Baca di Comment ada info.
Selamat membaca.***
Dementor tadi hanya lewat setelah mengecek bagian dalam kompartemennya, Lily sendiri ngeri melihatnya. Ia sangat tidak suka dengan makhluk yang hidup dari kebahagiaan orang lain. Lily sendiri sudah pernah bertemu Dementor saat jalan-jalan di pedesaan bersama bibi muggle-nya, Dementor itu ada di gunung-gunung, menurut Lily itulah sebabnya banyak muggle yang meninggal dan bahkan tidak ditemukan setelah mendaki.
Setelah kereta berjalan normal wajah mereka semua tampak lebih lega dari sebelumnya, "Lily kamu baik?" tanya seorang anak kelas dua yang kebetulan lewat dan Lily hanya mengangguk. Ia satu kompartemen dengan saudara-saudaranya.
Hingga ada bunyi gedebuk-gedebuk langkah kaki yang menuju ke kompartemennya. Tiga anak lari-lari di gerbong hanya untuk menemuinya dan di belakang yang tiga itu ada satu yang tidak mau membuat dirinya lelah.
"Lilianne yang tadi itu benar-benar mengerikan!"
"Kamu baik-baik saja kan?"
"Hei itu kakiku jangan diinjak!"
Zack, Joshua, dan Colin. Mereka berebut untuk melihat bagian kompartemen yang Lily tempati, Fred yang ada di sana menanggapi itu dengan kesal. Ia bangkit lalu memegang pintu kompartemen, hendak menutup dan sebelumnya ia memperingatkan, "Maaf, tuan-tuan kecil. Ini waktu keluarga, tidak boleh ada yang mengganggu atau kami letakkan sesuatu yang akan membuatmu tidak keluar dari toilet seharian!" ancamnya. Berhasil. Tiga anak itu mundur, namun belum sempat Fred menarik pintu sudah ada anak lain lagi.
"Apa kabar Lilianne, kabar baik kurasa, seorang tawanan kabur dari tempatnya dan itu cukup membuat kami resah," ia tampak lebih menyebalkan dari tahun sebelumnya, dahi Lily bahkan sampai berkerut, lalu pandangan anak laki-laki itu tertuju pada Fred, "tutup saja kalau mau ditutup."
"Siapa dia?" tanya George setelah Fred kembali ke tempatnya.
"Wezen Schroeder, Anak Slytherin. Dia sombong sekali dengan gelar pure-blood, bukan tipe orang yang mau bekerja, penggerutu, dan muka tembok," itu Ginny yang berbicara. Menurut Lily saudaranya itu lebih bisa menilai orang lain daripada dirinya.
Suasana di luar jadi lebih suram, Lily memandang keluar jendela. Kenapa sejak tahun kemarin ia merasa dunia ini selalu tentang pencarian. Sirius Black benar-benar tidak akan berpengaruh padanya.
After many month
Malam ini, lonceng pukul delapan malam sudah hampir berbunyi. Lily hanya berdiri di Courtyard sesuai permintaan Harry, ia disana bersama Crookshank yang duduk di pangkuannya. Gelap, suram, horror pastinya.
Daripada di sini ia lebih baik menemani Ron, tapi karena mereka tadi kembali ke masa lalu. Mungkin saja akan terlihat aneh, kebetulan Lily ada di Hospital Wings juga tadi.
Sesuatu yang besar terbang ke arahnya dan mendarat tepat di aula itu, Lily segera bangkit untuk menyambut mereka. Harry, Hermione, dan Sirius.
"Sirius!" Lily memeluknya, mereka sudah dekat sejak pertama kali bertemu di koridor Hogwarts. Karena Sirius mengenalinya, Lily tidak keberatan untuk berteman dengannya, "Lily! Kukatakan sekali lagi, kalau James ada di sini dia pasti akan menghabisiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
When Malfoy In Love With a Weasley
Fanfiction[Draco Malfoy Fanfiction] Lilianne Weasley (Lily), perempuan kedua yang lahir di keluarga Weasley. Kembaran Ginny dan yang paling muda di antara mereka. Seorang Weasley yang sering dipandang rendah oleh penyihir terhormat mampu menarik perhatian dan...