ANGGEROGEBB

50. Terkejut (2)

•ANGGEROGEBB•

Quotes: Cinta itu buta, tapi yang buta itu belum tentu cinta.

Happy reading （⌒▽⌒）

☆☆☆

"Apa bagusnya sih bocil ini?" tanya Angger. "Jangan karena dia pinter kamu suka dia, biasanya orang pinter suka pinter-pinter nyakitin." ujarnya.

"Aku gak gitu ya." celetuk Revan.

“Langsung aja ke intinya. Kenapa lo pacaran sama Biya? Bukannya lo suka Tresya?” tanya Angger terdengar mengintimidasi. “Dan, sejak kapan kalian mulai pacaran?”

Biya yang baru saja mengetahui bahwa Revan pernah menyukai seorang gadis membuat hatinya terhenyut.

Revan menggaruk lehernya.  “Sebenarnya baru kemarin sih jadiannya. Awal kenal kami sering ngobrol di chat, lama-lama aku suka sama Biya karena kita sefrekuensi dan... “ ucap Revan menghela nafas. “Biya cantik juga baik banget.”

Biya tersenyum malu dengan wajah yang memerah, Angger yang memperhatikan reaksi Biya itu menatap Revan ‘tak suka.

“Dasar buaya, tau aja bikin anak orang salting.” cela Angger. “pokoknya gak boleh kenapa harus deket-deket sama Biya?” lanjutnya bertanya.

“Gapapa dong Gebb, kamu juga suka gitu ke aku,” gumam Thear. “jadi Biya, aku penasaran. Ceritain dong! apa yang membuat kamu suka sama Revan? Apanya yang bagus dari dia?” serunya.

“Kalau aku jadi cewek aku gak bakalan suka sama cowok kayak dia.” ketus Angger.

Thear menepuk bibir ranum Angger dengan telapak tangannya agar ia diam. Cowok itu memolototi Thear yang tersenyum membuat hatinya meleleh seperti marsmellow yang terbakar ‘tak sanggup untuk marah.

“Masa sih Kak Thear gak tahu? Kak Revan ‘kan cowok ter'cool, makanya aku merasa tertantang untuk dapetin cowok cool. Jujur aja, awalnya aku stalk igeh-nya dia gak pernah post foto satu apapun. Karena aku penasaran terus minta Kak Dani buat fotoin Kak Revan, dan ternyata setelah aku lihat, ganteng banget lho... Berkat rekomend dari Kak Dani juga yang bikin aku bisa sejauh ini sama Kak Revan.” tutur Biya.

"Baru juga kemarin, mikirnya sampe sejauh ini," komentar Angger.

Angger membuka matanya lebar, baru menyadari akan satu hal.
“Jadi Dani yang rekomendasi Revan sama kamu?” tanyanya terkejut.

Biya mengangguk. “Iya.”

“Awas aja lo Dani,” dengus Angger dengan sorot mata tajam menahan marah.

Thear menepuk tangannya dengan mata yang berbinar. “Wah! Ternyata kalian cocok banget deh.” pujinya.

“Terima kasih.” ucap keduanya bersamaan. Membuat Thear yang mendengarnya gemas sendiri, berbeda dengan cowok yang disebelahnya.

“Gebb, kok kamu berkhianat?” tanya Angger terlihat 'tak rela.

Thear menoleh ke arah Angger. “Eh? Aku dari beberapa menit yang lalu udah ngeship mereka.” balas Thear polos. “Maaf ya, hehe... kalau aku berkhianat.” kekehnya.

“Oh, ok sip.” ucap Angger. Cowok itu kemudian melihat Revan dan Biya yang sama-sama saling tersenyum. “Eh, bentar. Gue belum ngasih restu lho. Lo belum jawab pertanyaan gue.” lanjutnya.

“Oh, maaf lupa, soalnya tidak penting. Pertanyaan soal Tresya, masalah aku masih suka atau nggak? Tentu saja aku sudah move on sejak lama, itu juga berkat Kak Thear yang selalu menyemangati aku buat selalu mengambil sisi positif dan sekarang benar saja aku sudah dipertemukan dengan orang yang positif.” jawab Revan sembari tersenyum ke arah Biya.