9. Saturday night

117 26 10
                                    

Happy reading(´∀`)♡

Malam ini Angger berada diluar pagar rumah Thear menunggunya keluar. mereka akan pergi ke pasar malem letaknya tidak jauh dari rumah Thear, makanya dia mendapatkan izin dari orang tuanya setelah beberapa kali membujuk merengek seperti anak kecil, karena ini untuk pertama kalinya seorang cowok berani mengajaknya. Thear sudah beberapa kali menyadarkan diri bahwa ini bukanlah mimpi Lebay sih ini jatohnya. Angger melihat pesan yang Thear kirim dia tersenyum tipis.

|Selamat malam, salam sejahtera.

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa sehingga kita dapat dalam keadaan sehat wal’afiat dan dalam lindungannya.

Sehubungan dengan dilaksanakannya janji pergi ke pasar malam yang diajukan oleh pihak kedua, dengan ini saya Thearra klarybell memberitahukan bahwa saya akan terlambat menghadiri janji hari ini, Sabtu malam 28 Desember 2020 dikarenakan adanya panggilan alam yang sangat mendesak

Oleh karena itu saya mohon kepada Angger agar memberikan izin. Demikian surat ini saya sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya.

Hormat saya


Thearra klarybell.

‘Bener bener gak waras’ batin Angger

Setelah menunggu beberapa menit Thear pun keluar menyapa Angger yang tengah berdiri dihadapannya

“Malam, Angger” sapa Thear

“Malam” ucap Angger.

Thear canggung sudah seperti ini gimana, apa di batalin aja ya?

“gimana kalo lain kali aja kepasar malamnya, sayang waktunya udah kebuang 4 menit kan tadi gue tadi BAB nanti sebentar” Ucap Thear

Muka Angger tampak datar. “Bilang aja gak mau”

“E-eh gue mau aja, hehe” Thear cengengesan.

‘Duh gue ngomong apaan dah tadi, itu sama aja ngusir halus’ batin Thear.

Thear menaiki motor Angger, ini berbeda tidak seperti biasanya. canggung jantungnya berdetak kencang. Sampai-sampai Thear berjaga jarak beberapa cm agar tidak terlalu dekat.

“Angger” panggil Thear. “Boleh agak jauhan gak”

‘Apa gw bau, sampe gak mau deket-deket sama gue. Tapikan sebelum berangkat baju gue di semprot parfum’ batin Angger

“Iya.”

‘Duh kenapa jadi gini sih’

Selama perjalanan ke pasar malam. Angger dan Thear saling berbicara lewat batin. Angger meraih jemari Thear untuk digenggam, sampai di sebuah wahana mereka masih berpegangan, tangan Thear sudah basah, ini hal yang paling Thear benci memang dari dulu tangannya selalu basah.

“Angger” panggil Thear. “Lepasin. Tangan gue basah eheheh”

"Napa sih tangan gak bersahabat banget kan masih mau pegangan"

Angger terpaksa melepaskannya Thear pun sebaliknya, tapi bagaimana lagi? Pasrah deh. Thear meremas rok yang ia pakai agar telapak tangan tidak terlalu basah. Angger memperhatikannya.

‘Apa tangan gue kasar ya, sampe gak mau pegangan sama gue’ batin Angger bingung. Definisi cowok gak peka macam tu.

“Yuk naik komedi putar!” ajak Thear bersemangat, sebenarnya cukup sulit untuk Thear mengatakan itu.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang