Chapter 56 : Forbidden Balor View

90 8 1
                                    

Sebelumnya, di lapangan sekolah Rias, Sona beserta budak bangsawan mereka menghadapi penyihir yang muncul di segala arah. Sementara itu Sirzech, Serafall, Michael, dan petinggi antar ras lainnya sibuk melindungi pasukan mereka sendiri. Walaupun sangat mudah bagi mereka untuk menghancurkan para  penyihir dan pasukan musuh, tetapi jumlah musuh sangat banyak dan kerusakan yang mereka timbulkan tidak sedikit pada pasukan ketiga ras.

*Swoshhhh

Pedang Kiba menebas salah satu penyihir, sementara itu seorang monster muncul di belakangnya.

*Boost!

Suara mekanik seperti yang ada di video game muncul, Issei dengan gauntle merahnya tiba di belakang Kiba dan menghajar monster tersebut.

" Terima kasih Issei "

" Sialan, mereka seperti tidak ada habisnya " geram Issei.

Semuanya telah menghabisi banyak pasukan musuh tetapi setiap kali satu musuh dikalahkan akan ada musuh baru yang muncul, hal ini membuatnya kesal. Dan juga karena medan perang dibagi menjadi beberapa daerah, tempat ini menjadi daerah paling terkonsentrasi dimana pasukan musuh menyerbu. Lagipula di medan perang lainnya, hanya ada pertarungan tingkat tinggi yang dimana keberadaan seperti mereka tidak akan dapat berbuat apa-apa.

Dan tentunya medan perang yang paling tidak ingin Issei dekati adalah tempat Arch dan Blaze bertarung, aura Dragon Slayer dan cahaya pedang Balmung membuatnya sedikit takut. Belum lagi pertarungan keduanya menggetarkan seluruh daerah, serangan dengan konsentrasi tinggi selalu dilancarkan membuat lingkungan tampak kacau. Tetapi untungnya penghalang raksasa telah diterapkan dan dengan bantuan penopang dari Sirzech mereka mampu untuk mempertahankan penghalang walaupun banyak serangan kuat menghantamnya.

Rias yang baru saja menghabisi musuh terbang dengan sayap iblisnya ke Issei, Rias memegang rubuh Issei dan melihat kalau budak satunya ini tidak mengalami banyak kerusakan mengangguk senang karena Issei telah tumbuh kuat dan itu berarti kekuatannya juga telah tumbuh. Bagaimanapun Issei adalah budak bangsawan paling berharganya.

" Kau sudah tumbuh kuat Issei "

" Ah, y-ya haha "

Mendapatkan pujian dari ketua yang dicintainya jelas membuat Issei bahagia, tapi pada saat itu semuanya tampak berhenti dan medan perang menjadi sunyi dalam sekejap. Tapi itu tidak berlangsung lama saat pasukan musuh mulai bergerak kembali dan menyerang pasukan 3 ras yang tidak bergerak dengan ganas. 

Dibawah serangan tersebut, banyak pasukan dari 3 ras tewas tetapi saat itu energi kehancuran berbentukpetir, mulai menghabisi musuh dalam sekejap.

Serangan tersebut berasal dari Sirzech, yang memiliki wajah tenangnya. Issei yang bingung ertanya kepada Rias.

" Ketua apa yang terjadi pada semuanya? "

" Sihir penghenti waktu, untungnya aku menyentuhmu Issei. Hanya orang-orang dengan tingkat kekuatan tertentu dan senjata suci yang dapat bertahan " ucap Rias sambil menunjuk Kiba dan Xenovia yang masih dapat bergerak.

" Sepertinya musuh berhasil menangkap anggota keluargamu, dan memaksanya untuk menggunakan sihir waktu " ucap Sirzech.

" Ya kau benar kakak, aku sudah menyuruh Koneko untuk menjaga anak itu tetapi ssepertinya musuh masih berhasil menangkapnya "

Grafiya yang ada di samping Sirzech berbicara , " Tuanku, sepertinya lingkaran teleportasi kita sudah ditutup sementara lingkaran teleportasi musuh masih terbuka "

" Jadi sekarang mereka dapat menyerang dalam satu arah ya? " gumam Sirzech.

Rias segera berbicara, " Kakak bisakah kau memindahkanku ke gedung klub ku. Aku akan pergi menyelamatkan Gasper "

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang