." sergah Angger. "gue bakal denger langsung dari Thear."

"Iya menurut gue juga gitu." sahut Bigi. Cowok itu berusaha membuat Safwa tenang.

"Angger boleh gak gue minta nomer HP Thear?" tanya Safwa. "gue harus minta maaf."

"Maaf tapi, gue gak bisa ngasih tanpa sepengetahuan Thear."

Thear menangis di dalam kamar membuat bantal tidurnya sedikit basah karena air mata yang menetes tak kian berhenti.

Aku tidak bisa menahannya lagi...

Suara deringan telepon dari Angger menyatu dengan suara tangisan Thear, menghiasi malam yang sunyi.

Keesokkan harinya, Thear memakai pakaian rapih untuk pergi bertemu dengan Angger. Gadis itu menyadari pasti pacarnya mengkhawatirkannya kemarin malam, ia sekarang akan meminta maaf.

"Ogebb... maafin aku." ucap Thear dengan suara yang di imutkan seperti tokoh dalam anime. "Aku sungguh minta maaf... jangan marah~ ya?"

"Sebenarnya aku nggak marah," ucap Angger. "Apa kamu tahu seberapa khawatir, dan cemasnya aku?"

"Apa kamu masih belum percaya sama aku? Kenapa nggak pernah cerita apapun tentang masalahmu, seperti masalah dengan Safwa kemarin?"

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang