14. Murid baru

75 18 0
                                    


Aku akan berusaha berhenti dan tidak mengganggu mu lagi, Tuan.

-Thearra klarybell

Happy Reading♡

2 hari berlalu... Thear berjalan tak bersemangat dan rasanya malas bersekolah lagi di SMA Venus. Langkah demi langkah Thear usahakan, saat Thear melewati parkiran sudah ada motor Angger yang terparkir rapih di sana. Thear menatap motor itu sendu, Thear rindu naik motor Rgeb.

"Pasti berangkat sekolah bareng Rara" gumam Thear.

Sampai di ambang pintu kelasnya Thear melihat mereka yang sama sekali tak ingin dia lihat, entah kenapa Thear masih tidak bisa menerima kenyataan. Karena tidak ingin masuk kelas Thear pergi ke taman untuk mensejahterakan hati. Bagaimana tidak? Pagi hari sudah disajikan pemandangan yang begitu menyeramkan, siapa lagi kalau bukan Rara dan pacar barunya, mungkin sudah tidak baru lagi. Toh mereka sudah berpacaran beberapa hari yang lalu. Bagaimanapun Thear harus selalu tabah menghadapi situasi seperti ini.

"Ra, lo bisa gak sih gausah terlalu deket sama gue" Ucapnya kesal. Rara diam sejenak.

'Gue terpaksa pacaran sama lo, Ra.' ingin sekali Angger mengatakannya tapi karena dia masih mempunyai hati dan tak ingin melukai hati Rara, Angger berusaha akan menyesuaikan diri dengannya. Bagaimanapun juga untuk saat ini Rara adalah pacarnya.

"gue ini pacar lo" Dengus Rara. "Wajar dong kalo gue selalu deket sama lo"

"yaudah, tapi please ini masih pagi gausah nempel-nempel segala" Angger tidak ingin memperpanjang dia malas.

"Kalo siang gapapa dong?" goda Rara. Angger tersenyum simpul mengiyakan kemudia melipat tangannya di meja dan tidur. Rara mengelus rambut Angger, menatapnya dalam.

"I love you"

Sekitar 15 menit Thear berada di taman dan sekarang dia masuk kelas, mau tidak mau karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Keadaan kelas sudah mulai banyak siswa yang masuk dan tentu Angger tertidur itu kebiasaannya, Thear kira Angger akan berubah jika dia mempunyai pacar yang dapat menasehatinya, ternyata sama saja. Duduk di kursi seorang diri memang tidak menyenangkan jika dulu Angger hanya duduk dan tertidur menanyakan hal yang Thear tidak ingin dengar, saat itu Thear rindu akan hal-hal seperti itu, tapi tidak rindu berat Thear masih bisa melihat Angger walau tak bersamanya.


"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar..." Thear mengerjap, perhatiannya teralih ke depan kelas. Tiba-tiba ia terkejut matanya membelalak. Begitupun dengan Angger yang baru sah terbangun dari tidurnya.

"Hari ini, kita kedatangan murid pindahan dari Sekolah Mars"

Anak baru itu mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas, sampai akhirnya bertatapan dengan mata Thear. Thear langsung mengangkat buku dan menutupi wajahnya.

"Kalian bisa berkenalan jam istirahat dan..." Ibu Waffa menjeda kalimatnya. "Kamu bisa duduk di kursi kosong itu, sebelah Thear ..."

Semua cewek di kelas tampak terkesima bukan hanya wajah tampan cowok itu, melainkan juga bagaimana cara cowok itu berjalan dengan menenggelamkan satu tangan ke saku.
Kursi sebelah Thear bergeser di sertai ransel yang diletakkan di meja. Aroma yang dia kenali tercium. Thear meneng-nebak apakah lelaki yang di sebelahnya ini mengenalinya? Tentu saja. Mereka bahkan sudah dipertemukan dua kali itupun dalam situasi yang menegangkan.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang