𝙷𝚊𝚕𝚏-𝚋𝚕𝚘𝚘𝚍 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎 - 3

4.4K 523 22
                                    

Lagi kehabisan ide.

***

"Jangan khawatir, dia akan segera kembali dalam waktu dekat-" kata Ron pada Hermione, kakak Lily itu makan terus membuat Hermione kesal. Itu kebahagiaan tersendiri bagi Lily.

"Will. You. Stop. Eating! Your
best friend is missing!" tegur Hermione, sudah geram rupanya. Lily hanya tersenyum dan lanjut makan, melihat ke arah Wezen yang memandangnya, dari pojok sudut tempat duduk anak Slytherin yang kadang terhalang anak Hufflepuff. Zack juga melihat ke arahnya namun setelahnya tatapan mereka berdua tidak jatuh pada Lily, melainkan pada seseorang di meja Hufflepuff. Joshua Cresswel.

"Hai Lilianne," ucapnya tanpa bersuara, melambaikan tangan ke arah Lily. Lily hanya mengangguk dan memberikan senyum kecil.

"Dia berlumur darah lagi!" pandangan Lily langsung tertuju pada Ginny lalu Harry.

"Kenapa dia selalu berlumur darah?" tanya Lily menambahi, Ginny menggeleng. Harry mengambil duduk di samping Ginny, membuat Lily harus bergeser untuk memberinya tempat.

Burung hantu di depan podium Dumbledore membuka sayapnya lebar-lebar, tanda kepala sekolah memerlukan perhatian mereka semua.

Lily memakan makanan penutupnya setengah hati. Dia tidak suka melihat Ginny mengambil sesuatu dari tangan Harry lalu menyentuh wajah Harry dan mengambil sesuatu yang ada di sana, lalu Harry mengambil apa yang Ginny ambil. Menurutnya, kenapa semua orang-orang terdekatnya yang saling suka tidak mau mengungkapkan perasaan mereka begitu saja? Ron dan Hermione, Harry dan Ginny?

Lily menghentikan makannya saat lampu mengarah pada sosok pria tua yang berdiri di depan sana, kepala sekolah. Mulai berbicara.

"Malam yang terbaik untuk kalian semua. Pertama, ikutilah aku menyambut member baru dalam staf kita, Horace Slughorn!"

Lily bertepuk tangan, sama seperti yang lain. Seorang pria yang mungkin sudah cukup tua berdiri dan melambaikan tangan pada mereka semua sambil tersenyum ramah, awalnya Lily melihat Horace menatap Harry bahagia. Tapi pandangannya berubah terkejut saat melihat Lily yang tersenyum padanya, Lily tau dia menggumamkan kata 'Lily' di sana. Setelah itu dia duduk.

"Profesor Slughorn, dengan bahagia aku mengatakan, telah menyetujui untuk melanjutkan tempat lamanya sebagai guru ramuan. Selain itu, posisi Defense Against the Dark Arts akan diisi oleh Profesor Snape," Profesor Slughorn dan Dumbledore bertepuk tangan, anak-anak Slytherin juga tepuk tangan dan Lily juga, satu-satunya dari asrama selain Slytherin yang bertepuk tangan.

"Lily!" tegur Ron.

"Why?" tanya Lily sama tegasnya dengan nada Ron saat menegur.

"Kamu tidak akan mau dia mengajar posisi itu-"

"Siapa bilang. Aku suka siapapun gurunya!" balas Lily tak kalah sengit, Ron akhirnya menyerah. Lily melihat anak Slytherin yang masih bergemuruh, tapi dia tidak melihat kesenangan pada Malfoy. Anak laki-laki memandang meja dengan tatapan kosong, telapak tangannya menyangga dagu. Dia tidak tersenyum sama sekali, apa yang terjadi padanya?

"Sekarang, seperti yang kalian ketahui, dan yang setiap kalian ingin ketahui sejak kedatangan kalian malam ini. Kalian berhak tau alasannya," kata Dumbledore. Draco tetap pada posisinya, apa dia tidak mendengarkan Dumbledore?

When Malfoy In Love With a WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang