46. Pindah

16 6 0
                                    

•ANGGEROGEBB•

Happy reading.

☆☆☆

Biya tertidur lelap di kursi ruang tamu, ia pun bangun. Ekor matanya melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 15:22.

“Padahal niat tidur satu jam, tapi kok malah dua jam.” gumam Biya, sembari mengucek-ngucek matanya.

Angger melewati Biya yang sedang berdiri, masih mengumpulkan jiwa. Gadis itu menatap Angger dari atas sampai bawah. “Eh? Kak?”

“Baru bangun?” tanya Angger.

“Baru aja. Kakak mau kemana? Rapih banget?”

“kedepan, jalan-jalan. Mau nitip apa? Snack? Nasgor? Bakso?”

Biya menggaruk dagu, berpikir. “Boleh-boleh. Nitip nasi goreng, sama es boba rasa yang pernah ada satu.”

“Okay, bayar pakai cuci piring aja sana!”

“Iya-iya.”

“Eh, Kak! Besok ada temen aku yang mau nginep.” ucap Biya. “Boleh?”

“Siapa emangnya?” tanya Angger.

“Gadis,” jawab Biya. “Dia bukan temen sekolah aku sih, tapi dia baik banget!”

“Kenal dimana?”

“dipesbuk.”

“Udah pernah ketemu?”

“Sering, kok!”

Angger mengangguk mengiyakan. Cowok itu kemudian melengos pergi.

Biya berjalan malas menuju dapur. Gadis itu memang dikenal sangat rajin, ia bahkan bisa memasak, memasak air misalnya. Selama orang tua Angger bekerja di luar kota, Biya hanya tinggal berdua bersama kakaknya.

Biya mencuci piring yang tidak banyak itu di wastafel, hanya empat piring dan beberapa gelas. Bu Idah di suruh pulang kampung oleh orang tuanya, penjaga di luar berjumlah sepuluh orang. Mereka sangat ketat menjaga rumah. Akan tetapi kenapa tidak menyewa pembantu satu saja? Terlihat sekali ingin memperbabu Biya.

“Besok siang makan apa ya?” imbuh Biya. “Goput aja deh.”


🍦🍦🍦


Caca dan Marsha berjalan menuju kelas IPA 2, kembali duduk dibangku kelas mereka dulu. Padahal baru sekitar dua bulan merasakan duduk dikelas IPA 1. Mereka sedih karena tidak sekelas lagi dengan Thear.

Yah, gak bisa nyontek lagi...

Gak semeja bareng sama Dani...

“Gak adil kenapa harus pindah lagi ke kelas ini? Bete!” bentak Marsha.

Marsha menendang meja karena kesal, sampai meja itu tersungkur jatuh terbalik. Kasihan mejanya, pasti sakit.

Aji masuk ke kelas IPA 2, ia tersenyum melihat Caca yang sedang duduk bersama Marsha. Cowok itu berjalan menghampiri Caca setelah menaruh tas nya di meja.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang