Chapter 5 : Pelatihan Pertama, Bukankah ini Terlalu Sulit?

627 56 1
                                    

Berjalan mengikuti Artemis, Arch tiba di sebuah perbukitan dengan hamparan batu dan rumput hijau. Tempat ini memiliki ekosistem seperti sabana, tapi Arch tidak dapat menemukan hewan lain di lingkungan ini, jelas ada sesuatu yang aneh di tempat ini.

Saat Arch sibuk merenung, suara Artemis masuk ke telinganya.

" Kita berhenti disini "

" Disini? "

" Ya, kau lihat gua itu. Disana terdapat monster legendaris singa Nemea. Kalahkan monster itu dan kembali kesini "

" !!! "

" Ada apa? Jangan menatap tidak percaya kepadaku. Pahlawan terkenal Hercules mampu membunuh singa ini dengan tangan kosong. bukankah kau ingin menjadi pahlawan? jangan bilang kau akan mundur dari tugas pertamamu "

Arch ingin berkata kalau dia bukanlah Hercules, tapi melihat ekspresi kesal Artemis Arch hanya bisa dengan lemah mengangguk saat dia berjalan ke gua. Dugaannya benar menerima tawaran pelatihan Artemis adalah kesalahan, bagaimana bisa dia dibandingkan dengan Hercules yang terlahir sebagai Demi-God?

Memasuki gua dengan muram Arch berjalan dengan hati-hati tidak berani menarik perhatian makhluk itu. Melihat ke sekitar gua, Arch dapat melihat sesosok singa sedang berbaring diatas batu dengan atap gua terbuka menampilkan sosok emas nya yang megah.

Singa itu memiliki tubuh sebesar gajah, kulit emasnya berkilau saat bermandikan sinar matahari, surai halus di kepalanya membuat penampilan singa itu tampak agung. Tapi Arch tau betul kengerian monster ini, singa Nemea memiliki kulit yang kebal terdapat sebagian besar senjata, bahkan hercules memilih tangan kosong saat melawan singa Nemea karena semua senjatanya tidak dapat menembus melalui kulit setebal berlian ini.

Tidak hanya diberkati dengan kulit tahan senjata, kekuatan dan kecepatan singa ini juga sangat besar. Cakar dan taringnya dapat merobek besi dan baja seperti mentega. Melawan monster ini akan menjadi mimpi buruk bagi banyak prajurit, bahkan hercules hanya menang karena dia memiliki kekuatan demi god dan mencekiknya sampai mati.

Saat Arch sedang sibuk berpikir apa yang bisa digunakan untuk melawan monster ini singa tersebut membuka matanya, celah pupil merah menatap ke arah Arch dengan tatapan predator melihat mangsanya, tapi tatapan ini juga sangat berbeda karena tatapan itu berisikan jejak agung yang terwujud dari diri singa itu sendiri. Arch seperti merasa dia sedang berhadapan dengan seorang raja.

Saat singa itu berdiri, tubuh seukuran gajahnya menampilkan otot-otot kuat yang menonjol melalui permukaan kulitnya. Aura magis singa itu terpancar dengan kuat menunjukkan status nya sebagai monster tingkat atas.

Saat singa itu meregangkan otot kakinya, dengan kekuatan lompatan yang kuat singa itu menerkam ke arah Arch. Arch hampir tidak bereaksi saat dia berhasil menghindar dengan refleks supernya. Melihat kembali ke tempat dia berasal, cakar singa itu menggores dinding gua dan mengubah permukaannya tanpa ada perlawanan seolah besi panas sedang memotong ke dalam mentega.

*Mengaum

Singa itu tampak tidak senang saat mangsanya berhasil menghindari serangannya. Berbalik ke Arch lagi, singa itu berlari dan menerjang ke tubuh Arch. Arch tentu saja tidak berdiri diam membiarkan monster itu membunuhnya. Pedang di tangannya bersinar senja saat mengumpulkan mana di udara dengan panik, Arch mengayunkan pedang nya saat gelombang aura senja menghantam ke arah singa dan mendorong singa itu kembali ke dinding-dinding gua menyebabkan seluruh gua sedikit berguncang.

Keluar dari batu-batu yang berjatuhan singa itu menatap Arch dengan tatapan marah karena berani menyerang dirinya. Arch melihat ke tubuh singa, nihil, hampir tidak ada goresan di kulit singa itu dimana serangan Balmung mengenainya.

Balmung adalah pedang yang sangat kuat, pedang suci ini digunakan oleh pahlawan Siegfried untuk membunuh naga jahat Fafnir. Senjata ini memberikan kerusakan yang luar biasa terhadap naga, tapi singa nemea bukanlah naga, dan alasan paling penting Arch tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menggunakan potensi penuh dari pedang ini. Jika sekarang yang berdiri adalah pahlawan Siegfried itu sendiri, singa ini tidak akan bertahan lama sebelum tubuhnya dibelah menjadi dua.

Memang benar kulit singa ini memiliki kekebalan pada sebagian besar senjata, tapi kategori sebagian besar tidak memasukkan senjata legendaris ke dalam list. Jadi walaupun kulit singa masih memiliki pertahanan yang cukup kuat, senjata legendaris masih memiliki efek pada singa Nemea.

Singa Nemea yang marah menerjang sekali lagi ke Arch tapi dengan kecepatan yang lebih cepat. Arch tidak mampu mengumpulkan mana pada pedang karena sebelum mana bisa berkumpul sepenuhnya singa ini pasti akan merobeknya. Mengandalkan penglihatan dan refleksnya arch mencoba memblokir cakar yang mencoba merobeknya, tapi jelas dia meremehkan kekuatan singa karena bentrokan itu membuat Arch terlempar ke belakang menabrak gua dan menyebabkan gua berguncang sekali lagi.

Arch memuntahkan darah saat dia merasakan seluruh tubuhnya penuh dengan rasa sakit. Menggertakkan giginya Arch mencoba membalas saat dia mengumpulkan mana pada pedang, singa itu jelas memperhatikan dan sebelum Arch bisa mengumpulkan mana yang cukup cakar singa nemea sudah berada di depannya.

Membatalkan serangannya, Arch mengangkat pedang dan berusaha memblokir cakar. Dan sama seperti sebelumnya Arch terlempar ke samping dari kekuatan singa dan kembali menghantam dinding gua.

Melihat mangsanya yang berada kesulitan untuk bangun singa itu dengan sombong berjalan pelan ke arah Arch untuk menyelesaikan mangsanya.

Mata Arch merah, seluruh tubuhnya penuh dengan luka dan memar. Matanya berkedip-kedip karena penglihatan nya yang menjadi buram karena hantaman keras dari kepalanya. Tubuhnya terhuyung-huyung saat berusaha menstabilkan postur berdirinya.

Arch merasa seperi kematian itu ada di sampingnya sendiri siap mengambil jiwanya.

' Tunggu, jiwa? Benar, singa itu mungkin kuat dan kebal terhadap berbagai serangan fisik atau sihir, tapi bagaimana dengan serangan yang menargetkan jiwa '

Arch menemukan secercah harapan saat dirinya berada di ambang kematian. Dengan kekuatannya yang tersisa Arch menciptakan sebuah senjata di tangannya.

Senjata yang muncul di tangan Arch berupa satu set rantai berduri dengan dua kait di ujung masing-masing yang berpendar pucat ungu. Sebuah rantai hitam terkait di ujung bagian senjata dan melilit tangan Arch dengan kencang.

Seluruh permukaan senjata mengeluarkan aura hitam dan ratapan menyakitkan selalu terdengar di kedalaman aura tersebut, rasanya seperti kematian itu telah menampakkan dirinya sendiri sebelum mengambil jiwa-jiwa malang yang dimiliki oleh musuhnya.

Saat senjata itu muncul di tangannya, seluruh tubuh seperti dirasuki oleh banyak jiwa jahat. Menenangkan dirinya, Arch berusaha untuk tidak dikendalikan oleh kegilaan yang datang dari senjata ini.

Senjata ini adalah senjata dari penguasa dunia bawah, senjata yang digunakan untuk menarik jiwa seseorang, senjata yang digunakan untuk menyiksa para jiwa musuh-musuhnya. Senjata ini dikenal dengan nama...[ Claws of Hades ]

~~

Hehe aku selalu menyukai seri god of war jadi jangan bingung kalau ada senjata dari god of war muncul disini ( di tag cerita ada kutulis God of War ). Aku masih akan merahasiakan apa kekuatan yang digunakan Arch untuk mewujudkan banyak senjata legendaris. Tapi kalian mungkin sudah membuat perkiraan siapa itu, enjoy my story😉

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang