GBH 8 || Makasih.

38.7K 4.2K 83
                                    

Arga pun menjalankan mobil nya.

" kak Arga " panggil Hira .

" hm " Arga hanya berdehem tanpa menoleh ke gadis hazel di sebelah nya.

" makasih ya , tadi ka- "

Drtt.Drtt.

Arga mengambil hp dari saku nya.

" halo ada apa ? " tanya Arga pada seseorang di sebrang sana.

"..."

" hm , gue kesana sekarang " Arga memutus sambungan nya sebelah pihak.

" ta-"

Arga membungkam mulut Hira yang akan bicara.

" lo ikut gue ke Cafe , jangan bacot ! Diem! " perintah Arga sambil menatap tajam mata hazel milik Hira , sang empu hanya mengangguk. Arga mulai melepas bungkaman nya dari mulut Hira.

Di sepanjang jalan Hira hanya diam , dan sesekali melihat keluar jendela. 

Citt.

" lo diem di sini ! Jangan keluar , paham ! " perintah Arga. Mobil nya sudah terparkir di depan cafe milik Hendra-ayah nya.

" i-iya " jawab Hira sambil mengangguk .

Arga pun keluar dari mobil dan memasuki cafe.

30 menit lewat , tapi Arga belum juga keluar dari Cafe .

" udah hampir jam 5 sore , kak Arga nggak kunjung keluar , alhamdulillah tadi aku selesai sholat asar di Musholla sekolah tadi " monolog Hira. Ia berkali- kali melihat ke jam di hp nya , hingga akhir nya ia terlelap dalam tidur.

10 menit kemudian.

Arga telah selesai dengan urusan Cafe nya.
Ia kembali ke mobil dan menjalankan nya.

Hening.

Arga sibuk dengan setir nya sedangkan Hira sibuk dengan dunia mimpi nya.

' tumben nih bocah nggak ngoceh ' batin Arga , ia menoleh ke kursi samping nya.

Senyuman tumbuh di muka Arga melihat Hira yang tertidur dengan wajah yang lucu.

' di tinggal bentar aja udah tidur , dasar ! ' umpat Arga dalam hati. Ia kembali ke posisi semula nya .

💫💫.

" egh , bangun , bangun ! Syahira bangun ! " Arga menggoyangkan tubuh Hira , tapi gadis hazel itu tak kunjung bangun.

Arga menatap Hira lamat² , wajah Hira agak pucat. Arga pun mengulurkan tangan nya ke dahi Hira dan mengecek suhu badan nya , benar saja dahi nya panas.

" demam " ucap Arga.

Drtt. Drtt.

Arga meraih hp di saku nya , tertera Jastin sedang menelpon nya.

" apa ? " tanya Arga.

" Ga , nanti malem ada turnamen balapan , lo bisa ikut kan ? " tanya Jastin di sebrang sana.

Arga melihat ke arah Hira yang masih dengan mata tertutup.

" kok dadakan sih ? Biasa nya kan ada jadwal nya " tanya Arga yang masih dengan posisi nya.

" sebenar nya sih dari  kemaren tapi gue lupa kasih tau lo  , gue harap lo bisa ikut Ga , club kita selalu ready meski dadakan , gimana Ga lo bisa ikut kan ? " tanya Jastin lagi.

' kalo gue ikut , gimana nanti dengan Hira , dia kan demam ' batin Arga. Sambil memperbaiki posisi duduk nya.

" Ga ! Lo bisa nggak ? " tanya Jastin lagi agak keras sebab ia tau yang di ajak bicara lagi melamun.

" gue nggak tau liat aja nanti ,kalo gue datang brarti ikut , kalo nggak ya nggak , lo siapin cadangan aja buat jaga² " ucap Arga.

" tumben Ga , biasanya lo selalu siap , ini kok malah kek gini , lo kenapa Ga ? "  tanya Jastin penasaran.

" karna ada urusan yang lebih penting yg harus gue urus " jawab Arga sambil menoleh ke Hira.

" urusan apa sampai sepenting itu bagi lo ? " tanya Jastin.

" lo nggak usa kepo ! " sentak Arga.

" hm . Gue tunggu jam 8 malam "

Arga memutus panggilan secara sepihak. Dan meletakkan telpon nya lagi ke dalam saku. Ia beranjak keluar dari mobil, berjalan mendekati pintu mobil di dekat kursi Hira kemudian membuka nya , ia mengulurkan tangan nya untuk menggendong gadis hazel yang masih menutup mata.

Arga memasuki rumah dan membaringkan Hira di sofa. Arga beranjak mengambil selimut , kompresan , dan obat penurun panas.

Selang beberapa menit ia pun kembali dengan bawaan nya.

Arga kemudian melepas sepatu putih yang melekat di kaki Hira yang terbalut kaos kaki , menyelimuti nya , dan meletakkan kain kompres di dahi Hira .

" kak Fanes tolong lepasin aku , demi Allah aku bukan perempuan yg seperti itu , kak Fanes jangan kak , jangan " Hira mengigau ketakutan , di dalam mimpi nya ia sedang di bully oleh Fanes .

" Hira bangun , Hira ! " Arga menggoyangkan pundak Hira dengan kedua tangan nya. Hira bangun dengan nafas terengah-engah.

Grep.

Arga mencoba menenangkan Hira dalam pelukan nya. Arga mengelus punggung Hira.

" tenang lo , tenang " ucap Arga.

Tubuh Hira kaku saat Arga memeluk nya , ia baru pertama kali di peluk lelaki selain ayah nya , bahkan kakak nya tak pernah sekali pun memeluk nya. Ia berusaha untuk mengatur nafas nya.

' lo keterlaluan Nes ! ' geram Arga dalam hati.

" udah kak , aku nggak papa " ucap Hira dengan suara sedikit serak.

' apa²an sih gue ! Pake drama peluk² lagi ' batin Arga , ia langsung melepaskan pelukan nya.

" makasih ya kak tadi ud- "

" nggk usa GR , gue tadi meluk lo hanya nenangin lo ! " potong Arga.

Hira tersenyum.

" apa senyum² ?! " sentak Arga.

" enggak kok , aku hanya mau bilang makasih karena kamu tadi di sekolah udah belain aku . Tapi kenapa aku- "

" lo demam jadi jangan bacot ! " perintah Arga.

💫💫

Next..

GADIS BERMATA HAZEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang