GBH 34 || Di bawah hujan.

22.9K 2.4K 83
                                    

Gadis dengan seragam yang masih melekat di tubuh nya sedang berjalan sendiri di jalanan kota dengan tenang padahal orang-orang di sekitar nya panik karena suasana sore itu yang sedang mendung dan mendung kali ini sangat lah pekat , hujan deras bisa saja mengguyur kota itu kapan pun , bahkan diperkirakan akan disertai angin kencang juga petir yang amat dasyat . Satu masalah sedang bersarang di otak kepala nya , bagi gadis hazel berjilbab itu , ini bukan lah masalah yang mudah , pikiran nya masih terbelenggu oleh setiap ucapan Arga.

" minta di antar sama Atland aja sana ! Ngapain minta sama gue ! " sentak Arga

Cairan bening dari mata hazel nya pun turun , hati nya sakit , bagaimana cara nya supaya Arga tidak meragukan nya lagi dan kembali percaya pada nya ? .

Itu bukan lah hal yang mudah untuk di pecahkan .

' kak Arga , seharusnya kamu tahu aku hanya cinta sama kamu , aku hanya sayang sama kamu bukan Atland atau yang lain nya ' batin Hira ,

Air mata nya menetes lagi , dan gadis itu mengusap nya dengan tangan nya sendiri.

Tinn.

Klakson motor memekakkan telinga gadis dengan lamunan nya itu , ia tidak sadar bahwa ia di tengah jalanan , Hira segera menepi dan menoleh ke belakang ,

" maaf saya melamu- "

Mata nya terbelalak juga berkaca-kaca , saat melihat Arga membonceng seorang perempuan yang tidak lain ialah Gebi. Tangan Gebi juga dengan erat merangkul Arga , hal itu membuat Hira semakin sakit hati.

" maka nya kalo jalan di pake mata nya , biar nggak nengah ! Gimana sih ! " sentak Gebi.

Hira tidak menghiraukan ucapan Gebi , mata nya hanya tertuju pada lelaki yang sudah menjadi imam nya yaitu Arga , air mata Hira merembes dengan sendiri nya .

Di sisi lain Arga juga memandang gadis hazel itu, tidak lama ia pun membuang pandangan nya dan melajukan motor nya melalui Hira.

Hira menatap kepergian mereka dengan tatapan sedih. Air mata nya luruh semakin banyak.

' kenapa tadi kamu menolak ku saat aku minta pulang bareng kamu ? Dan sekarang kenapa kamu membonceng perempuan lain ? Kak Arga , hati aku sungguh sangat sakit ' batin Hira sambil mengelap air mata nya.

Jder. Jder. Jder.

Sambaran kilat terlihat sangat jelas , petir pun menyambar dengan keras. Hujan deras turun mengguyur kota itu , Hira masih terus berjalan di bawah hujan , dia leluasa menangis karena orang tidak akan bisa melihat tangisan nya sebab air hujan memalsukan nya.

" neng , neduh dulu , hujan nya sangat deras " tegur seorang wanita paruh baya yang sedang meneduh di bawah emperan toko.

" nggak bu , terima kasih " jawab Hira , ia kemudian meneruskan jalan nya ,

Angin kencang membuat nya kedinginan , Hira merangkul tubuh nya sendiri , tapi perjalanan masih sangat jauh , dan Hira harus tetap berjalan , air mata nya tidak berhenti keluar sejak melihat Arga di rangkul Gebi.

' kenapa kak Arga secepat itu melupakan aku ? ' batin Hira .

💫💫.

Di sisi lain , Arga terus berdiri di depan jendela rumah menanti kepulangan Hira , hati nya gelisah karena hujan turun dengan sangat deras tapi gadis hazel itu belum sampai di rumah.

Arga menyesal tadi sudah memberi tebengan pada Gebi.

FLASHBACK ON.

" Arga ! " teriak Gebi sambil berlari ke arah Arga.

" gue bareng ya , inikan cuaca nya nggak bagus , masa iya sih lo tega lihat seorang cewek kehujanan sendirian di tengah jalan , gue nggak bawa mobil tau tadi gue diantar bokap " ujar Gebi , ia langsung duduk di kusi belakang motor Arga tanpa izin dari pemiliknya.

" SIAPA YANG NYURUH LO NAIK ?! TURUN SEKARANG!! " perintah Arga.

" nggak mau " Gebi menggelengkan kepala nya dan masih tetap duduk di sana.

" GUE BILANG TURUN!! PUNYA KUPING NGGAK SIH ! "

" nggak punya , maka nya jangan bentak-bentak percuma ! " ujar Gebi.

" LO - "

" dari pada lo bentakin gue terus mendingan cepet jalan ! " potong Gebi.

Arga pun pasrah menjalan kan motor nya , sebenar nya ia tidak mau membonceng Gebi , semua itu terpaksa .

FLASHBACK OFF.

Arga juga mengingat ekspresi wajah Hira saat melihat nya membonceng Gebi , dan ia juga membayangkan Hira berjalan sendiri di bawah hujan yang sangat deras.

Tok. Tok. Tok.

" assalamualaikum " 

Ketokan pintu membuyarkan semua lamunan Arga.

Arga pun membuka nya , di sana sudah berdiri Hira yang basah kuyup karena hujan.

" waalaikumsalam " jawab Arga.

Hira tersenyum melihat itu.

" ngapain lo tadi nggak minta di antar Atland ? " tanya Arga ,

Pertanyaan Arga membuat senyum Hira menjadi hilang.

" kamu masih ragu dengan aku ? Kamu masih nggak percaya sama aku ? Sampai kapan kamu mempercayai fitnah itu dari pada aku kak ? Kak Arga , aku hanya cinta sama kamu bukan Atland , semua itu hanya fitnah " ucap Hira.

" omong kosong ! " sentak Arga sambil berbalik dan mendudukkan diri nya di sofa , Hira pun memasuki rumah , dan mendekati Arga.

Hira tersenyum pada Arga.

" kebenaran lah nanti yang akan menjelaskan semua nya " ucap Hira , lalu ia pergi untuk membersihkan badan nya.

' bagimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu , jika diri mu sendiri terang-terangan membonceng Gebi ' batin Hira sambil menyeka air mata nya.

💫💫.

Malam ini tubuh Hira terasa sangat dingin , pilek pun melanda nya , dahi nya agak panas , itu semua akibat hujan-hujanan.

Hira pun mengambil obat penurun panas lalu meminum nya , setelah itu dia membaringkan tubuh nya di sofa ruang tamu , seperti biasa ia meringkuk kedinginan , tidak ada selimut atau kain hangat apapun yang menutupi diri nya , kecuali gamis dan hijab nya. Meski tanpa itu , Hira bisa tidur saking lelah nya.

Di sisi lain Arga menuruni anak tangga , ia akan balapan malam ini , kepalanya menoleh ke arah sofa tempat tidur Hira , ia melihat gadis itu sudah tertidur di sana dengan sedikit pucat. Arga mendekati Hira yang terlihat pucat kemudian menempelkan punggung tangan nya di dahi Hira yang terasa panas dan tubuh nya yang kedinginan.

' ini pasti karena kehujanan tadi ' batin Arga , ia melangkah pergi ke kamar nya dan membawakan selimut untuk Hira , juga kompres.

Hira merasakan semua itu lalu ia membuka matanya perlahan , dan ia mendapati Arga yang sedang menyelimuti nya.

Hira pun tersenyum.

' ternyata kak Arga masih peduli sama aku ' batin Hira .

Arga baru sadar jika Hira terbangun , ia pun menghentikan aktivitas nya.

" nih kompresan nya , suruh aja si Atland ngompres dahi lo yang panas itu " ketus Arga.

Hira mendudukan diri nya.

" kamu kok ngomong nya ketus banget sama aku kak ? Kenapa sih kamu masih nggak percaya sama aku ? " tanya Hira dengan mata yang berkaca-kaca.

💫💫.

Next..

GADIS BERMATA HAZEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang