-The Half-Blood Prince's Curse-
***
"Bye, Lily," kata Zack saat memisahkan dirinya. Biasanya di pelajaran Care of Magical Creatures dia bersama Wezen, tapi karena suasana hati anak laki-laki itu tidak baik. Lily jadi sendirian.
Melewati perbukitan dan sampai di pondok Hagrid lalu mereka terus berjalan untuk sampai di hutan terlarang, Hagrid sudah meminta mereka bertemu di sana tadi dan sekarang Lily merasa takjub ketika melihat kuda-kuda berwarna putih bersih, Unicorn. Anak-anak perempuan terpekik senang.
"Oooh, dia cantik sekali," kata seorang gadis Slytherin.
"Baik. Anak-anak, ini salah satu hewan yang sering muncul di OWL. Kepala sekolah memintaku agar hanya mengajarkan standart OWL, keberatan sebenarnya tapi demi kalian. Karena kalian sudah membahas Niffler, Porlock, Kneazle, Crup, Knarl, dan Bowtruckle. Sekarang saatnya belajar mengenal Unicorn," kata Hagrid. Beberapa anak sibuk berceloteh ria sementara Lily mendengarkan, dia jadi ingat ujian yang sebentar lagi, hanya beberapa minggu lagi dan juga tugas Wezen.
"Anak laki-laki sedikit mundur Unicorn biasanya lebih suka sentuhan perempuan. Anak perempuan di depan, dan dekati dia hati-hati, ayo, santai saja ... tapi kalian juga bisa mencobanya," kata Hagrid memberitahu anak laki-laki yang berdiri menjauh membiarkan anak perempuan bermain-main dengan Unicorn.
Tugas mereka mudah, Hagrid cuma meminta mereka mencatat apa saja yang berkhasiat dari tubuh Unicorn dan kegunaannya juga essai sepuluh senti, katanya dia tidak mau memberatkan. Tapi ternyata masih banyak yang mengeluh kalau mereka sudah stres gara-gara belajar, jadi tugas esainya Hagrid tunda.
Lily melewati bukit-bukit menuju ke kastil, dia berjalan sendirian sambil membawa buku-bukunya. Kepikiran OWL sekaligus tugas Wezen tidak bisa membuatnya fokus belajar, tapi dia yakin dia bisa menghadapinya.
"Memikirkan OWL, Weasley? Sudah siap menyerah sendiri padaku?" Lily menoleh dan mendapati Wezen di sampingnya yang tersenyum jahat, "soal Patronus aku sudah bisa melakukannya. Pesanku hitung saja berapa hari yang kau miliki untuk mengucapkan selamat tinggal," ucapnya lalu pergi. Melewati Zack yang memandang ke arah mereka berdua tadinya.
"Apa yang dia bilang, Lily?"
"Dia bilang aku memikirkan OWL dan soal tantangan yang kuberikan padanya, dia sudah bisa melakukannya," balas Lily.
"Jadi, kamu akan menyerah padanya begitu saja?" tanya Zack dan Lily membalasnya dengan anggukan.
"Sudah keputusanku."
"LILY!" panggil seorang anak kelas dua yang berlari ke arah mereka sambil melambaikan tangan. Kelihatan panik. Dia berhenti di depan Lily dan mengatur nafasnya, "Kakakmu! Hospital Wings!"
"Apa?" tanya Lily bingung.
"Kakakmu masuk rumah sakit, Lily. Sepertinya ... " ucap Zack mencoba mengatakannya lebih jelas. Ekspresi Lily berubah panik dan dia langsung berlari pergi meninggalkan mereka, menerobos gerombolan anak-anak yang tidak mau minggir.
"Benar kan yang kubilang tadi?" tanya Zack pada anak itu, tidak sanggup berbicara lagi, dia hanya mengangkat ibu jarinya. Membuat Zack lega, setidaknya dia tidak salah informasi tadi.
Lily cepat-cepat masuk ke Hospital Wings dan mendapati Ron yang terbaring di sana. Belum ada orang lain tapi setelah Lily duduk, Hermione datang diikuti Harry dan Ginny dengan wajah cemasnya.
"Lily, apa dia sudah baikan?" tanyanya berbisik. Lily menggeleng tidak tau, dia baru datang dan benar-benar tidak tau apa masalahnya.
Tidak lama kemudian para Profesor dan Madam Pomfrey ikut mengelilingi Ron, Madam Pomfrey mengecek keadaan Ron dan setelah selesai dia pergi ke sisi lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Malfoy In Love With a Weasley
Fanfiction[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mereka. Seorang Weasley yang sering dipandang rendah oleh penyihir terhormat mampu menarik perhatian dan...