22. ANGGEROGEBB

52 17 10
                                    


•ANGGEROGEBB•

Hujan itu turun bukan jatuh, yang jatuh itu aku di hati kamu

Happy reading♡

Thear sedang menunggu Angger menjemputnya, sudah beberapa menit berlalu tapi sial Angger masih belum datang.

“Bisa-bisa kesiangan nih” gerutu Thear melihat jam yang melingkar di tangannya.

Tatapannya teralih terhadap mobil berwarna hitam yang berhenti, saat pengiriman mobil itu membuka kaca mobil menunjukan wajahnya, Thear membelalakan matanya kaget.

“Selamat pagi, maaf ya... Jemput nya telat” Ujar Angger terkekeh pelan.

Thear berdehem. “Rgeb mana?”

“Rgeb nya lagi gak enak badan jadi aku bawa Roger buat anterin kita kesekolah” Ucap Angger menahan tawa, entah apa yang membuatnya lucu.

Angger turun dari mobil, membukakan pintu mobil berjalan ke arah Thear menggandeng tangannya masuk ke dalam mobil.

“Emang Rgeb sakit apa?” Tanya Thear, Angger terlihat sedih tapi Thear tau itu hanya pura-pura.

“Sakit nya hiks... Parah banget”

Thear hanya membulatkan mulutnya. “Oh”

“Tumben kamu bisa ninggalin Rgeb, malah bawa mobil” Cibir Thear

“Namanya Roger” Sahut Angger. Thear hanya memutar bola matanya malas.

Sesekali Angger mencuri pandang melihat Thear yang fokus ke arah jalanan, Angger menarik tangan Thear menaruhkannya di paha.

“Biar tuan putri gak kepanasan sama kehujanan” Angger mengelus tangan Thear.

“Modus”

Sampai di parkiran sekolah Thear hendak membuka pintu mobil tapi tangannya di tahan oleh Angger membuat jarak keduanya hanya beberapa sentimeter, wajah Angger terlihat lebih tampan jika melihatnya dari dekat.

“Kenapa?” Tanya Thear dengan kening yang bergelombang. Bingung.

Angger tersenyum manis kemudian memberi kecupan pada kening Thear. “Aku yang bukain”

Banyak pasang mata yang melihat Angger turun dari mobil kemudian membukakan pintu mobil, Angger tersenyum mengulurkan tangannya agar bisa menggandeng Thear, Thear membalas senyuman Angger dan menerima uluran tangannya.

“I-itu Thear”

“Jadi mereka beneran pacaran?” Tanya seorang siswi.

“Bukan cuman sekedar rumor sih ini”

Luvita yang melihat kejadian itu langsung berlari menuju kelas, tentu saja akan memberitahukan kepada Rara.

“Ra.. Ra” Ucap Luvita dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

“Kenapa lo?” tanya Rara

“A-angger sam-“ Seseorang datang membuat Luvita tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Rara hanya tersenyum simpul melihat Angger menggandeng tangan Thear.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang