•When Malfoy in Love with a Weasley•
[]
Albus memutar time turner yang dia kalungkan kepada Scorpius dan dirinya, waktu kemudian berputar mundur dengan sangat cepat dan inilah Hogwarts 24 November 1994 di mana tugas pertama turnamen Triwizard dilaksanakan, tepat di hutan itu juga.
"Ayo, Scorp! Kita tidak mau gagal," kata Albus menarik Scorpius si anak berambut pirang, putra satu-satunya dari keturunan Malfoy-Greengrass dan satu-satunya yang entah bagaimana bisa dianggap sebagai anak Voldemort.
Mereka duduk di tribun, dan mendapati seseorang yang mirip sekali dengan sepupu Albus, "Rose?" kata Scorpius keceplosan. Gadis itu segera menoleh menatap keduanya dengan tatapan mengintimidasi.
"Rose?! Apa yang kau maksud dengan kata Rose?" tanya gadis dengan rambut coklat agak mengembang itu. Keduanya saling melempar pandangan bingung.
"Oh, Maaf. Kupikir, kita salah orang," kata Albus dengan aksen gugup yang dimilikinya menambah kecurigaan gadis di hadapan mereka itu, "... maaf sekali lagi, Hermione."
"Hermione? Bagaimana kau bisa tau namaku?! Dan apa yang salah dengan aksen yang kau gunakan?" tanya gadis itu lagi, Albus merasa tertekan karena kesalahan berulang-ulang yang dia lakukan.
"Maaf, lagi, nona," Scorpius menengahi dia menarik Albus untuk menjauhi Hermione muda dan menarik jubah tak kasat mata milik James.
"Itu Cedric Diggory!" kata Albus berbisik, Scorpius mengangguk sementara matanya teralih pada time turner yang mulai bergetar.
"Albus! Time turnernya!" kata Scorpius memberi tahu, Albus tidak membalas apa-apa dia fokus mengarahkan tongkatnya pada tongkat Cedric Diggory.
"Expelliarmus!" dan tongkat itu melayang, menggagalkan Cedric pada tugas pertamanya sehingga otomatis tugas keduanya juga.
"Albus! Time turner!" Scorpius berteriak tidak sabar dan setelahnya mereka kembali ke forbidden forrest di tahun 2021.
"Sudah kubilang aku melihat mereka!" suara Ron terdengar diikuti beberapa derap langkah kaki beberapa orang.
Scorpius memandang wajah Albus yang tiba-tiba saja berubah pucat dan merah secara bersamaan, "Albus kau baik-baik saja?" tanya Scorpius agak panik sementara tubuh lemas Albus mengangguk.
"Kita mengubah segalanya kan?!" Dia berjalan mendahului mendekati suara langkah kaki itu dan mereka menemukan Draco, Ginny, Hermione, Zachary, Ron, dan Harry.
"Hello, Dad. Apa ada masalah?" katanya memunculkan diri diantara para orang tua.
"Lebih tepat kalau kau sendiri yang mengatakannya," kata Harry lalu dia dan Ginny melangkah mendekat karena wajah Albus benar-benar pucat.
"Albus? Baik-baik saja?" tanya Harry lalu kemudian tubuhnya ambruk. Harry dan Ginny langsung membawanya pergi sementara Draco menarik Scorpius menjauh dari kerumunan.
"Kamu anak laki-lakiku satu-satunya, Scorpius. Bagaimana bisa kau pergi di saat seperti ini tanpa mengabari siapapun?!" Draco kelihatan agak marah pada putranya itu. Scorpius yang tidak pernah dimarahi merasa ada yang berbeda dari ayahnya.
"Ibumu diserang lagi dan kau harus ikut bersamaku menjenguknya, adikmu menunggu di sana," Raut wajah Draco sudah melunak dan dia cuma menggandeng anak empat belas tahun yang masih kebingungan dengan kehidupan yang dia rubah bersama Albus barusan.
Dari perapian ruangan kepala sekolah, Scorpius dan Draco sampai di rumah sakit St Mungo. Mereka naik sampai ke lantai empat dimana Janus Thickey Ward berada dan disitulah Ibu Scorpius terbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Malfoy In Love With a Weasley
Fanfiction[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mereka. Seorang Weasley yang sering dipandang rendah oleh penyihir terhormat mampu menarik perhatian dan...