𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑𝚕𝚢 𝙷𝚊𝚕𝚕𝚘𝚠 - 2

3K 439 40
                                    

HASIL ORDINARY WIZARDING LEVEL
Nilai kelulusan:
OUTSTANDING (O) - ISTIMEWA
EXCEEDS EXPECTATIONS (E) - DI LUAR DUGAAN
ACCEPTABLE (A) - CUKUP
Nilai ketidaklulusan:
POOR (P) - PARAH
DREADFUL (D) - MENGERIKAN

NILAI WEZEN BRATINDRA CROUCH:
Arithmancy. E
Astronomy. O
Care of Magical Creatures. E
Charm. E
Defense Against the Dark Arts. O
Herbology. E
History of Magic. A
Potions. E
Transfiguration. E

Wezen menyimpan surat itu di bawah tempat tidurnya, dia menghembuskan nafas kasar dengan nada sebal ketika lengan kirinya terasa terbakar.

Ia mengenakan setelan formal hitamnya, tidak jauh berbeda dengan yang sering Draco pakai setahun terakhir ini tapi dia menambahkan burung merpati perak itu sebagai badge-nya. Aneh memang, tapi begitulah Wezen. Dia tidak mau jatuh terlalu dalam pada kegelapan.

Wezen merapikan dirinya di depan cermin, dia sempat melirik potrait Ibunya yang dia letakkan di sana. Kalau soal bangga, Wezen lebih bangga dengan Ibunya yang dibunuh Voldy karena setia dengan kebenaran daripada pada Ayahnya yang meninggal karena berbuat kejahatan.

Dalam hitungan detik, dia sudah berhasil ber-Apparate ke depan gerbang masuk Malfoy Manor. Setelah melewati tangga dia bergabung dengan kerumunan Pelahap Maut yang berjejer rapi, Voldemort yang memimpin di sana menatapnya dengan seringaian menyeramkan tapi Wezen mengabaikannya dan langsung duduk.

"Putra tunggal Barty Crouch Jr, apa yang membuatmu terlambat kemari?" tanyanya dengan nada dingin dan keingintahuan. Wezen melempar pandang ke arahnya.

"OWL," balas Wezen lalu pandangannya teralih pada seseorang yang menggantung di atas dengan posisi terbalik, dahi Wezen berkerut penuh tanya, "who is that?"

Bukannya menjawab, Voldemort malah menyambut kedatangan Severus dengan suka cita. Wezen mencibir dalam hatinya.

"Severus, aku mulai khawatir kalau jangan-jangan kamu tersesat, Kemarilah, kami siapkan tempat duduk untukmu," kata Voldemort, Wezen memandang ke arah Nagini yang diam mengawasi Pius, "Aku yakin kamu akan membawa berita."

Setelah Severus duduk dia berbicara, "Sabtu depan nanti saat menjelang malam," katanya. Tapi salah seorang Death Eater menimpali, Yaxley.

"Yang kudengar berbeda, My Lord, Dawlish, sang Auror mengatakan bahwa si bocah Potter tidak akan dipindahkan sampai tanggal 30 di bulan ini. Malam sebelum dia berusia 17 tahun," Wezen melihat Severus menatapnya dengan tidak suka.

"This is a false trail! Auror tidak lagi ikut campur masalah perlindungan Harry Potter. Mereka yang sangat dekat dengan Potter tau bahwa kita telah menyusupi Kementrian," balas Severus.

"Huh, mereka memang benar kali ini, Ya?" salah seorang Death Eater tertawa meremehkan diikuti tawa yang lainnya.

"Bagaimana menurutmu, Pius?" tanya Voldemort memandang orang yang berhadapan dengannya tapi terhalang meja panjang.

Thicknesse menarik nafas lalu berbicara, "Orang mendengar banyak hal, My lord, Apakah perkataan mereka benar itu belum terbukti," katanya tenang.

"Hah, berbicara seperti seorang politikus sejati. Kau akan membuktikan bahwa dirimu sangat berguna, Pius," lalu pandangannya menuju pada Severus, "Ke mana anak itu akan dibawa?"

"Ke sebuah rumah persembunyian. Kemungkinan salah satu rumah milik anggota Orde, aku diberitahu bahwa semua cara dilakukan untuk memberikan perlindungan. Begitu dia sampai di sana, akan menjadi sulit menyerangnya," jawab Severus.

When Malfoy In Love With a WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang