GBH 31 || Tak bisa tanpa mu .

23.7K 2.4K 35
                                    

Arga pergi menuju base camp club balapan yang biasa ia datangi. Di dalam lubuk hati nya , Arga tidak tega dengan Hira , tapi di sisi lain nya ia juga sangat kecewa pada gadis hazel yang di cintai nya itu. Entah mengapa kebahagiaan di hidup nya hanya sebentar dan berubah lagi menjadi kesedihan , mungkin takdir tuhan kedepan nya akan lebih bagus.

Arga menghentikan motor nya , dan melepas helm full face nya , kedatangan Arga di sambut oleh anggota club nya.

" tumben lo datang Ga ? Biasa nya ka- "

" BISA DIEM NGGAK LO ! " sentak Arga , di malam yang cerah ini ia kehilangan mood nya. Ia mendudukkan diri nya di salah satu kursi.

" lo kenapa Ga ? Beberapa hari ini gue lihat lo jadi pemarah " Jastin menghampiri Arga dan duduk di samping nya.

" gpp " jawab Arga singkat.

" kalo lo ada masalah cerita Ga , sama kita-kita ye nggak guys ? " ujar Jastin.

" yoi " jawab mereka serentak.

" malam ini nggak ada balapan ? " tanya Arga.

" nggak dulu ,Ga , bokek gue nggak bisa beli bensin , mak gue marah-marah mulu " sahut Rega.

" heem , gue juga " sahut yang lain nya.

" kalo lo Tin ? " Arga menoleh ke samping pada Jastin.

" nggak Ga , gue juga bokek , bensin gue menipis , gue udah nggak di kasih uang jajan lebih semua nya di pas kan " jawab nya.

Arga lalu menyandarkan punggung nya di kursi dan menutup mata nya. Ia teringat pada Hira , yang tadi habis terpental dari depan motor.

' semoga aja Hira nggak papa ' batin Arga.

Jastin menatap Arga prihatin , ia jarang seperti ini. Jastin ingin membantu tapi ia tidak tau apa problem nya.

💫💫.

Angin berhembus pelan , menimpa wajah gadis bermata hazel yang sedang duduk di teras rumah dengan lembut , pandangan nya kosong mata hazel nya berkaca-kaca  , setetes cairan bening keluar dari sana , dan di situ juga ia mengusap dengan tangan nya sendiri. Hira duduk termenung di teras , ia menunggu kepulangan Arga , malam ini memang indah , tapi tidak bagi gadis itu.

Jam menunjukkan pukul 11 malam tapi Hira masih di luar menunggu Arga pulang.

" Ya Allah kak Arga , aku hanya cinta sama kamu , aku hanya sayang sama kamu , tapi kamu tega meragukan ku , hiks.. " monolog Hira , tangisan nya mulai deras.

" hiks..hikss.. " Hira masih dengan tangisan nya. Hira menyandarkan kepala nya di tiang rumah nya , angin yang sejuk membuat Hira terlelap dalam tidur nya.

Selang beberapa menit , terdengar deruman motor , dan ia berhenti di sana.

Sosok lelaki dengan jaket hitam nya , menuruni motor itu , dilihat nya Hira tidur  di teras rumah dengan air mata yang belum kering.

Arga berjongkok menyamai tinggi Hira , dan ia mengusap mengusap air mata nya.

Arga kemudian mengangkat Hira , tapi langkah nya terhenti ketika gadis itu terbangun.

" kak Arga " ucap Hira dengan suara serak.

Arga langsung berdiri , melihat itu.

Hira pun juga berdiri.

" kamu udah pulang ? Mau aku pijitin ? " tanya Hira dengan senyuman nya yang manis.

" nggak usa ! " ketus Arga.

Ia pun memasuki rumah , Hira pun mengikuti nya.

" kak Arga , aku- "

" apa ?! Mulai malem ini jangan tidur di kamar gue dan jangan menginjakkan kaki lo di kamar gue ! Terserah lo mau tidur dimana ! " sentak Arga , mata Hira kembali berkaca-kaca saat Arga pergi ke kamar nya.

Hira mendudukkan diri nya di sofa ruang tengah , air mata nya terus jatuh , dan ia pun mengusap nya.

" kak Arga , hiks..hiks... " tangisan Hira terus keluar .

" Hira nggak boleh nangis , Hira nggak salah , Hira nggak pernah melakukan hal se hina itu , di foto itu bukan Hira , Hira nggak salah ! Hira nggak boleh nangis ! Allah akan menunjukkan kebenaran nya suatu saat nanti , Hira harus terus sabar " ujar Hira menyemangati diri nya sendiri sembari mengelap air mata nya.

Hira pun membaringkan diri nya di sofa dan mulai tidur.

💫💫.

Di sisi lain Arga mencoba untuk tidur tapi tidak bisa juga , ia mencari posisi yang nyaman dengan miring ke sana , miring ke sini , tengkurap ,dan terlentang  ,tapi tetap saja semuanya tidak nyaman. Arga mendudukkan diri nya di kasur nya sambil bersandar di headboard , sesekali menghembuskan nafas nya kasar.

Arga teringat kenangan indah bersama Hira di kamar nya , kejar-kejaran di tengah malam , dan bercanda bersama , Arga merindukan itu.

" apa ?! Mulai malem ini jangan tidur di kamar gue dan jangan menginjakkan kaki lo di kamar gue ! Terserah lo mau tidur dimana ! " sentak Arga

" gue nggak bisa tidur tanpa Hira , tapi gue udah terlanjur ngomong kayak gitu sama dia " monolog Arga , ia mengingat sentakan nya pada Hira.

' kira-kira Hira sekarang tidur di mana ? Paling juga di kamar depan ruang tengah ' batin Arga , ia menuruni kasur nya berjalan keluar dan turun ke bawah , Arga terkejut sat melihat Hira tidur di sofa ruang tengah .

' kenapa dia tidur di situ ? ' tanya Arga dalam batin .

Arga berjalan mendekati Hira dan berjongkok di depan nya.

' gue masih nggak percaya sama lo Ra , tega-tega nya lo khianati gue ' kesal Arga.

' tapi gue juga nggak bisa jika tanpa lo , gue nggak tega , tapi.. lo itu penghianat ' batin Arga lagi.

Ia lalu berjalan kembali ke kamar nya.

💫💫

Next..

GADIS BERMATA HAZEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang