Aku nggak bisa bikin baper lo guys, jangan kecewa yaa
***
"Ginny!" Lily langsung menghampiri saudara kembarnya yang baru kembali dari Chamber. Lily memeluknya erat sekali.
"Lily..aku..tidak..bisa..bernafas!" Lily akhirnya melepas pelukan itu dan berganti pada Ron.
"Ginny!" mendengar suara itu, Lily segera menoleh mendapati Molly datang bersama Arthur tergesa-gesa. Dia pasti sudah panik semenjak dikabari sekolah. Sementara kedua orang tuanya memeluk Ginny. Lily hanya memandanginya, tangan Ron kemudian menepuk bahunya membuatnya menoleh.
"Aku akan bilang pada Profesor Dumbledore, supaya dia juga beri kamu tanda jasa, tidak usah khawatir," kata Ron tidak mengangkat tangannya dari bahu Lily.
"Aku tidak berharap dapat apapun itu, yang penting semua selamat dan Zack-"
"Aku juga berharap cowokmu itu-"
"Bukan cowokku, Ron!" Lily meninju lengan Ron dan membuat kakaknya agak menjauh. Tapi tertawa geli.
"Tapi kamu pegang tangannya," goda Ron lagi membuat Lily memandangnya datar dan sebal. "Bercanda Lilianne Weasley!" Ron tertawa, tapi setelahnya berhenti karena ia dipanggil Profesor Dumbledore dan Harry juga.
Beberapa hari setelahnya, Lily sarapan di aula besar. Ia sudah memberikan ucapan selamat datang kembali pada Hermione, Kucing Mr. Filch, anak Hufflepuff kelas dua, Colin, dan hantu Sir Nicholas. Tapi dirinya belum melihat Zack.
"Wezen kamu tau Zack?" tanya Lily pada anak laki-laki Slytherin itu di meja asrama mereka. Wezen yang dipanggil menoleh ke arahnya lalu ke meja Ravenclaw lalu kembali lagi.
"Tidak. Mungkin saja dia intoleransi Mandrake jadi tidak bisa kembali," ucap Wezen asal-asalan, membuat Lily mendegus sebal, ia kemari sudah penuh keberanian mengabaikan anak-anak Slytherin yang lain dan Wezen malah membuatnya sia-sia.
"Terserahmu, Schroeder!" Lily langsung pergi meski sejenak sempat menatap meja itu lagi, dan ada yang tidak ada di sana. Yang sudah Lily tau, Draco Malfoy.
Sekarang Lily berjalan di koridor menuju Hospital Wings, agak sepi tapi masih ada beberapa anak yang lewat. Di depannya sudah ada belokan dan jendela besar, dan seorang anak laki-laki berdiri membuatnya tampak seperti siluet hitam, Lily yakin dialah orang yang dicarinya.
"Zack!" saat anak itu berbalik Lily langsung memeluknya erat, sampai-sampai dapat mendengar bahwa jantung anak itu berdegup cukup keras. Hening sampai ia membuka suara.
"Weasley," tunggu, Lily seperti kenal suara itu. Ia membuka matanya dan melihat kalau jubah yang anak itu kenakan bukanlah jubah Ravenclaw melainkan milik asrama lain, dan setelah melihat kenyataan, Lily mendorong anak itu dan menjauh. Sungguh, ini bukan keinginannya memeluk seorang Malfoy.
Di koridor sepi itu mereka hanya saling diam, Lily dengan rasa bersalah dan Draco entah dengan perasaan apa yang ada di hatinya sekarang.
"Sorry, Malfoy," ungkapnya lalu pergi sementara Draco diam menatap kepergian Weasley kecilnya, dengan senyum tipis tertulus yang pernah ia siratkan pada wajah pucatnya.
***
Mereka sudah hampir tiba di King's Cross dan Lily dapat melihat Harry menunjukkan ekspresi baru ingat sesuatu dan ia langsung mrmandang Ginny.
"Ginny-apa yang kaulihat dilakukan Percy, dan Percy melarangmu bilang pada siapa-siapa?" pertanyaan itu ikut mengundang pandangan Lily dari pemandangan luar jendela.
"Oh, itu," kata Ginny terkikik geli. "Percy punya pacar."
Mendengarnya membuat Lily terkejut, dan syok, ia sendiri juga melihat reaksi Fred menjatuhkan setumpuk buku ke kepala George.
"Apa?!""Fred! Hati-hati kalau mau menimpuk orang!" ucap Lily memarahi saudara kembar kakak kesayangannya. Dan Lily bantu mengusap kepala George yang terasa sakit, parahnya George menjulurkan lidah pada Fred seolah dia memenangkan sesuatu dari saudara kembarnya.
"Anak Ravenclaw yang Prefek itu, Penelope Clearwater," kata Ginny. "Kepada dialah Percy menulis sepanjang musim panas yang lalu. Dia kencan dengan anak itu sembunyi-sembunyi di berbagai tempat di sekolah. Aku tak sengaja masuk ke kelas tempat mereka sedang berciuman suatu hari. Percy cemas sekali waktu Penelope-kalian tahu-diserang. Kalian tidak akan meledeknya, kan?" Ginny menambahkan dengan cemas.
"Mimpi pun tidak," kata Fred, yang tampak gembira sekali, seakan ulang tahunnya dimajukan.
"Jelas tidak," kata George, terkekeh-kekeh.
Hogwarts Express memperlambat kecepatan dan akhirnya
berhenti.Kemudian Lily melihat Harry mengeluarkan pena bulu dan secarik per-kamen dan menoleh kepada Ron dan Hermione. "Ini namanya nomor telepon," dia memberitahu Ron, menuliskan nomor dua kali, merobek perkamen-nya menjadi dua, dan memberikannya kepada mereka. "Aku memberitahu ayahmu bagaimana caranya menggunakan telepon musim panas yang lalu, dia akan tahu. Teleponlah aku di rumah
keluarga Dursley, oke? Aku tak akan tahan melewatkan dua bulan hanya bicara dengan Dudley...""Lily sudah paham tentang Muggle Harry, dia bahkan melebihi Dad, tidak perlu aku bertanya padanya," ucap Ron tak masuk topik pembicaraan.
Lily yang mendengar Ron menyebut namanya hanya mengabaikan, ia sibuk memindahkan koper ke troley. Bersama George, Fred, dan Ginny mereka menuju ke gerbang Muggle. Tapi Lily berhenti sejenak di tempat di mana tali sepatunya terlepas saat pertama kali kemari. Di hari itu saat dia tau bahwa Draco Malfoy memanggilnya tapi gagal bertemu karena Percy lebih dulu ia temui.
"Tapi nilaiku sudah bagus," ucap seorang anak laki-laki yang Lily kenal, bukan sahabatnya. Dia orang yang baru melintas di pikirannya, Draco Malfoy sedang berdebat dengan Ayahnya.
"Kamu harusnya malu, Draco, anak bukan penyihir bisa melampaui nilaimu dan aku tidak akan bangga sampai kamu benar-benar mengalahkannya," Lucius berbicara tanpa memandang wajah anaknya. Wajah Draco berubah kesal, tapi Ibunya kemudian mengatakan sesuatu yang membuat ekspresinya kembali seperti biasa sampai mata abu-abu itu sampai tepat pada mata hitam Lily dan dia langsung memutuskan kontak matanya.
Tapi Lily melihat keramahan pada Ibunya, tersenyum seolah Lily adalah sahabat Draco selama di Hogwarts. Itu membuatnya salah tingkah, Lily hanya tersenyum dan segera menerobos menuju gerbang Muggle.
***
Selesai ..
Dilanjutin gak??
KAMU SEDANG MEMBACA
When Malfoy In Love With a Weasley
Fanfiction[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mereka. Seorang Weasley yang sering dipandang rendah oleh penyihir terhormat mampu menarik perhatian dan...