PERHATIAN : Note yang kutulis di awal banyak banget, nggak papa kalo kalian nggak mau baca tapi siap-siap nggak tau apa yang aku omongin.
Ok. Sejak buat cerita ini aku punya komitmen mau diselesain sampai hari sebelum aku berangkat sekolah. Itu sebabnya kenapa alur cerita ini cepet banget, banyak yang tiba-tiba dan bisa bikin bingung.
Aku tau sih, cerita yang kalian baca tuh nggak cuma ini dan aku juga udah kenal beberapa tipe pembaca.
Sebenarnya nggak minta banyak, tapi aku pengen ada yang komen. Please yah, yang baca tolong komen sebelum ceritanya berakhir.
Karena kalo kalian menuangkan ide atau ngomong apapun pas ceritanya masih On Going itu bisa bikin semangat yang nulis jadi keluar, tapi kalo kalian komennya pas cerita ini udah selesai ya ibarat apa gitu, percuma pokoknya. Ceritanya udah ending dan kalian baru komen, kujamin susah banget dapat keramahtamahan si penulis.
Memang sejak awal nulis ini aku udah punya niat buat Follback dan baca cerita temen-temen yang mau komen banyak, sudah kulakukan.
Dan sekarang waktunya ...
My Final Word : When Malfoy mungkin nggak ngasih kalian kepuasan. Alasannya karena Malfoy jarang keluar, It's okay, aku tau kekecewaan kalian. Tapi cerita ini belum ending, kalian belum tau intinya, belum tau masalahnya. Dan karena sejak kemarin-kemarin cerita ini mulai Less Interest. Besok Ending.
Senyum dong😀. Maaf ya jadi curhat gini, tapi biar bisa jadi peringatan buat kita sebagai reader yang baik. So, selamat membaca ...
***
It's hard for me to say, that I'm in love with you.
-Wezen Bratindra Crouch-It's hard for me to say, that I'm jealous of the way you being Happy wihout me in your around.
-Draco Lucius Malfoy-Ngapain sih perang Quotes segala, lagi genting juga! (Zack On Fire)
😂😂***
"Dissendium," menggunakan tongkat Adhara Black fungsinya tidak terlalu kuat dalam mantra non-verbal. Jadi Lily terpaksa meneriakkannya, itu dikarenakan tongkatnya tidak memahami Lily. Tidak mau mencoba memahaminya. Awal mula mantra yang dia keluarkan hanya mampu membakar sekeliling Horcrux itu, lalu apinya menghilang.
"Incendio. Expulso. Diffindo... Reducto!" lontarnya bersamaan, saking geramnya, Lily menyerang horcrux itu bertubi-tubi hingga horcruxnya terpental ke sana kemari, Zack dan Wezen yang menyaksikan kemarahan Lily hanya mampu bergidik sekarang.
"Lily! Lily! Stop it, please!" kata Zack mengejarnya. Lily berhenti setelah mendengar teriakan Zack, dia mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya dan membungkus Horcrux itu lagi. Berjalan lesu ke arah Zack dan Wezen.
"Dumbledore salah besar, aku tidak bisa menghancurkannya," kata Lily menatap mereka lesu. Lily segera kembali ke tenda dan duduk di depannya sambil merenung.
"Zack, kau orang terpintar, berikan solusinya," kata Wezen. Zack menatap Lily dari tempatnya, apa yang harus dia bilang. Apa dia harus mengatakan kalau ia tidak punya ide, anak gemilang mana yang kehabisan ide?
Zack akhirnya berpikir sambil menyusul Wezen untuk duduk di dekat Lily. Mereka berpikir bersama-sama sekarang.
"Dumbledore!" lontar Zack seperti mendapatkan sesuatu dari yang dipikirkannya, "Dumbledore, Lily. Apa yang dia katakan padamu waktu memberikan Horcruxnya," kata Zack senang. Sekarang di wajah Lily sudah terulas sebuah senyum, sedangkan Wezen memandang dua sahabatnya bingung. Apa maksud Zack menyebut Dumbledore?
KAMU SEDANG MEMBACA
When Malfoy In Love With a Weasley
Fanfiction[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mereka. Seorang Weasley yang sering dipandang rendah oleh penyihir terhormat mampu menarik perhatian dan...