Chapter 53 : Wing's of Uriel

141 9 1
                                    

Sebelumya.

Mammon yang kekuatannya telah ditingkatkan oleh ular Ophis, kemudian membuka sayapnya dan terbang menyerang Uriel. Saat Mammon akan sampai di tempat Uriel, iblis itu mengangkat tangannya dan energi merah mulai terkumpul sebelum di lemparkan ke Uriel.

Uriel dengan pedang terbakarnya membuat tebasan diagonal yang kemudian memotong serangan Mammon. Tapi yang tak disangkanya setelah ia memotong serangan itu, sisa-sisa energi meledak dan membuat seluruh lingkungan berantakan.

Walaupun, Uriel tidak terluka oleh serangan itu tapi seluruh bidang pandangnya terhalang oleh kekacauan sebelumnya. Tampaknya serangan sebelumnya memang di sengaja oleh Mammon untuk membutakan visi dirinya.

Menghadapi hal itu, Uriel harus memperkuat indera pendengarannya dan juga mengandalkan insting pertempuran untuk dapat melacak pergerakan Mammon.

Dan benar saja, saat itu Uriel merasakan seseorang yang mendekat dengan sangat cepat ke arahnya. Tidak perlu menebak siapa itu, di medan ini hanya ada Uriel dan Mammon. Jadi tanpa sepatah-katapun Uriel mengayunkan pedangnya ke samping .

*Clang

Suara benturan logam terdengar keras di lingkungan tersebut. Dari samping sosok Mammon yang memiliki tangannya di balut dengan energi iblis sedang menahan pedang Uriel dengan salah satu tangan.

Tindakan itu sebenarnya agak bodoh, Pedang Uriel memiliki unsur Suci, dan makhluk gelap seperti Mammon akan mendapatkan masalah besar hanya dengan menyentuhnya.

Dan seperi faktanya, saat ini tangan Mammon yang memegang pedang suci sedang mendidih dan berasap. Mammon yang melihat itu hanya mengabaikannya, dia hanya ingin tau setelah dia meningkatkan kekuatannya dengan kekuatan Naga apakah atribut suci masih akan melukainya. Dan ternyata aspek iblisnya belum hilang, tapi itu juga masih di dalam perkiraannya karena bahkan Raja Iblis terdahulu tidak dapat menghilangkan kelemahan ini apalagi dia.

Setelah memastikan hal itu, salah satu tangan Mammon yang bebas mengumpulkan energi merah. Dari kumpulan energi tersebut, sebuah api merah gelap yang terbentuk.

" Kau suka bermain dengan api bukan Malaikat? Bagaimana jika kau sedikit mencicipi api ku ini [ Abyssal Burst ] "

Setelah mengatakan itu, Mammon segera meledakkan serangan nya ke Uriel. Uriel ingin menghindar tapi pedangnya di pegang kuat oleh Mammon, tanpa daya Uriel hanya bisa membuat perisai cahaya sederhana. Saat serangan Mammon mengenai perisai cahayanya, sebuah ledakan besar terjadi.

*Ledakan ledakan

Dari semburan api di sekitar, sosok Uriel terbang keluar dengan beberapa noda gosong di tubuhnya. Selain hal tersebut, dalam keseluruhan Uriel tampak baik, yang menjadi masalah hanyalah sikap dan temperamental nya.

Diledakkan oleh seorang iblis yang satu tingkat lebih rendah darinya, jelas membuat kebanggaan Uriel terluka. Menyalakan pedangnya, Uriel membuat melemparkan beberapa tebasan berapi pada Mammon.

Mammon yang melihat serangan Uriel hanya tersenyum mengejek, mengandalkan kecepatannya dan juga keterampilan [ Spectre Step ] nya, Mammon dapat menghindari serangan Uriel dengan mudah.

" Aku penasaran seberapa kuat kekuatan ku telah tumbuh, aku akan menjadikan para malaikat sialan ini sebagai percobaan. "

Setelah mengatakan itu, Mammon terbang ke atas. Mengangkat tangannya, sebuah bola darah gelap terbentuk.

Dengan kepalan sayap nya, Mammon segera tiba di tempat para prajurit Malaikat berkumpul. Uriel yang melihat Mammon pergi ke tempat malaikat, tidak bisa tidak memiliki pikiran buruk.

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang