Jepang, kota Kuoh, Akademi Kuou.
Orang normal mungkin tidak akan merasakannya, tapi bagi makhluk dari dunia supranatural, akademi ini memiliki udara penuh ketegangan dan juga permusuhan, bahkan energi Mana disini tampak mengamuk. Hal itu dikarenakan, saat ini di akademi ini, banyak makhluk seperti Iblis, Malaikat, dan Malaikat Jatuh, berkumpul untuk mengawal masing-masing pemimpin mereka yang sebentar lagi akan memulai konferensi tingkat tinggi yang akan menentukan jalan atau masa depan bagi ketiga faksi itu sendiri.
Semuanya tampak tegang, bagaimanapun pada awalnya masing-masing ketiga faksi memiliki dendam, kebencian, dan permusuhan pada anggota faksi lainnya. Mereka memiliki sejarah panjang mengenai pertempuran dan peperangan yang tak terhitung jumlahnya, sangatlah normal jika seseorang dari salah satu faksi ini untuk menyerang anggota dari faksi lainnya. Jika bukan karena ada pertemuan, pertempuran pasti sudah akan pecah di wilayah ini, dan mengingat berapa banyak pasukan dari masing-masing faksi yang berkumpul disini, konflik itu pasti tidak akan menjadi sesuatu yang kecil.
Saat ini. di salah satu ruangan di akademi. Banyak sosok terkenal di dunia supranatural, berkumpul dan duduk di satu meja yang sama. Masing-masing sosok yang duduk di meja itu memiliki kekuatan diatas kelas Ultimate, salah satu dari orang ini mampu menghancurkan sebuah kota dengan mudah. Arch dan Scathach juga adalah yang sosok yang duduk di kursi, tidak ada yang menyuarakan suara keberetan, lagipula semua peimimpin disini sudah banyak mendengar legenda tentang keduanya.
Selain orang yang duduk di meja, ada juga beberapa sosok lainnya seperti Rias, Sona, dan juga para anggota dari gelar bangsawan mereka. Mereka semua diundang kesini untuk memberikan kesaksian atas kejadian yang terjadi sebelumnya.
Saat itu, Sirzechs adalah orang yang membuka suara dan memulai pertemuan ini.
" Sepertinya semua yang berpartisipasi sudah berkumpul disini. Mari kita mulai, Rias dan Sona disini akan membacakan laporan tentang penyerangan yang dilakukan oleh salah satu jenderal Malaikat Jatuh, Kokabiel. Majulah, Rias, Sona. "
"" Baik Raja Iblis. ""
Setelah itu keduanya menceritakan semua kejadian tentang penyerangan, dari kedatangan pihak gereja hingga kematian Kokabiel. Bahkan mereka menceritakan pertarungan Arch dan Kokabiel dengan sangat teliti, Arch tidak tau harus bereaksi apa.
" Demikin Rincian dari Insiden tersebut. "
" Terima Kasih Rias, Sona. "
Setelah itu keduanya berjalan kembali ke samping.
" Seperti yang dilaporkan oleh Rias dan Sona, aku ingin mendengar pendapatmu mengenai ini Gubernur Malaikat Jatuh, Azazel. "
" Yah, jika kau bertanya padaku, aku juga tidak tau apa-apa. Kokabiel melakukan tindakan atas keputusannya sendiri. "
" Hmph, aku tidak bisa merasakan satupun kepercayaan dari perkataanmu sesat " ejek Uriel.
Azazel bukanlah orang yang hanya akan diam setelah diejek, jadi saat Uriel mengejeknya, Azazel segera membalas, " Hehe, dengan otak kecilmu itu, kau lebih cocok menjadi penjaga pintu. "
" Kau- "
Tiba-tiba, kalimat Uriel terpotong oleh ucapan Arch.
" Tenanglah semua, kita disini bukan untuk berkelahi. "
" Ya, benar. Tolong katakan pada si dungu itu Arch. "
Uriel ingin membalas tetapi segera dihentikan oleh saudaranya, Michael.
" Saudaraku, tolong tenang. "
Uriel mendengus kesal tetapi tidak melawan perkataan saudaranya, dia mundur tapi masih menatap Azazel dengan tatapan marah. Sementara Azazel sendiri hanya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DxD : Heaven Stellar
FantasíaGak tau gua mau bikin apa di deskripsinya, kalian baca aja kalo ada dapat sinopsis chat aja ke gua biar gua pertimbangkan untuk memasukkannya ke sinopsis ini. Ya udah langsung gas baca, jika kalian menyukai novel ku bisa berikan sedikit tenaga dan s...