Chapter 31 : Kau Ahli Sihir atau Ahli Pedang?

712 65 7
                                    

Belakang gedung sekolah lama, sekelompok makhluk supranatural berkumpul.

" Tunggu dulu, aku ingin bertanya mengapa kalian ada disini? " tanya Arch.

" Ah, kami disini untuk mencari Excalibur yang hilang Arch-san! " jawab Irina.

" Hilang, bukankah Artefak Suci kalian dijaga dengan ketat? "

" Pencurinya cukup kuat, mereka adalah salah satu petinggi Malaikat Jatuh "

" Jadi... apakah pencurinya ada di kota ini? "

" Ya, gereja memiliki cara pelacakan tersendiri yang pada akhirnya membawa kami kesini. "

" ...Ku harap kalian tidak membuat terlalu banyak ke kekacauan di kota ini. " Ucap Arch sambil menghela nafas.

Kemudian Arch dan Xenovia berjalan ke lapangan rumput, sementara Irina, Rias dan yang lainnya menonton dari pinggir. Mereka semua sangat penasaran akan kekuatan Arch terutama Rias. Dia ingin mencari tau dimana batas kekuatan Arch dan seberapa terampil dirinya.

" Ngomong-ngomong apa alasan sebenarnya dari permintaanmu ini? " tanya Arch

" Aku hanya ingin memastikan apakah aku cukup kuat untuk mengalahkanmu jika suatu saat kau berpihak pada iblis. "

" Xenovia, kau tidak sopan. " tegur Irina.

Arch hanya mengangkat bahu.

" Kalian bisa datang berdua loh, bagaimanapun aku cukup kuat. "

" Tidak perlu, aku saja cukup. " Ucap Xenovia sambil mengacungkan pedangnya ke Arch.

Arch hanya menggelengkan kepalanya, benar saja pengalaman lebih penting daripada ucapan. Menggunakan [ Elemental Cloak ] tubuh Arch diselimuti oleh aura dari berbagai warna yang membentuk sebuah mantel di tubuhnya.

" Apakah kau tau, keterampilan apa itu Akeno? " tanya Rias.

" Mungkin semacam jubah aura. "

Xenovia menyipitkan matanya, dengan lompatan kuat Xenovia maju menyerang Arch.

Saat Xenovia maju tiba-tiba kakinya dicengkeram dengan erat oleh tangan yang terbuat dari tanah. Menghancurkan tangan itu Xenovia mencoba untuk menyerang lagi tapi di depan matanya sudah ada empat tombak yang terbuat dari api terbang dengan cepat ke arahnya.

" Haaaaaaaa! "

Mengumpulkan mana pada Excalibur, Xenovia mengayunkan pedangnya ke tombak api.

*Ledakan!

Kekuatan penghancur pada Excalibur, memusnahkan semua tombak api. Xenovia tersenyum bangga melihat itu, tapi tiba-tiba sebuah suara muncul dari belakangnya.

" Jangan pernah membiarkan penjagaanmu turun hanya karena kau berhasil menangkis serangan lawan. "

Sebelum Xenovia sempat berbalik, tangan Arch yang dilapisi dengan petir menghantam tubuhnya dan membuat gadis itu terbang dengan seberkas petir sebelum menabrak pohon.

" Kugh... "

Xenovia meludahkan darah, dan menatap Arch dengan kesal.

" Sudah kukatakan aku cukup kuat bukan, kau masih bisa meminta bantuan rekanmu jika kau mau "

Xenovia tidak menolak, dia tau kalo dirinya tidak cukup kuat untuk mengalahkan Arch sendirian.

" Irina bantu aku. "

" Dasar, ini adalah karma dari Tuhan karena kau meremehkan orang lain. "

Membawa pedangnya Irina berjalan ke samping Xenovia. Kemudian keduanya mengacungkan pedang pada Arch.

DxD : Heaven StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang