GBH 10 || Di obati.

39.3K 3.9K 37
                                    

Motor Arga telah sampai di depan rumah nya. Jaket nya robek di bagian siku nya akibat terjatuh tadi , darah segar mengalir di sana. Arga melepas helm nya yang lecet , kepalanya terasa pusing akibat benturan di aspalan untung aja bukan kepala nya langsung yang terbentur.

Ceklek .

Ia membuka pintu rumah , Arga kaget saat Hira sudah berdiri di depan nya .

Arga mengacuhkan Hira padahal tadi ia sangat memikirkan nya , ia langsung berjalan menuju sofa ruang tamu .

Hira pun mengikuti nya.

" kak Arga kenapa jalan nya agak pincang ? Kak Arga habis jatuh ? " selidik Hira. Sambil mendudukkan dirinya di samping Arga.

Arga melepas jaket kain nya , ia sangat menyesal memakai jaket yang mudah sobek itu . Dan melempar nya ke Hira.

" lo buang jaket itu ! " perintah Arga dengan muka kesal mengingat kejadian tadi.

Arga mengusap muka nya kesal. Hira menatap nya bingung , ia melihat darah mengalir di lengan Arga.

" kak Arga itu lengan nya berdarah , harus segera di obati , kalo nggak bisa infeksi " ucap Hira sambil mencekal lengan Arga .

Arga hanya menatap Hira dingin. Gadis hazel itu lalu mengambil kotak obat P3K dan juga tisu .

Beberapa menit , ia pun balik dengan bawaan nya.

" sini kan kak ,  lengan nya yang berdarah , biar Hira obati  " ucap Hira sambil mengulurkan tangan nya yang sudah siap mengobati luka di lengan Arga.

Arga mengulurkan lengan nya yg berdarah.

Hira mulai membersihkan darah di lengan Arga dengan tisu .

" aduh , perih , pelan² aja " rintih Arga,

" ini udah pelan kak " Hira menghentikan aktivitas nya. Ia mendekatkan bibir nya ke lengan Arga.

' apa yg akan dia lakukan ? ' pikir Arga dalam batin. Ia masih menatap Hira dg penasaran.

Hufftt . Hufftt.

Hira meniup lengan Arga dengan lembut , melihat itu Arga tersenyum simpul .

" buat apa di tiup² ? " tanya Arga yang masih menatap Hira.

" supaya perih nya hilang " jawab Hira sambil mendongak lalu kembali ke posisi nya.

" nggak gitu juga konsep nya " Arga menepuk dahi nya , mendengar jawaban Hira.

" ini kak Arga habis jatuh saat balapan ? " tanya Hira , yang masih membersihkan luka Arga sesekali meniup nya.

" hm " Arga masih dengan tatapan nya pada Hira.

" astaghfirullah , ini jadi nya kalo kak Arga balapan , gara² balapan kamu jadi jatuh terus luka , kan udah aku bilangin jangan balapan , nggak ada faedahnya , mendingan kak Arga itu belajar supaya pintar da- "

Arga membungkam mulut Hira yang mengoceh supaya diam.
Hira mendongak dan menatap Arga dengan mata hazel nya.  Di dalam tatapan nya itu ada harapan supaya Arga melepas bungkaman nya.

" bisa nggak sih , kalo ngobatin itu diem jangan ngoceh mulu " ujar Arga.

Hira menurunkan tatapan mata nya kembali ke luka Arga , setelah bersih ia memberi obat merah , menutup nya dengan kapas khusus luka lalu ia melekatkan hansaplast dengan sangat telaten .

Arga masih menatap Hira , dan tangan nya masih membungkam gadis hazel di depan nya , hingga ia tidak sadar bahwa Hira telah selesai mengobati luka nya.

Hira menepuk-nepuk tangan Arga , berusaha membangunkan nya dari lamunan nya.

Lamunan Arga pun buyar , ia menurunkan tangan nya dari bibir Hira.

" sekarang kamu tidur " ucap Hira , ia beranjak dari duduk nya untuk menutup pintu yang masih terbuka .

Arga menarik tangan Hira ,Hira terkejut bukan main , dengan kelakuan Arga yang tiba² , hingga gadis hazel itu oleng dan ia pun terduduk di pangkuan Arga . Pandangan mereka pun bertemu.

" kak Arga , kamu ngapain sih " Hira menepuk pundak Arga .

" ya , lo yg ngapain duduk di pangkuan gue ? Lo mau modus ya ? " tanya Arga sedikit menuduh.

" astaghfirullah hal adzim , kamu yang narik tangan aku tadi , kok jadi nuduh yang enggak² " jawab Hira sambil berdiri dari pangkuan Arga dengan memanyun kan bibir nya. Ia berjalan mendekati pintu dan menutup nya.

' apa²an sih gue ! Bikin malu aja ! ' Arga memukul kepala nya yang agak pusing.

" Ra ! " panggil Arga.

" kenapa lagi kak ? " tanya Hira sambil berjalan mendekat.

" kepala gue pusing , pijitin ! " suruh Arga.

Hira mulai memijit kepala Arga , sentuhan lembut tangan Hira , membuat Arga tersenyum simpul.

Beberapa menit kemudian.

" udah Ra , udah mendingan " Arga menghentikan aktivitas Hira.

" kak Arga , Hira mau nanya , kenapa kak Arga bisa jatuh dari motor hingga terluka ? " tanya Hira sambil mendudukkan diri nya di sebelah Arga.

Arga mengingat kejadian semua gara² Atland .

" Atland " gumam Arga.

" Atland ? Siapa dia ? " tanya Hira yg masih mendengar gumaman Arga.

Arga menoleh ke arah Hira.

" lo nggak usa sebut² nama dia depan gue , bikin mood gue hancur ! " ketus Arga. Ia berjalan menuju kamar nya , sedangkan Hira masih mencerna kata² Arga .

" apa Atland itu musuh nya kak Arga ? " tanya Hira pada diri nya sendiri.
Ia menoleh ke Arga yang sudah menaiki tangga menuju ke kamar nya , Hira pun mengikuti nya.

Sesampai nya di kamar , Hira membaringkan tubuh nya di sofa tempat biasa dia tidur. Sedangkan Arga masih di kamar mandi membersihkan diri nya.

💫💫.

" gue denger ada murid baru di SMA ini , " ucap Arnold sambil memakan mie nya.

" siapa ? Lo tau dari mana lo ? " tanya Jastin penasaran.

" kabar nya nyebar bro , murid lelaki yg satu ini kata nya alim , dan dia masuk di kelas 11 A IPA " ujar Rega.

" uhuk.uhuk " Arga tersedak mendengar itu.

" lo kenapa Ga ? " tanya Arnold sambil menyodorkan jus mangga milik Arga.

Arga pun meminum nya.

' itu kan kelas Hira ' batin Arga.

" itu kan kelas gadis hazel itu , cocok dong kalo hazel dengan cowok itu , sama² alim " sambar Rega.

" uhuk.uhuk " Arga tersedak air mendengar ucapan Rega. Tenggorokan nya kini sakit karena tersedak.

" lo kenapa sih Ga ? Aneh ! " sembur Arnold .

" oh ya kemaren lo kemana ? Lo tau nggak Atland yang memenangkan turnamen kemaren malem " lanjut Arnold.

💫💫.

Next..

GADIS BERMATA HAZEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang