𝙷𝚊𝚕𝚏-𝚋𝚕𝚘𝚘𝚍 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎 - 6

3.2K 495 107
                                    

Wezly Zacly Draly here

***

Pagi ini adalah Quidditch match pertama di tahun kelima Lily, dia turun ke Great hall untuk sarapan pagi. Wajahnya berubah semangat karena dia sudah tau bagaimana caranya berpura-pura tidak tau apapun pada Wezen ataupun Draco.

Lily melewati gerombolan anak dan melihat Ron hanya diam di depan pintu sambil memandangi sekitar dengan tegang, sebelum melewatinya Lily mengatakan sesuatu.

"Good luck, Ronald Weasley," katanya. Ron yang mendengar itu langsung menoleh kaget ke arah Lily, adiknya itu tersenyum ke arahnya. Ron tidak membalas dan Lily segera pergi ke meja makan untuk sarapannya.

Suasana Great hall ramai sekali dengan celotehan anak-anak, ada yang berjalan keluar-masuk ada juga yang masih menikmati sarapannya. Lily menoleh ke arah meja Slytherin di mana Wezen sedang berbincang dengan anggota tim Slytherin yang lain, dia menyeringai ke arah Lily. Itu artinya senyuman, sebenarnya. Lily membalas senyumnya, dia ingat bagaimana semalam mereka berbincang, tidak banyak tapi cukup untuk membuatnya lebih bahagia.

|Astronomy Tower, Last Night, Lily+Wezen|

Wezen tengah duduk dengan lutut menyangga lengannya yang berpaut sedangkan Lily duduk bersila di sampingnya. Mereka tengah memandangi langit malam dan bintang-bintang bertaburan yang menghiasinya.

"Yang itu bintangku," kata Wezen menunjuk salah satu bintang di bagian belakang rasi berbentuk anjing itu, Canis Mayor.

"Oh, aku baru tau kalau namamu adalah nama bintang," kata Lily membalas.

Tangan Wezen tidak turun, dia menunjuk ke arah bintang yang berada di garis lurus yang sama dengan bintangnya, "Yang itu Adhara. Adhara Black adalah nama ibuku, dia adik Narcissa Black, ibu Malfoy. Kami sepupu dan kupastikan kamu belum tau hal itu," kata Wezen. Dia menurunkan tangannya.

"Astaga, aku baru tau soal itu Wezen," kata Lily terkejut. Wezen menyeringai, dia memandang langit malam lagi, bukan ke arah bintangnya tapi bergeser ke selatan.

"Vicktor dan Volans, nama yang bagus untuk keturunan selanjutnya," Lily memandangnya kaget, setengah ingin tertawa juga. Hal yang sangat aneh karena Wezen sudah kepikiran untuk memberikan nama-nama pada keturunannya, Lily tertawa. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Kenapa kamu tertawa, Lily?" tanya Wezen bingung. Dua nama itu bagus sekali menurutnya tapi kalau menurut orang lain itu lucu, mungkin Wezen harus memutar pikiran untuk mencari nama lain.

"Kamu masih lima belas tahun, Wezen, dan aku sungguh tidak percaya kalau yang berbicara denganku sekarang adalah Wezen Schroeder," kata Lily, wajahnya memerah karena tertawa. Wezen yang masih tidak tau apa yang lucu hanya memandangnya dengan wajah polos.

"Hei, maksudku apa salahnya. Ibuku selalu menyuruhku memandang langit selatan dan yang kutemukan hanya rasi bintang Pictor dan Volans, jadi kenapa aku harus memikirkannya nanti kalau aku sudah menemukannya," kata Wezen membela diri. Lily berhenti tertawa dan tersenyum pada Wezen.

"Aku senang bisa mengenalmu lebih dekat, Wezen," ungkap Lily. Wezen menyeringai, tapi itu berarti senyum yang mungkin tidak bisa orang lain lihat selain Lily.

"Apa aku sudah tersenyum?" tanyanya. Dia mengubah ekspresi wajahnya, membuat Wezen malah tampak aneh dan bukannya tersenyum.

When Malfoy In Love With a WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang