30. Gara-gara mantan

22 8 2
                                    


Bukan hanya kulit yang kepanasan, hati juga nih.

Happy reading(´∀`)♡

•ANGGEROGEBB•

Thear memang tidak menunjukkan kecemburuan-nya kepada Angger, tapi ia selalu memikirkannya sebelum tidur. Ia merutuki dirinya sendiri karena membiarkan Angger berbicara dengan Yasmin kala itu. Kenapa ia harus berbaik hati kepada mantan pacar cowoknya. Hhm, masih menjadi pertanyaan.

“Dasar bodoh!” Pekiknya.

Lalu dia memiringkan tubuhnya ke kanan ke kiri mencari posisi yang pas, Thear menyalakan handphone menatap lama layar kunci yang menampakan cowok yang begitu manis menurutnya, mengingat saat foto itu di ambil bahwa ia sangat bahagia jika bersama Angger, bahkan bisa tertawa dan tersenyum sebegitu lebarnya.

“Thear sayang Angger.”

Jika suatu saat dirinya kehilangan Angger apa tidak masalah? Apa ia akan siap menerimanya? Thear sudah membuat Angger memasuki hatinya yang paling dalam bahkan sudah menyatu dengan dirinya sendiri. Tidak bisa. Saat menutup mata nama yang selalu Thear ingat hanya Angger, begitupun ketika ia bangun.

•••

Saat Thear masuk ke dalam mobil Angger yang biasa di panggil Roger, asal kalian tau itu nama pemberian khusus dari Thear, Roger dan Rgeb bersaudara hanya beda ban.

“Hei, ketemu lagi. Lo Thearra, kan?” Tanya seorang gadis yang duduk di kursi belakang. Dengan ragu Thear mengangguk pelan.

Angger menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Thear sesekali melihat ke arah Angger, bertanya ada apa dengan cowoknya itu?

“Gue Yasmin temen Angger.” Kata Yasmin. “Yang kemarin ketemu, lo masih inget, kan?”

Thear mengangguk kembali.

“Angger pacar lo bisu, ya?” Yasmin terkekeh pelan. “Dari tadi cuman ngangguk aja.”

“Jaga bicara lo,” Ketus Angger.

Yasmin terkekeh saat mendengar nada bicara Angger ketus.

“Udah lama pacaran sama Angger?” Tanya Yasmin.

“Lumayan lama, kenapa?” Thear balik bertanya.

“Pas Angger putus sama gue ya Thear, Gue gak nyangka dia bakal punya pacar lagi.” Ucap Yasmin. “Dan modelannya kayak lo” lanjutnya dalam hati.

“Oh” Ucap Thear begitu saja, mungkin perkataan Yasmin tertuju kepadanya.

Angger menepikan mobilnya di gerbang sekolah Mars dimana Yasmin bersekolah, sebenarnya Angger tidak ingin mengantarkan Yasmin tapi melihat Ia tidak membawa uang dirinya merasa kasihan. Thear mungkin akan memaklumi, pikirnya.

Yasmin membuka pintu mobil, tapi sebelum ia benar-benar turun, Yasmin berkata. “Lain kali kita harus jalan bareng ya, Thear.”

Thear tidak menanggapi permintaan Yasmin yang mengajaknya jalan bareng, lagipula itu hal yang tidak mungkin mereka bahkan tidak mempunyai kontak masing-masing.

Hening. Angger tidak membuka suara begitupun dengan Thear, bahkan Angger tidak memberitahu bagaimana bisa Yasmin menaiki Roger.

Thear tidak akan memaksa Angger bercerita, jika cowok itu akan memberitahunya Thear akan mendengarkan, agar tidak terjadi salah paham.

Handphone Angger berbunyi, lalu dia mengeluarkan handphone nya memberikannya kepada Thear supaya dia membacakan siapa yang memberinya pesan.

“Bukain,” Pinta Angger.

Thear mengangguk, lalu dia melihat siapa yang mengirimi Angger pesan. Thear membuka Aplikasi Whatsapp.

—————————
Aji saepul
Jam istirahat katanya jadi kumpul, mereka rela2in kabur hahaha.

Gue sama Bigi udah bilang sama anak Mars buat kumpul sepulang sekolah, bro.

Eh mereka pengen nya pas jam istirahat.
—————————————

Setelah Thear membacakan pesan dari Aji, dahi Thear berkerut bingung saat nama Yasmin berada di bawah Aji dengan tidak sopan Thear membuka kemudian sekilas membacanya. Ternyata Angger sering berbalas pesan dengan Yasmin.

“Udah gitu doang?” Tanya Angger, Thear mengerjap lalu mengangguk mematikan handphone Angger.

Thear penasaran apa yang akan di lakukan Angger dengan murid Mars, lebih tepatnya Thear kepo udah itu saja. “kamu kumpul mau ngapain?”

“Mau silaturahmi.” Jawab Angger jujur. Ya memang akan bersilatuhrami terlebih dahulu, kemudian setelahnya akan ada banyak membantai.

“Kenapa harus jam istirahat?”

“Gatau, biar bisa bolos mungkin mereka.”

Thear membulatkan mulutmu “O”.

Sekarang Thear menyalahkan Angger karena membuat dirinya di hukum berdiri di lapangan sekolah. Matahari sudah menerangi bumi membuat keringat Angger bercuhcuran, ia sudah berulang kali meminta maaf pada Thear karena sering mendumel Capek lah, penat lah, kepanasan.

Jika di lihat, Angger bahkan melindungi Thear dari panasnya sinar matahari oleh tubuhnya yang tinggi, tapi mulut gadis itu terus saja mendumel gajelas, dengan membawa-bawa nama Yasmin.
Angger menahan tawa karena melihat tingkah Thear membuatnya tahu kalau gadis itu sedang cemburu.

Bagi Thear bukan hanya sinar matahari yang membakar kulit, tapi hatinya yang justru ikut terbakar. Melihat Angger yang masih berbalas chat dengan mantan, ditambah lagi karena mantan yang bernama Yasmin itu membuat kulit Thear terbakar. Menyebalkan.

Wajah Thear merah, menahan amarah. Angger hanya menganggap bahwa itu efek mendumel. Thear meneguk botol minum yang ia bawa di rumah menyisikan sedikit, sengaja untuk Angger.

“Nih,”

“Makasih, sayangnya Angger.” Angger tersenyum sedemikian manisnya, Thear bahkan sekarang menjadi orang yang jahat karena menyisakan sedikit air untuk kekasihnya.

Setelah menghabiskan air di botol Angger menghela nafas. “Ayang... kok di sisain sedikit?”

Melihat wajah Angger yang memelas sepertinya cowoknya itu sedang dehidrasi. “Aku beli minum dulu.” Thear langsung berlari keluar pintu kelas, membuat seisi kelas memperhatikannya.

Caca bertanya kepada Angger. “Kenapa tuh Thear?”

Angger terkekeh melihat punggung gadisnya itu yang sudah tidak terlihat karena belokan, Thear begitu peduli. “Mungkin kebelet.”

Karena tidak tega melihat Angger menderita membuat Thear rela mempending marahnya dulu.

🍦🍦🍦

Bel istirahat sudah berbunyi tiga menit yang lalu, Angger bahkan sudah berlari dengan tak sabaran untuk silaturahmi dengan murid sekolah Mars di warung Bu Juju.

Kelas IPA 2 dimana kelas Aji dan Bigi, masih belum di beri keluar untuk istirahat, karena gurunya adalah Pak Mukhtar. Alhamdulillah Pak Mukhtar sudah sehat kembali, mungkin karena jengukan anak-anak kelas IPA 1.

Thear segera mengirimi pesan kepada Bigi.

—————————————

Angger ada acara apa sampai kumpul segala?

Bigi mengetik...

Bigi IPA 2
Kumpul dulu sebelum tawuran, tawurannya nanti malem gitu.
—————————————

Membaca pesan dari Bigi membuat Thear menyeringai, sudah saatnya ia menunjukkan sebagai guru yang hanya mempunyai satu murid yaitu Angger ravindra. Hei Angger bersiaplah!

🍦🍦🍦

12-07-21




























































ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang