𝙷𝚊𝚕𝚏-𝚋𝚕𝚘𝚘𝚍 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎 - 4

3.4K 493 63
                                    

Special scene, Draco+Wezen.

***

"GO. GO WEZEN! YOU CAN DO IT!!" telinga Lily rasanya mau pecah. Seorang anak laki-laki kecil berteriak-teriak di depannya, hari ini Slytherin melatih anggota tim baru mereka. Lily melihat karena Wezen yang mengajak dan ...

"SHUT IT, STUPID! YOU. NOISY!" Draco memukul kepala anak kecil di depan Lily dan membuatnya diam seketika, memandang Draco jengkel dan langsung pindah tempat dan berteriak-teriak lagi, Lily tertawa melihatnya. Dia duduk di sebelah Draco Malfoy, sebagai tambahan informasi, anak tadi bukan dari Slytherin.

"Kau membuatnya kesal, Malfoy!" kata Lily dan tertawa setelahnya, ekspresi anak tadi sungguh lucu.

"Biarkan saja, dasar tak tau diri!" Draco memandang anak itu dengan kesal, mereka malah beradu tatapan tajam. Menurut Lily ini saat yang menyenangkan karena tidak banyak anak yang mau membalas Draco seperti anak kecil tadi.

Setelah tawa Lily mereda, Draco memandangnya, "Kau menerimanya?" tanyanya langsung. Raut Lily berubah bingung.

"Menerima apa?"

"Bocah Cresswel," balas Draco singkat.
"Ugh. Kenapa sih semua orang berpikir kalau aku menerimanya, tentu saja tidak. Fred dan George akan sangat marah kalau tau aku pacaran dengan orang yang bahkan tidak mereka berdua kenal," jelas Lily. Draco mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya pada Chaser yang memasukkan Quaffle ke dalam gawang. Dalam hati dia agak bersorak mendengarnya, "lagipula aku menunggu seseorang yang kusukai untuk mengungkapkan perasaannya," lanjut Lily.

Keheningan terjadi, sepertinya Draco harus menarik sorakan dalam hatinya tadi. Dia memandang latihan dengan serius. Lily membaca bukunya tapi dia tidak fokus, gelisah, seperti ingin menanyakan sesuatu.

Lama-lama Draco juga tidak bisa menahan kepekaannya terhadap kegelisahan Lily, "Katakan saja Lilianne!"

"Aku melihat kalian ... Kalian berdua, kau dan Wezen, masuk ke ruang kebutuhan dan mendengar kalian berbicara soal 'dia' di koridor sepi," kata Lily setelahnya.

"Aku tau kau mendengarnya. Kukira kau tau alasannya karena kau melihatnya sendiri waktu di Knockturn Alley," jawab Draco. Dia berdiri, menepuk lengan sebelah kirinya lalu pergi. Lily memandang kepergian Draco, dia juga melihat anak-anak yang berada di sana mulai bubar.

Jadi sekarang, dia menemukan jawaban soal kepergian Wezen setelah ujian. Karena dia mendapat tugas dari pangeran kegelapan, bukan hanya Wezen tapi Wezen dan Draco. Mereka berdua.

Lily segera sadar, besok pekan Hogsmeade. Lily menutup bukunya, berdiri dan membawa buku-bukunya itu pergi mengejar seseorang.

"Hei, Draco!" panggilnya, mereka belum sampai di kastil. Bukit-bukit rerumputan, selambat itukah Draco berjalan?

"Besok pekan Hogsmeade. Bagaimana kalau-kupikir akan menyenangkan kalau ... kita ... pergi ...

"Bersama?" sahut Draco cepat, dia berbalik dan berjalan menuju Lily dan berhenti di dekatnya, "Tapi aku tidak bisa," Draco membuat Lily jadi murung, pangeran Slytherin itu mengambil seluruh buku-buku tebal yang ada di tangan Lily dan berjalan lebih dulu. Dia terus berjalan dan baru berbicara setelah Lily mensejajarkan langkah dengannya.

"Kenapa tidak kau ajak saja orang yang kau sukai itu?" tanya Draco, mereka memasuki area kastil. Lily hanya ikut kemana perginya Draco, yang ternyata adalah melewati tangga-tangga bergerak menuju ke asrama Gryffindor.

When Malfoy In Love With a WeasleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang