28. Ily3%

20 9 0
                                    

•ANGGEROGEBB•

Happy reading.

Thear masih mengerjakan beberapa soal Fisika, Ia berulang kali menatap ponselnya yang menampakkan wajah Angger.

"Tinggal 1 soal lagi," Ucapnya dalam hati.

Lima menit berlalu. Thear membereskan bukunya, merenggangkan ototnya yang kaku. "Gebb."

Mendengar Thear memanggilnya, Angger mengaktifkan mikrofon. "Udah?"

"Hum, iya." Selama ini saat melakukan video call Angger yang menunggunya belajar atau sebaliknya Thear yang menunggu cowok itu bermain game.

"Udah makan?"

Thear menggeleng mungkin hanya tadi pagi sarapan bubur. "Belum."

"Sana makan habis itu tidur siang, katanya mau ikut jenguk Pak Mukhtar?"

Ya, memang Pak Mukhtar guru matematika itu sedang sakit. Caca dan Marsha pun akan ikut, dirinya juga yang meminta Angger untuk mengantarkannya.

"Lo, udah makan?"

"Belum, kan belum disuruh."

Thear menghela nafas. "Makan aja harus di suruh. Repot."

Angger memutar bola matanya. "Bodoh amat."

"Iya udah, sana makan!"

Angger tersenyum lebar. "Entar sore gua jemput. Bye."


Tutt tutt tut.

Sesampainya di rumah Thear, Angger masuk ke dalam kamar gadis itu setelah mendapat izin dari Yumi. Ia berjalan mendekat dan sedikit berjongkok di samping ranjang melihat Thear yang masih tertidur pulas.

"Ogebb jelek tepos. Bangun!" Angger berubah tepat di telinga Thear, tapi Ia masih belum membuka mata.

Thear bergumam. "Eumm."

"Bangun, ih liat! Si ganteng kalem udah berbaik hati bangunin terus jemput coba." Angger menepuk pelan pipi Thear.

"Terimakasih ganteng, itukan jawaban yang kamu mau." Thear membuka mata tepat menatap wajah menyebalkan Angger membuat Ia ingin tidur kembali. Thear menarik nafas panjang. "Jam berapa sekarang?"

"Jam 3 sore, cepetan atuh nanti Pak Mukhtar nya udah keburu gak ada." Angger menarik kedua tangan Thear agar berdiri.

"Kasian Pak Mukhtar sudah berjasa mengajar anak bodoh sepertimu." Thear mengucek-kucek matanya.

Angger tersenyum lebar. "A-aku gak seneng kok. Liat aja senyum aku."

Thear berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Angger keluar dari dalam kamar Thear menuju ruang tamu menunggu dan hanya merenung saja.

Yumi menghampiri Angger sembari membawa beberapa toples makanan dan minuman.

"Pulangnya jangan malem." Perintah Yumi mendapat anggukan mantap dari Angger.

ANGGEROGEBBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang