Chapter 9 : Tugas Terakhir dari Artemis, Aku Menyerah!

554 54 3
                                    

5 Tahun kemudian

Di sebuah daratan terbakar dan lautan magma di seberang, sebuah ledakan yang meratakan gunung terjadi. Dibalik asap dan debu, terdapat dua sosok.

Sosok pertama adalah seorang monster yang sangat besar, kata besar tidak cukup untuk menggambarkan monster ini. Arch yakin ukuran monster ini lebih besar dari para Titan karena Arch telah bertemu salah satunya. Monster ini bernama Typhon.

Dari kepala sampai ke pinggang, Typhon berwujud manusia, sedangkan kedua kakinya adalah dua ekor ular raksasa berbisa. Typhon memiliki sayap besar yang mampu menutup langit, Jari-jarinya adalah ratusan ular berbisa. Typhon juga bisa menyemburkan api yang lebih kuat dari naga.

Monster ini adalah perwujudan dari kehancuran sejati, di mitologi Yunani sendiri Typhon disebut sebagai ayah dari para monster. Hal itu dikarenakan hubungan yang dilakukannya dengan Ekhidna menghasilkan banyak keturunan yang terdiri dari para monster-monster legendaris.

Tidak ada dewa yang berani menghadapi makhluk ini selain Zeus, Raja Olympus. Bahkan saat bertarung Zeus merasakan dirinya tidak mampu menang melawan monster ini maka dari itu setelah meminta bantuan dari putranya Hermes, Zeus akhirnya berhasil mengalahkan monster ini dan mengurungnya di Tartarus bersama para Titan lainnya.

Tapi itu hanya legenda Typhon di masa lalu, saat ini Typhon terbaring di tanah dengan banyak luka besar di tubuhnya. Berdiri di udara adalah sosok manusia yang mengenakan baju besi emas dan perak yang tampak compang-camping setelah bertempur dengan monster ini. Sosok tersebut adalah Arch, seorang manusia yang datang ke tanah Olympus dengan tujuan awal adalah berkunjung.

Arch saat ini berumur 17 tahun, dirinya telah tumbuh tinggi mencapai 182 cm. Rambut putihnya melayang-layang di bawa angin, dan matanya dari yang semula perak berubah menjadi kristal emas. Matanya yang murni telah kehilangan kepolosan, selama 5 tahun ini Arch telah banyak belajar sisi tidak menyenangkan yang dimiliki oleh dunia.

Arch tampak kelelahan dan tubuhnya juga penuh luka dan memar, perlu dikatakan walaupun Typhon saat ini tidak sekuat di masa lalunya tapi monster ini masihlah monster yang dapat menghancurkan langit dan bumi. Arch memerlukan waktu yang sangat lama dan dia juga telah mengeluarkan lebih dari 100 harta mulia hanya untuk mengalahkan monster ini.

Arch mendarat di tubuh Typhon, saat itu dari kulit Typhon muncul ular tak terhitung jumlahnya yang bergegas ke arah Arch. Dengan tenang Arch mengumpulkan mana pada pedangnya, saat cahaya senja bersinar menyelimuti pedang, Arch mengayunkan tiang cahaya ke segala arah dan membunuh semua ular yang mendekat ke arahnya. Tidak ada lagi yang muncul karena senjata Arch adalah senjata khusus pembunuh naga dan Typhon adalah monster setengah naga jadi efeknya sangat terasa bagi Typhon.

Berdiri di dadanya, Arch menutup mata dan menggenggam erat harta mulianya. Permata biru pada pedang bersinar sesaat sebelum sinar senja yang lebih terang menyelimuti pedang, sinar tersebut terus tumbuh besar hingga menembus langit dan menerangi apapun dalam jarak seribu meter.

Membuka mata, Arch meneriakkan nama asli dari harta mulia tersebut.

Phantasmal Greatsword, Felling of the Sky Demon
" [ Balmung! ] "

Tiang cahaya yang menembus langit jatuh mengikuti ayunan pedang Arch dan memotong kepala Typhon dengan bersih tanpa bisa meregenerasi. Arch menyentuh kepala Typhon dan menempatkannya ke Tesseract, sebuah kristal biru murni dengan kelipan cahaya kunang-kunang di dalamnya. Tesseract di dapatkan oleh Arch di masa lalu, dan Artefact ini memiliki kemampuan menakutkan yang berhubungan dengan ruang.

Dari banyak kemampuan tersebut, Arch paling suka dengan kemampuan untuk menciptakan sebuah dunia independen. Dunia ini berbeda dengan dunia buatan, elemen dari dunia buatan hanya berdiri untuk sementara waktu sebelum kembali ke keadaaan semula yang artinya dunia yang dibuat akan kembali menjadi kehampaan sehingga mustahil makhluk hidup dapat tinggal di dunia ini dalam waktu yang lama.

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang