43. Friends

19 5 0
                                    

•ANGGEROGEBB•

•ANGGEROGEBB•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

Sesampainya di lokasi, Angger berdiri menghadap tembok menjulang tinggi di depannya ini. Cowok itu memanjat tembok dan menampakkan kaki di tanah. Angger berjalan mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara. Rumah Adre cukup besar, kondisi halaman luas dan banyak pohon memberinya keuntungan bisa menyelinap di sana.

Tidak tahu Dani di sekap dimana, rumah ini besar, cowok itu malas kalau mencari terlalu lama. Walau tak ada gunanya sembunyi-sembunyi, cowok itu akan menampakkan diri.
Angger berjalan santai menghampiri sepuluh orang yang berjaga di gerbang mereka berpakaian seperti anak remaja pada dasarnya.

Angger melambaikan tangan. “Hai! Gua Angger temen Dani. Karena gua udah di sini, dimana Dani?”

“Abang ini temen Bang Dani?” tanya Agus. “bukannya Kak Thear ya, yang mau kesini?”

Angger malas meladeni cowok gendut di yang berdiri di hadapannya ini. “Ya udah, karena gue yang kesini, dimana Dani?”

Agus berjalan melewati Angger. “Ayok! Bang aku anterin!”

Loh kok gampang banget? Angger mengedikkan bahunya, kemudian berjalan mengikuti Agus.

“Loh? Agus? Kenapa nganterin dia, sih?” tanya salah satu temannya.

“Kata Bang Adre 'kan kalau Kak Thear udah masuk, kita harus nganterin ke dalem.” balas Agus. "Walaupun bukan Bang Agus yang dateng ya gak apa-apa, mungkin kakak ini perwakilan Kak Thear."

Ini anak-anak masih SMP? batin Angger bingung.

Teman-teman yang lainnya mengangguk. “Oh, Ok. Nice!”

Saat sampai di sebuah pintu kayu yang tertutup. Agus berkata, “Masuk aja Bang!”

Angger mengangguk menepuk bahu Agus. “Thanks, ya.”

“Okay.” Agus berjalan pergi meninggalkan Angger akan kembali berkumpul bersama teman-temannya.

Angger menarik nafas dan menghembuskannya, sebelum ia membuka pintu di depannya ini. Sontak kedua mata Angger terbuka lebar melihat Dani yang terikat oleh tali dengan beberapa luka di wajahnya.

“Dan?” tanya Angger terkejut.

Dani membuka matanya melihat Angger yang berada diambang pintu. “Eh? Ger?”

Angger berlari menghampiri Dani, segera mengambil korek api di kantung celananya kemudian, membakar tali agar terputus.

“Gua kira bakal Thear yang dateng.” ucap Dani menggerakkan badannya yang kaku.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang