𝙲𝚑𝚊𝚖𝚋𝚎𝚛 𝚘𝚏 𝚂𝚎𝚌𝚛𝚎𝚝 [2]

6.4K 713 52
                                    

Ini Part keacak!!

Di mulmed tuh, ekspresinya Lily kalo liat Malfoy jalan sama cewek lain.
*becanda guys!

***

Ford Anglia milik Arthur telah terparkir di halaman parkir King Cross. Ini akan jadi perjalanan pertama Lily ke Hogwarts, ia sudah tidak sabar tapi ia juga tidak ingin meninggalkan Ayah dan Ibunya di rumah, berat sekali baginya.

Tapi karena beberapa dari mereka bangun terlambat, Keluarga Weasley terburu-buru sekarang. Arthur membawakan troley milik Lily, meski gadis itu menolak akan membawanya sendiri tapi Arthur tak bisa dicegah.

"10.58. Ayo, kereta sebentar lagi berangkat!" dengan langkah tergesa-gesa Lily melewati batas dinding bersama Arthur. Namun saat hendak dicarikan tempat duduk, karena tali sepatunya terlepas Lily memisahkan diri.

Tak cukup waktu lama untuk membenarkan sepatunya kembali, Lily sudah tak melihat Molly, Arthur, dan Ginny. Karena kereta berangkat satu menit lagi, ia tidak sempat mencari mereka dan mengucapkan selamat tinggal. Perpisahan yang sungguh tak berkesan.

"Astaga, aku bahkan nggak tau di mana Fred dan George duduk," Lily memandangi sekitarnya dengan cemas. Dia tidak kenal banyak orang dan sekarang dia malah terpisah.

Draco Malfoy semula duduk diam di kompartemen, pandangannya teralih ketika Lily lewat. Ia membuka pintu kompartemennya dan mengintip, Apa Lily belum dapat kompartemen? Draco memandang tempat di kompartemennya yang ternyata sudah penuh.

Gadis itu tidak bisa di sini kalau tempatnya penuh, begitu gerutunya dalam hati.

Tapi bukan dia kalau tidak punya ide, Draco berencana mencarikan kompartemen untuk gadis itu bisa juga mencarikan teman untuknya. Kini ia sudah sedikit jauh di belakangnya.

"Hey-"

"Lily," seseorang menepuk bahunya, siapa lagi kalau bukan Percy Weasley, "di sini kamu rupanya, ayo ke kompartemen Fred & George."

Melihat Lily bersama Percy, wajah Draco berubah datar. Selama ini ia belum tau kalau Lily adalah bagian dari keluarga Weasley, yang ia tau Lily hanyalah teman adik Ron yang kebetulan juga ada di Flourish & Blott.

"Darimana Lil-Lily?" Sambut Fred dan George pada adik kecil mereka.

"Aku hanya menali sepatu, tapi kalian perginya cepat sekali," balas Lily lalu mengambil tempat duduk di samping George.

"Seorang anak mengikutinya lagi, dan coba tebak siapa?" Percy mengatakan itu pada mereka berempat yang ada di kompartemen tanpa memilih duduk. Ia seorang Prefek dan Prefek punya gerbong khusus. Lily sudah menatapnya heran, memang ada?

"Anak-anak kelas satu?" tebak George.

"Anak Lucius Malfoy," balas Percy lalu pergi meninggalkan mereka. Fred dan George sudah memberi tatapan tak percaya lagi, mereka menatap Lily.

"Mungkin setelah dad tau ini, dia tidak akan membiarkanmu sekolah di Hogwarts," ungkap George menakut-nakuti Lily.

"Dad sendiri yang bilang aku harus ke Hogwarts, dia tidak mungkin mengambilku dari sini, Georgie," balas Lily duduk menatap jendela dengan bosan.

"Kadang akupun iri padamu, Lil, kamu cantik sekali," ucap Ginny membuat Lily menoleh ke arahnya.

"Kamu lebih cantik dariku, Ginny."

Lilianne Weasley

Seperti yang Percy bilang, seleksi untuk setiap asrama hanya menggunakan sebuah topi ajaib yang bisa berbicara. Mereka menyebutnya Sorting hat. Kata Percy itu peninggalan Godric Gryffindor, salah satu pendiri Hogwarts dan pendiri asrama Gryffindor. Sudah beberapa anak tadi, dan Ginny juga resmi masuk Gryffindor. Aku hanya berharap aku dapat tempat yang layak, karena aku pernah dengar Fred dan George tidak akan suka kalau aku tidak masuk Gryffindor akan tambah tidak suka lagi kalau masuk Slytherin.

When Malfoy In Love With a WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang