ANGGEROGEBB

31. Dua SMA

•ANGGEROGEBB•

Happy reading(◍•ᴗ•◍)

Thear berjalan dengan cepat, melewati dua anak tangga sekaligus untuk sampai ke warung Bu Juju, Tidak, itu bohong. Gadis itu sudah mempunyai firasat bahwa Angger tidak ada di sana, bagaimana mungkin bertemu dengan anak dari sekolah lain di warung Bu Juju? Tidak masuk akal, begitu pikir Thear.

“Thear lo mau kemana?” Tanya Caca dahinya bergelombang, ini cukup aneh. Kenapa sahabatnya itu akhir-akhir ini sering berlari, biasanya Thear selalu berjalan seperti siput bahkan hanya menaiki tangga untuk sampai ke lantai atas itu sudah membuat sahabatnya itu kecapekan.

Thear menoleh sekilas ke arah Caca tapi kakinya masih berlari, tangan gadis itu melambai-lambai. “Lagi ada urusan, ke kantin aja sendiri.” Teriaknya.

Seketika Caca tertawa melihat Thear tidak sengaja menabrak seorang siswi, setelah mengatakan maaf gadis itu kembali berlari.

“Bukan temen gue,” Gumam Caca di ambar pintu kelas.

🍦🍦🍦

Thear berjalan ke arah belakang sekolah terdapat lapangan yang cukup luas yang hanya di tutupi oleh semak-semak, Gadis itu segera berjongkok bersembunyi setelah melihat segerombolan manusia yang Thear yakini murid sekolah Mars.

“Gausah sembunyi kayak orang bego,”

Thear menoleh ke arah suara menampakan Angger bersama teman semodarnya Bigi dan Aji tapi, yang membuat Thear heran kenapa ada Rara dan Dani yang ikut kesini, Gadis itu memikirkan perkiraan apa yang sedang terjadi. Apa ada hubungannya dengan tempo dimana Thear menolong Rara dari Zikri. Apa ada hubungannya?

Thear terdiam.

Angger berjalan mendekat ke arah Thear yang masih setia berjongkok. “Kalo mau ikut bilang aja apa susahnya? Bukannya kayak maling gini.” Angger mengulurkan tangannya, di balas dengan Thear.

Thear mendengus kesal. “Habisnya di tinggalin.”.

“Eh, iya sengaja.” Ucap Angger datar.

Rara mendekat menggandeng tangan Thear membuat gadis itu terlonjak kaget. Apaan pegang-pegang?

“Yuk, lo pengen ikut kan?” Tanya Rara. Thear menggeleng.

“Nggak gue ke kelas aja.”

Rara tertawa. “Udah deh gausah canggung, kita kan temen. Lo ke sini juga pengen tau kan.”

Thear berpikir sejenak kemudian mengangguk pelan. Tapi hatinya tiba-tiba tidak enak? Kenapa Rara tau sedangkan dirinya tidak. Ah, Angger berhutang banyak cerita kepada Thear.

“Yaudah ayok! Nanti keburu abis jam istirahatnya.”

Angger berjalan terdepan di ikuti oleh yang lainnya. Tangan Thear masih di genggam erat oleh Rara.
Jarak semakin dekat, Angger berhadapan dengan Zikri cowok itu tersenyum remeh memberi uluran tangan yang di balas langsung oleh Angger, hanya beberapa detik kemudian melepaskannya.

Dua SMA ini adalah SMA yang sangat terkenal, karena prestasi atau fasilitas yang bagus? Bukan. Mereka terkenal karena kerap kali melakukan tawuran. Kebiasaan yang turun menurun dari tiap angkatan, yang kelak akan dilanjutkan kembali oleh para junior mereka.