19. Sayang

66 18 21
                                    


Happy reading(´∀`)♡

•ANGGEROGEBB•

"Raka nih strong”

Seseorang berjaket hitam, memakai penutup wajah, dan topi berwarna merah memukul kepala Thear keras dengan alat yang di pegang membuat Thear pingsan terjatuh dengan darah segar yang mengalir di pelipis kepalanya, seseorang tersebut berlari kencang. Raka melebarkan matanya, Satu detik kemudian Raka berteriak.

“Woi! Jangan lari!” Raka ingin mengejar lelaki itu tapi dia sudah berlari sangat jauh, dan saat ini Raka menatap Thear matanya berkaca-kaca. Raka menekukkan kaki menyandarkan kepala Thear di pahanya. Raka menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Thear.

“Thear ... gue akan selamatin lo, bertahanlah”

Raka menyapu jalanan, Ia melihat sebuah gerobak di sisi jalan, dengan cepat dia membawanya entah gerobak itu milik siapa, tapi tenang saja Raka sudah meminjamnya di dalam hati. Raka menggendong Thear dan memasukannya kedalam gerobak.

“Maaf Thear, tapi gak ada cara lain, gue gak punya duit buat mesen taxi” Ujar Raka, kemudian mendorong gerobak.

Thear sudah berada di rumah sakit sekitar beberapa menit yang lalu. Raka khawatir entah apa yang harus dia lakukan, Raka bahkan tidak mengenal teman-teman Thear.

Raka duduk kemudian mengingat sosok seseorang yang memukul Thear, yang mencolok dimananya hanyalah topi berwarna merah. Raka seperti pernah melihat topi itu.

“T-topi, siapa ya, gue pernah liat itu topi, coba inget-inget Raka cepet.” Raka bermonolog sendiri.

“Duh gak inget” lanjutnya.

Raka dengan cepat berdiri saat pintu kamar Thear terbuka menampakan laki-laki yang memakai jas putih, dengan wajah yang cukup tampan.

“Gimana keadaan temen saya dok?” tanya Raka. Dokter itu hanya menyodorkan handphone milik Thear.

“Jangan khawatir, dan ini handphone milik pasien.” Ucap Dokter, setelah Raka mengambilnya dokter itu pun pergi.

Raka seketika bersyukur menatap benda yang Ia genggam membukanya tapi, sial. Thear memakai kunci pola dan sidik jari. Raka masuk kedalam kamar pasien dan duduk dikursi sebelah Thear berbaring, satu persatu jari Thear Raka mencobanya untuk membuka kunci handphone.

Saat Raka sudah berhasil membukanya, Ia langsung menghubungi kontak Mamahhahahahah itu adalah nama kontak Yumi, mamah Thear.

“Assalamualaikum”

“Wa’alaikumsalam, ini dengan siapa ya? Kok cowok, Thear dimana? Lagi sama siapa ini?” cerocos Yumi

“Saya temen Thear dan Thear sekarang ada di rumah sakit, tan.”

Yumi menutup mulutmu kaget. “kenapa dengan Thear?”

“Thear mendapat musibah, tan. Saya akan kirim alamat rumah sakit nya.”

Raka mengakhiri Telpon dan langsung mengirimi alamat rumah sakit yang Thear inap. Yumi terdiam sesaat dan langsung memberitahukan Retno dengan raut wajah khawatir. Retno, Yumi, dan Rezy bergegas menuju rumah sakit tersebut.

Sesampainya di rumah sakit, Yumi berjalan dengan cepat  dan bertemu dengan Raka disana.

“Ini temen Thear? Apa yang terjadi?” Tanya Yumi gelisah.

“Iya tante nama saya Raka, Thear udah di periksa sama dokter katanya tidak perlu khawatir.” Jawab Raka. Yumi menangis dan bertanya apa yang terjadi terhadap Thear, Raka menjelaskannya. Yumi hanya menggeleng-geleng kepala kemudian menangis terisak, Retno mengelus punggung Yumi agar wanita sekaligus istrinya bersabar.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang